Menikmati Sarapan Serabi dan Kue Putu di Hotel

Written By Unknown on Jumat, 23 November 2012 | 10.17

Restoran Coral di Solo Paragon Hotel menyediakan menu camilan kue serabi dan kue putu untuk tamu, Kamis (22/11). TEMPO/Ukky Primartantyo

TEMPO.CO, Surakarta - Sebuah sepeda onthel terparkir di area restoran di Solo Paragon Hotel, Kamis, 22 November 2012. Di sadel belakang, Wardal, 43 tahun, si pemilik sepeda sibuk membuat kue putu dengan memanfaatkan uap panas yang keluar dari lubang-lubang kecil di sebuah kotak kayu. Kue berbentuk selongsong yang terbuat dari tepung beras dan dicampur gula jawa itu menebarkan aroma harum.

Di sebelahnya, Rini Rahayu, 39 tahun, tak kalah sibuknya. Dia membuat serabi di empat wajan kecil yang diletakkan di atas kompor tanah liat berbahan bakar arang. Kue serabi polos, coklat, dan nangka buatannya tak kalah harum.

The Coral Restaurant di Solo Paragon Hotel menyajikan menu camilan makanan tradisional untuk menemani sarapan tamu hotel. Juru bicara Solo Paragon Hotel, Nicky Olivia, mengatakan banyak tamu yang menginginkan ada makanan tradisional yang bisa disantap saat makan pagi.

"Kami memutuskan menyajikan kue serabi dan kue putu karena termasuk makanan yang banyak dicari tamu hotel saat berkunjung ke Solo," ujarnya ketika ditemui, Kamis, 22 November 2012.

Kue serabi sudah disajikan sejak Juni lalu, sementara kue putu baru 21 November. Pihaknya sudah berkeliling kota untuk mencari penjual kue serabi dan kue putu yang rasanya enak. "Dan ternyata tamu sangat menyukai. Kadang satu orang bisa pesan lebih dari satu buah kue," katanya.

Untuk menarik minat tamu mencoba, proses pembuatan kue serabi dan kue putu dilakukan di area restoran. Tamu bebas mengambil karena sudah termasuk dalam paket buffet sarapan seharga Rp 60 ribu per orang.

Dia mengatakan, saat okupansi tamu hotel tinggi, minimal 70 persen, kue serabi dan kue putu pasti dihadirkan. Juga di Sabtu dan Minggu. "Kami akan terus menyediakan kue serabi dan kue putu sepanjang diinginkan tamu hotel," ujarnya.

Rini mengaku dalam sehari bisa membuat 250 kue serabi polos, rasa coklat, dan rasa nanas. "Biasanya habis," ujarnya, yang selama ini berjualan serabi di Jalan Juanda. Sedangkan Wardal selama ini berjualan keliling dengan sepeda onthel di kawasan Fajar Indah.

"Kalau pas diminta ke Solo Paragon, saya tidak keliling," katanya. Dalam sehari, paling tidak dia menghabiskan 2 kilogram tepung beras untuk membuat kue putu.

UKKY PRIMARTANTYO

Terpopuler:
Gunung Ijen Berpotensi Semburkan Gas Beracun
ISI Gelar Festival Seni Melayu se-Asia Tenggara
Menuju Pulau Burung Loe 
7 Cara Meraup Uang Kala Liburan 
Mendorong Anak Lestarikan Permainan Tradisional
Jus Pare, Jajanan Jalanan Taipei


Anda sedang membaca artikel tentang

Menikmati Sarapan Serabi dan Kue Putu di Hotel

Dengan url

http://gotravelovers.blogspot.com/2012/11/menikmati-sarapan-serabi-dan-kue-putu.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Menikmati Sarapan Serabi dan Kue Putu di Hotel

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Menikmati Sarapan Serabi dan Kue Putu di Hotel

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger