Wisatawan menikmati pesona cahaya matahari yang menerobos vegetasi di atas goa vertikal Luweng Grubug, desa Pacarejo, kecamatan Semanu, kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, Rabu (20/06/2012). Goa Jomblang sedalam 60 meter dan goa vertikal Luweng Grubug sedalam 90 meter yang diyakini sebagai tempat pembantaian anggota-anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) ini mengundang minat wisatawan dalam dan luar negeri untuk wisata alam petualangan bawah tanah, ekowisata dengan daya tarik utama berupa hutan purba, sungai bawah tanah dan pesona "cahaya surga". TEMPO/Suryo Wibowo
TEMPO.CO , Yogyakarta: Gua yang sering disebut dengan nama Goa Semurup itu diduga merupakan salah satu gua purba yang terbentuk jutaan tahun silam.
"Kami akan mulai memeriksanya pekan depan, apakah layak dan tidak berbahaya untuk menjadi obyek kunjungan wisata atau sebaliknya," kata Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Birowo Edhie, kepada Tempo Selasa, 4 Desember 2012.
Edhie menuturkan sejak pekan lalu, masyarakat sekitar lokasi gua itu memang sudah ramai membicarakannya. Beberapa warga bahkan sudah mulai mencoba memasukinya.
Meski sebenarnya langkah memasuki gua sebelum ada penyelidikan cukup berbahaya, namun pemerintah tidak dapat menghalagi warga.
"Yang kami khawatirkan sebenarnya jika di dalam gua tersebut ada aliran sungai bawah tanah padahal sekarang sedang musim penghujan. Jika gua itu ternyata berfungsi sebagai pertemuan aliran bawah permukaan, jika hujan deras airnya bisa meluap dan ini berbahaya saat ada yang masuk," katanya.
Temuan gua di Gunung Kidul ini berada di bentangan alam karst yang merupakan pembentuk unsur alam gamping yang punya sifat korositas tinggi. Artinya, jika terkena air lapisan kawasan karst ini mudah larut dan luruh.
Edhie menambahkan, sejak penelitian terakhir pada 2000 silam oleh sejumlah ahli geologi, ditemukan sedikitnya 600 gua di bentang alam karst Gunung Kidul. Keunikan kawasan karst punya dalam hal bentang alam di Gunung Kidul terbagi atas bentukan permukaan (eksokarst) dalam bentuk telaga, bukit, dan lainnya. Sedangkan bentukan bentang alam di bawah permukaan kawasan karst (endokarst) diwakili oleh gua dan sungai bawah tanah.
Di Gunung Kidul, 50 persen kawasannnya terdiri atas kawasan karst sehingga diprediksi masih banyak gua-gua bersuia minimal 1,8 juta tahun yang belum terungkap.
PRIBADI WICAKSONO
Terpopuler:
Sail Komodo, NTT Siapkan 44 Destinasi
Wisatawan Domestik Tumbuh 0,1 Persen
Gurihnya Keju Enrekang
Tiga Satwa Langka di Bali Zoo Melahirkan Bayi
Jajanan Kaki Lima ala Korea Selatan
Jus Pare, Jajanan Jalanan Taipei
Anda sedang membaca artikel tentang
Di Gunung Kidul Ada Gua Purba Baru?
Dengan url
http://gotravelovers.blogspot.com/2012/12/di-gunung-kidul-ada-gua-purba-baru.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Di Gunung Kidul Ada Gua Purba Baru?
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Di Gunung Kidul Ada Gua Purba Baru?
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar