Tabuh Genting di Ceramic Music Festival 2012

Written By Unknown on Senin, 05 November 2012 | 10.17

TEMPO.CO, Jatiwangi - Sekitar 1.500 warga Jatiwangi berpatisipasi dan berhasil menyukseskan Ceramic Music Festival 2012. Mereka secara bersamaan menabuh genting menjadi satu alunan musik yang apik dan unik. Festival dua tahun ini berlangsung sampai Ahad, 4 November malam.

Seperti penyelenggaraan sebelumnya, Ceramic Music Festival 2012 dipelopori oleh Jatiwangi Art Factory (JAF) sejak 2006. Selain menampilkan musik, mereka menyelenggarakan Jatiwangi Artists in Residence Festival dan Village Video Festival dengan format yang sama, melibatkan warga masyarakat dan seniman dalam satu tim.

Ceramic Music Festival dibuka dengan rampak oleh 1.001 penabuh genting. Namun ternyata pesertanya membeludak hingga 1.500 orang, panitia pun sibuk melayani partisipasi mereka. Akhirnya rampak penabuh genting menjadi 1.500 orang dari berbagai latar belakang dan usia, seperti anak sekolah, pekerja pabrik genting, petani, karyawan, guru, mahasiswa, tukang becak, pengangguran desa, pedagang, seniman, aparatur pemerintahan, kepolisisan, dan TNI, semua bersepakat memainkan komposisi musik yang diaransemen dengan menabuh dan membunyikan genting. Alunan musiknya menjadi indah dan unik.

Menurut Ketua JAF, Arief Yudi, semula festival keramik melibatkan empat desa, yakni Desa Jati Sura, Loji, Sukaraja Wetan, dan Leuweung Gede. Namun di tengah perjalanan, banyak yang ingin berpartisipasi dari desa lain.

Beberapa seniman asal Bandung, di antaranya Matdon, yang dikenal dengan puisinya berjudul SMS, juga datang dalam acara itu. "Kami tidak menyangka pesertanya sangat membeludak," ujar Arief seusai rapat evaluasi di rumah seninya di Desa Jati Sura, Ahad malam, 4 November 2012.

Ceramic Music Festival adalah salah satu program yang digelar oleh JAF untuk lebih mengikat kembali kekuatan lokal masyarakat Jatiwangi, yang kesehariannya terbiasa berkutat dengan tanah liat.

Alasan Arief dan timnya menggelar acara ini adalah Jatiwangi merupakan daerah yang berkembang, sebagian masyarakatnya bekerja di pabrik genting tanah liat. Bahkan Jatiwangi tercatat sebagai kawasan industri genting terbesar di indonesia. Namun akhir-akhir ini banyak pabrik genting yang bangkrut, dan menjadi ancaman sumber daya alam yang mulai terkikis habis.

Para seniman Jatiwangi pun tergerak untuk melakukan dimensi perubahan dengan mencari solusi lain. Mereka mengubah kultur pembuat genting menjadi masyarakat yang kreatif di bidang seni dan budaya. Jadi, kini "pensiunan" pekerja pabrik genting memilih ikut terlibat dalam kegiatan seni budaya serta membuat berbagai kerajinan tangan dan kuliner.

Matdon mengungkapkan kekagumannya pada kekompakan warga jatiwangi dalam festival tersebut. "Masing-masing daerah mempunyai karakter tersendiri, belum tentu daerah lain bisa seperti di Jatiwangi, saya salut kepada Kang Arief dan seniman Jatiwangi," ujarnya.

Bupati Majalengka, H Sutrisno, sangat terkesan oleh kegiatan ini, apalagi melibatkan warga Jatiwangi sehingga menjadi kekuatan lokal yang sangat potensial. "Warisan budaya leluhur harus dilestarikan dan dikembangkan, saya salut kepada JAF dan senimannya," ucapnya.

DEFFAN PURNAMA


Anda sedang membaca artikel tentang

Tabuh Genting di Ceramic Music Festival 2012

Dengan url

http://gotravelovers.blogspot.com/2012/11/tabuh-genting-di-ceramic-music-festival.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Tabuh Genting di Ceramic Music Festival 2012

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Tabuh Genting di Ceramic Music Festival 2012

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger