Pulau Kanawa, Flores, Nusa Tenggara Timur. Tempo/Cornila Desyana
TEMPO.CO , Labuan Bajo:Sepeti yang saya sebut di awal, fasilitas Pulau Kanawa tak hanya tempat bermalam saja. Di pagi, tiap tamu mendapatkan sarapan gratis di restoran Starfish. Dan menunya cukup beragam. Telur mata sapi setengah matang, kue kukus, roti dua iris, dan sebuah pisang. Untuk minumannya: ada kopi, teh, serta susu. Silakan memilih menurut selera. ( baca: Bulan Madu di Pulau Kanawa, Bagian 5).
Starfish tidak menyajikan roti lembut pada umumnya. Melainkan roti gandum bertekstur keras layaknya roti Prancis. Sedangkan kue kukus tersuguh dengan rada garing di kulit luar, dan empuk serta agak lengket pada bagian dalam. Ketika dikunyah, rasanya manis. Tanpa selai, kue kukus sudah enak dimakan.
Di Kanawa, tiap tamu dilarang berlama-lama makan pagi. Mereka harus bergegas. Terutama yang akan kembali ke Labuan Bajo. Sebab kapal angkat sauh pukul 08.00, tanpa ngaret. Telat sedikit saja dari jadwal, kapten perahu bakal berteriak, menyuruh tamu untuk mempercepat langkahnya. "Banyak tamu harus mengejar penerbangan pukul 10.00," kata pelayan restoran Starfish.
Begitulah yang terjadi di pagi itu. Petugas kapal sudah memanggil-manggil waktu kami tengah menghabiskan sarapan. Rada tergesa, kami pun beranjak dari restoran Starfish. Dan sebelum ke dermaga, kami sempatkan berfoto di rangkaian kayu berbentuk tulisan: KANAWA.
Lalu kami berjalan cepat menyusuri jembatan dermaga, menuju kapal. Waktu saya melihat ke bawah, jejeran terumbu karang terlihat jelas dari permukaan. Air sedang surut. Membuat habitat laut lebih jadi mudah dijangkau tangan. Ah, tiba-tiba saja terbersit sesal mengapa hanya semalam di Kanawa. Rasanya kurang puas menyelami alam pulau mungil ini.
Pada kapal, sang nahkoda tidak lagi sabar menunggu lebih lama. Begitu semua tamu duduk rapi di bangkunya, perhu kayu itu langsung melaju. Pelan-pelan kapten kapal mengarahkan moncong kapal ke laut lepas. Dia tidak boleh gegabah mengemudi waktu air surut. Bisa-bisa terumbu karang terlibas kipas kapal dan patah.
Seiring menjauhnya kapal dari dermaga, beberapa tamu masih mengarahkan pandangan ke Pulau Kanwa. Wajah-wajah puas tersirat dari mereka. Pulau Kanawa memang menakjubkan. Di balik bentuknya yang minimalis, tanah ini menjelma bagai surga untuk pelancong yang pengin menjauh dari keriuhan. Cocok bagi pasangan yang berbulan madu.
CORNILA DESYANA
Berita Terkait
Bulan Madu di Pulau Kanawa (Bagian 1)
Bulan Madu di Pulau Kanawa (Bagian 2)
Bulan Madu di Pulau Kanawa (Bagian 3)
Anda sedang membaca artikel tentang
Bulan Madu di Pulau Kanawa (Bagian 7)
Dengan url
http://gotravelovers.blogspot.com/2012/10/bulan-madu-di-pulau-kanawa-bagian-7.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Bulan Madu di Pulau Kanawa (Bagian 7)
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Bulan Madu di Pulau Kanawa (Bagian 7)
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar