Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

Tersesat di Sempu 3 Hari, Pasangan ini Makan Daun

Written By Unknown on Minggu, 30 Desember 2012 | 10.17

Sabtu, 29 Desember 2012 | 19:44 WIB

TEMPO.CO, Malang-Pasangan suami istri asal Bandung mampu bertahan di alam bebas kawasan cagar alam Pulau Sempu dengan memakan dedaunan. Keduanya adalah Reginaldi Pangabean, 52 tahun dan Meliana Martha Lamensia, 46 tahun warga Jalan Tekanegasi Nomor 4, Pangkebar, Bandung. Dua wisatawan terpisah dari rombongan sejak sejak Rabu, 26 Desember 2012.

"Minum air hujan," kata Reginaldi, Sabtu 29 Desember 2012 menjawab bagaimana mekanisme bertahan hidupnya.  Ia dan Istri tak membawa bekal sedikit pun ketika memasuki kawasan cagar alam di Desa Sendang Biru, Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang. Sebab ide awal perjalanan bersama rombongan adalah hanya melintas, menyusuri selama sehari melintasi telaga lele hingga segara anakan.

Ternyata, keduanya tertinggal dari rombongan yang terdiri dari sembilan orang. Saat itu, kata Reginaldi, mereka memilih beristirahat sebentar karena tak tahan dengan medan yang berat. Ia tak menyangka jika tertinggal jauh dan tersesat. Mereka mencoba melintasi jalur, namun mereka tak menemukan anggota rombongan lain.

Reginaldi mengalami luka memar dan tergores. Luka disekujur tubuhnya akibat terjatuh saat mencari jalan keluar. "Syukur kami selamat, terimakasih," katanya sambil menahan tangis. Pasangan suami istri asal Bandung,Jawa Barat ini telah dievakuasi ke Posko Kepolisian Air. Mereka menjalani pemeriksaan kesehatan dan dimintai keterangan polisi.

EKO WIDIANTO
Berita travel terpopuler :

Bandara Baru Toraja Diminta Segera Dibangun
Sekaten Mulai Dibuka Hari ini
Seniman Asing Ramaikan Tahun Baru di Candi Sukuh
Ogoh-ogoh Ramaikan Saparan Bekakak di Yogyakarta


10.17 | 0 komentar | Read More

Turis yang Tersesat Masuk Ilegal ke Pulau Sempu

Sabtu, 29 Desember 2012 | 19:56 WIB

TEMPO.CO, Malang-Tim SAR berhasil menemukan wisatawan  yang tersesat di kawasan cagar alam Pulau Sempu, Sendangbiru, Sumbermanjing Wetan Kabupaten Malang. Pasangan suami istri itu adalah Reginaldi Pangabean, 52 tahun dan Meliana Martha Lamensia, 46 tahun warga Jalan Tekanegasi Nomor 4, Pangkebar, Bandung. Keduanya terpisah dari rombongan sejak sejak Rabu, 26 Desember 2012.

"Ditemukan di tebing harapan setinggi 100 meter," kata Kepala Satuan Air wilayah Sendang Biru, Inspektur Satu Slamet Prayito, Sabtu 29 Desember 2012. Keduanya, katanya, dalam kondisi selamat. Sedangkan kesehatan Renaldi menurun sejak awal berangkat ke Pulau Sempu. Kini, tim SAR tengah berusaha mengevakuasi menuju pos kesehatan terdekat.

Evakuasi membutuhkan waktu lama, karena medan sulit dijangkau. Apalagi kondisi cuaca pada sore hari sering turun hujan. Sedangkan gelombang laut selatan tinggi, serta membahayakan. Tim SAR, katanya, terdiri dari personil TNI Angkatan Laut, mahasiswa pecinta alam, dan petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam.

Keduanya masuk kawasan cagar alam tanpa ijin. Mereka melalui kawasan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pondok Dadap Sendang Biru. Sedangkan selama ini kawasan Pulau sempu terbatas untuk kegiatan pendidikan dan penelitian. Sedangkan kegatan wisata tak diijinkan. Keduanya masuk ke kawasan Pulau Sempu berombongan. Terdiri dari sembilan orang menumpang sebuah perahu.

Namun, keduanya diketahui terpisah dengan rombongan setiba di segara anakan. Ketua Malang Selatan Rescue (MSR), Addhy Susanto mengatakan pengunjung yang tak pernah memasuki Pulau Sempu rawan tersesat. Karena Cagar Alam tak ada jalur karena jarang dilintasi.

EKO WIDIANTO
berita terpopuler travel :
Bandara Baru Toraja Diminta Segera Dibangun
Sekaten Mulai Dibuka Hari ini
Seniman Asing Ramaikan Tahun Baru di Candi Sukuh
Ogoh-ogoh Ramaikan Saparan Bekakak di Yogyakarta


10.17 | 0 komentar | Read More

Tahun Baru, Tangerang Siapkan Pesta Kembang Api

Written By Unknown on Sabtu, 29 Desember 2012 | 10.17

Jum'at, 28 Desember 2012 | 21:00 WIB

TEMPO.CO, Tangerang -- Semarak pergantian tahun 2012-2013 di wilayah Tangerang akan diisi sejumlah acara nan menarik dan spektakuler. Dari pesta kembang api hingga belanja hingga larut malam dengan diskon yang besar-besaran di sejumlah pusat belanja. Pusat pesta kembang api pada malam pergantian tahun akan diadakan di empat titik, yaitu Living World Alam Sutra, Summarecon Mal Serpong (SMS), Gereja Crist Chatedral di Gading Serpong, dan di kawasan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang.

"Pesta kembang api ada di empat titik itu," ujar Kapolres Kota Tangerang Komisaris Besar Bambang Priyo Andogo, Jumat, 28 Desember 2012. Kepolisian sudah mengizinkan pesta kembang api di empat lokasi tersebut. "Untuk itu kami sudah menyiapkan sistem pengamanan yang maksimal dengan melibatkan 1.114 personie," katanya.

Fokus pengamanan dilakukan di delapan titik keramaian pada malam tahu baru, seperti di Bintaro, Serpong, Bumi Serpong Damai, Alam Sutra, Lippo Karawaci, Citra Raya, Foresta di Pagedangan, serta tempat-tempat wisata semacam tanjung pasir, Pulau Cangkir.

Salah satu lokasi yang akan menjadi titik pusat keramaian pada malam tahun baru adalah Summarecon Mal Serpong (SMS) yang telah mempersiapkan pertunjukan Special Live Skylight Show with a thousand of Musical Fireworks Shots. Skylight show adalah pertunjukan atau permainan lampu-lampu yang dapat membentuk suatu gerakan indah yang dihasilkan dari cahaya-cahaya lampu dengan iringan musik. "Pertunjukan spektakuler ini merupakan yang pertama kalinya di Summarecon Mal Serpong guna menyambut perayaan akhir tahun 2012," ujar General Manager of Corporate Communication PT. Summarecon Agung, Tbk, Cut Meutia.

Selain Special Skylight Show, Mutia melanjutkan, akan ada pula hiburan yang tidak biasa ditampilkan, yaitu Silent Disco. Sajian musik itu akan dilengkapi 400 headphone dan dipandu tiga orang DJ profesional di area Lunar Garden Downtown Walk. SMS juga menawarkan kemeriahan malam pergantian tahun baru yang mengesankan bersama kelompok vokal Tangga di area panggung Broadway. Kemeriahan malam tahun baru juga berlangsung di area Salsa Food City yang akan menghadirkan penampilan spesial Yoda Idol dan Koesplus Mania serta penampilan anak-anak Shuffle Dance.

Tak hanya itu, bagi pengunjung yang ingin menghabiskan malam pergantian tahun bersama keluarga ataupun orang terkasih, SMS juga menawarkan Paket Makan Malam Spesial dengan Best View untuk dapat menyaksikan pertunjukan Special Live Skylight Show di area Trocadero.

Bagi para penggila belanja, pusat belanja ini juga mengadakan program Sparkling Night Sale yang memberikan pesta diskon hingga 70 persen yang digelar pada 31 Desember 2011 mulai pukul 20.00-24.00 WIB.

JONIANSYAH


10.17 | 0 komentar | Read More

Bandara Baru Toraja Diminta Segera Dibangun

Sabtu, 29 Desember 2012 | 04:15 WIB

TEMPO.CO , Toraja Utara: Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Toraja meminta pemerintah segera merampungkan pembangunan bandar udara baru di Buntuni, Kecamatan Mengkendek agar jumlah wisatawan ke Toraja bisa bertambah.

Sambil menunggu perampungan bandara baru, pemerintah juga diminta mengoperasikan kembali Bandara Pongtiku untuk penerbangan komersiil yang sejak 1998 berhenti.

"Jadi, jika ada turis yang mengalami situasi emergency bisa segera dievakuasi," kata SDkertaris Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Toraja, Saul Angi, Jumat, 28 Desember 2012.

Menurut Saul, belakangan ini promosi wisata mengenai Toraja sangat sering dilakukan. Namun, banyak wisatawan yang enggan datang karena harus menggunakan jalur darat yang membutuhkan waktu sekitar 8 jam. "Jangan sampai promosi Toraja terbuang percuma," katanya.

Di Toraja Utara dan Tana Toraja terdapat 36 hotel. Tediri atas hotel bintang 3 dan 4 sebanyak 6 hotel dengan jumlah kamar 514. Hotel bintang 1 dan 2 sebanyak 8 hotel dengan jumlah kamar 225. Hotel Melati sebanyak 22 dengan jumlah kamar 220. "Jumlah keseluruhan 1.009 kamar. Namun, 79 kamar rusak," kata Saul.

Okupansi hotel di Toraja masih sangat rendah, karena wisatawan akan berkunjung ke Toraja hanya pada Juni sampai Oktober. "Tingkat hunian per tahun masih di bawah 20 persen," kata Saul.

Sebagai daerah yang masuk dalam 16 tujuan pariwisata prioritas yang digagas oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, penerbangan komersiil ke Toraja harusnya sudah ada. "Dengan waktu 45 menit, orang dari Makassar pun mau ke Toraja," kata Saul.

Selain wisata budaya, pemerintah juga harus memetakan potensi wisata lain seperti trekking, perkebunan, peternakan, dan arung jeram sehingga ada pilihan lain.

MUHAMMAD YUNUS

Terpopuler:
Jokowi Siapkan Kejutan di Malam Tahun Baru
Kawasan Wisata Kuliner Kota Solo Berwajah Baru
Ogoh-ogoh Ramaikan Saparan Bekakak di Yogyakarta
La Piazza Pesta Tahun Baru ala Spongebob
Royal Dinner Ala Keraton Kasepuhan


10.17 | 0 komentar | Read More

Ogoh-ogoh Ramaikan Saparan Bekakak di Yogyakarta

Written By Unknown on Jumat, 28 Desember 2012 | 10.17

Uoacara Bekakak di Desa Gamping, Sleman, DIY, ditandai dengan penyembelihan sepasang boneka pengantin. TEMPO/Heru CN

Uoacara Bekakak di Desa Gamping, Sleman, DIY, ditandai dengan penyembelihan sepasang boneka pengantin. TEMPO/Heru CN

Kamis, 27 Desember 2012 | 18:28 WIB

TEMPO.COYogyakarta- Masyarakat Ambarketawang, Gamping, Sleman, mengadakan ritual Saparan Bekakak, Jumat, 28 Desember 2012. Boneka raksasa ogoh-ogoh, genderuwo, dan wewe gombel, yang menjadi simbol kejahatan dan keburukan, akan dikirab bersama sepasang pengantin Bekakak.  

Bekakak merupakan patung sepasang pengantin dari ketan putih dan di dalamnya ada gula merah sebagai darah. Bekakak akan disembelih di Gunung Gamping di desa tersebut. "Ada banyak gunungan juga yang dikirab dan prajurit keraton," kata Ketua Panitia Saparan Bekakak,  Frans Haryono, Kamis, 27 Desember 2012.

Upacara ritual Bekakak dilakukan setiap bulan Sapar dalam perhitungan kalender Jawa. Pelaksanaannya pasti di hari Jumat. Acara itu akan dimulai dari sekitar pukul 10.00 hingga sore. Selama kirab berlangsung, Jalan Wates dan Ring Road Barat ditutup sementara. Jalan utama dari Yogyakarta ke Kulon Progo itu dipastikan macet. Namun polisi mengalihkan ke jalan-jalan alternatif. 

Sejak pukul 13.00 hingga sore dilantunkan gending uyon-uyon atau karawitan.  Bekakak lalu diarak menuju Lapangan Kademangan Ambarketawang untuk mengawali prosesi acara. Bergodo atau prajurit keraton Mejing Kidul, Delingsari, Gamping Lor, Gamping Kidul,  dan bergodo lainnya bersama peserta kirab  menuju petilasan di Gamping Kidul dan petilasan Gunung Gamping di Tlogo untuk dilakukan penyembelihan bekakak. "Penyembelihan bekakak di Gunung  Gamping," kata dia. 

Kirab budaya Bekakak ini, menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata  Kabupaten Sleman Untoro Budiharjo, merupakan acara tahunan yang sudah masuk dalam agenda kalender pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta. Setiap kirab Bekakak dipastikan dinikmati oleh puluhan ribu orang. "Kirab budaya semacam ini sangat ditunggu masyarakat dan wisatawan, baik dalam negeri maupun mancanegara," kata dia. 

MUH SYAIFULLAH 


10.17 | 0 komentar | Read More

Kawasan Wisata Kuliner Kota Solo Berwajah Baru

Jum'at, 28 Desember 2012 | 09:28 WIB

TEMPO.CO, Surakarta- Kawasan wisata kuliner yang ada di Kota Solo, Gladak Langen Bogan (Galabo) kembali dibuka dengan wajah baru. Tidak hanya tampilannya yang dipercantik, para pedagang juga menjanjikan harga yang lebih bersahabat.

Pusat kuliner malam hari itu berada di jalan Mayor Sunaryo, sebelah selatan benteng Vastenburg. Setiap malam, ruas jalan itu menjadi kawasan tertutup untuk kendaraan bermotor.

Galabo dengan tampilan baru itu mulai dibuka pada Kamis malam, 27 Desember 2012. Selama renovasi, pedagang sementara berpindah ke lokasi darurat, tidak jauh dari tempat tersebut. 

Sejumlah 57 pedagang kuliner unggulan menyediakan santap malam di Galabo. Di tempat tersebut, pembeli bisa menemukan thengkleng Klewer, gudeg ceker Margoyudan, Bakmi Pak Dul dan sejumlah kuliner legendaris Solo yang lain.

Galabo dibuka pertama kali pada 2010 lalu. Pada saat itu, sekitar 78 pedagang kuliner unggulan menempati ruas jalan sepanjang 300 meter tersebut. Pada awal dibuka, pusat kuliner itu sangat ramai dikunjungi pembeli.

Lambat laun, kondisi Galabo semakin sepi, terutama saat musim hujan. Sebab payung parasol yang dipasang di meja makan tidak mampu melindungi pembeli dari guyuran hujan. Belum lagi, pembeli sering kapok dengan nota pembayaran yang disodorkan oleh pedagang. Jumlah pedagang akhirnya menyusut hingga tinggal 35 pedagang.

"Sekarang, Galabo tampil dengan wajah baru," kata Kepala UPTD Kawasan Kuliner Kota Surakarta, Agus Sisworiyanto. Yang paling mencolok adalah keberadaan kanopi yang mampu melindungi pembeli dari hujan. Saat siang hari, kanopi itu bisa didorong sehingga tidak mengganggu kendaraan yang lewat.

Tiang-tiang besi yang digunakan juga dibuat dengan cukup rapi. Ornamennya dibuat dengan gaya klasik, menyesuaikan dengan lingkungan heritage di sekitar kawasan tersebut.

Selain itu, pedagang juga wajib untuk mencantumkan daftar harga makanan yang dijualnya. Pedagang juga tidak boleh berebut pembeli. Pedagang juga diharuskan memakai seragam dan celemek agar terlihat lebih profesional.

Pusat jajanan tersebut juga dilengkapi dengan dua panggung permanen. Setiap malam, pengelola akan menghibur para pembeli dengan organ tunggal. "Jika ada kelompok kesenian yang ingin memanfaatkan panggung, kami akan mempersilakan," kata Agus.

Agus juga menjamin para pembeli bisa menikmati makanan dengan nyaman. Pembeli tidak akan terganggu dengan kehadiran pengamen atau pun pengemis.

Salah satu pedagang rawon, Haryati yakin jika kawasan kuliner itu bisa semakin ramai. Sayang, satu pedagang hanya mendapat jatah satu set meja dan kursi, yang hanya bisa menampung lima hingga tujuh pembeli. "Kalau pembeli ramai kami juga justru bingung," katanya.

Sayang, parkir di sekitar kawasan kuliner itu cukup mahal. Pengendara sepeda motor, misalnya, harus merogoh kocek Rp 2 ribu untuk parkir. Karcisnya pun di ragukan keasliannya. Padahal, tarif parkir yang resmi cuma Rp 1.500.

Usai menggunakan toilet, pengunjung juga langsung dikutip Rp 1.000 oleh seorang petugas berseragam. Mereka berdalih kutipan itu diperuntukkan pemeliharaan kebersihan di aset milik pemerintah tersebut.

Agus mengakui adanya kutipan itu. "Tapi yang mengutip bukan kami," katanya. Menurutnya, toilet yang dibangun menggunakan APBD 2012 itu dikelola oleh pihak lain yang telah memperoleh izin dari institusinya.

Masalah parkir, dia juga mengakui bahwa tarif resmi cuma Rp 1.500 untuk sepeda motor. Dia juga mengaku tahu bahwa sebagian pengelola parkir menaikkan tarif. "Kalau cuma naik Rp 500 kan wajar, soalnya ini sudah jadi kawasan wisata" katanya.

AHMAD RAFIQ


10.17 | 0 komentar | Read More

Tahun Baru, Tarif Hotel di Anyer Naik 300 Persen

Written By Unknown on Kamis, 27 Desember 2012 | 10.17

Kamis, 27 Desember 2012 | 07:54 WIB

TEMPO.CO, Jakarta -Menjelang Perayaan Tahun Baru 2013, tarif hotel dan resort di kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang, hingga Carita Kabupaten Pandeglang Banten naik  hingga 300 persen dari harga normal.   "Kenaikan tarif hotel tersebut disebabkan adanya paket paket spesial libur sekolah, natal dan tahun baru. Paket tersebut berupa sajian hiburan," kata Wakil ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Banten Agus Zaenal, Rabu, 26 Desember 2012. 

Berdasarkan data dari PHRI, tingkat hunian hotel di Anyer pada malam pergantian tahun telah terisi 95 persen. Agus meprediksi, hunian hotel akan habis terisi sehari sebelum malam pergantian tahun. "Saya yakin, sebelum malam tahun baru semua sudah terisi hingga 100 persen," katanya.

Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Serang, Sukirman yang juga sebagai General Manager Hotel Patrajasa, Anyer, mengatakan, tarif penginapan dihotelnya mengalami kenaikan yang berfariasi. Mulai dari 100 persen hingga 300 persen. Bahkan tingkat hunian dihotelnya saat ini telah mencapai 100 persen.

Menurut dia,  untuk suite room, pada paket Tahun Baru, Patra Jasa menetapkan tarif Rp5,6 juta, dari sebelumnya hanya Rp3,5 juta. Sedangkan untuk superior Rp 2,3 juta dari sebelumnya Rp 850.000, deluxe menjadi Rp 2,2 juta dari Rp 800.000, standard sea view dari Rp 700.000 menjadi Rp 2,1 juta, dan standard garden dari Rp 600.000 menjadi Rp 2 juta.

Meskipun tarif menginap di patra jasa mengalami kenaikan, namun semuanya telah terisi penuh sejak beberapa hari yang lalu. "Kenaikan tarif untuk paket tahun baru kami berlakukan mulai tanggal 31 Desember. Dari jumlah 1.500 kamar hotel yang ada di sepanjang Pantai Anyer, rata-rata tinggal 5 persen lagi yang masih kosong," kata Sukirman.

Untuk menyambut para tamu, rata-rata setiap hotel mempersiapkan hiburan dari hiburan tradisional khas Banten hingga organ tunggal. "Untuk tahun ini, para tamu akan merasa nyaman saat datang ke Pantai Anyer," kata Sukirman.

WASIUL ULUM


10.17 | 0 komentar | Read More

Menu Sepesial Iga Bakar di Malam Pergantian Tahun

Kamis, 27 Desember 2012 | 08:12 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak cara untuk menikmati malam tahun baru, salah satunya dengan menikmati panganan Nusantara yang dipadu cita rasa Eropa, Sup Iga Bakar ala The Majesty Hotel Bandung. "Setahun terakhir ini, iga menjadi menu favorit para pengunjung hotel, dari wisatawan domestik hingga asing, " kata Wawan Suwarna Chef Majesty Hotel kepada Tempo, Rabu, 26 Desember 2012.

Sup Iga Bakar olahan Chef Majesty Hotel ala chef Wawan ini akan disajikan saat
Gala Dinner di Victory Hall The Majesty Hotel Jalan Setiabudi No. 130-134 Bandung malam pergantian tahun nanti. Mengusung konsep "Its Country Time", Sup Iga Bakar masuk daftar panganan favorit malam tahun baru.

Paduan cita rasa iga yang dilumuri saus bakar dan olahan rempah-rempah pada supnya menjadikan kudapan ala Nusantara ini terasa pas di lidah. Daging empuk yang masih menempel di tulangnya terasa lembut ketika dikunyah. "Cara pengolahannya dimulai dengan merebus iga sapi di air mendidih yang telah dicampur bawang putih, bawang merah, dan pala yang telah dihaluskan," kata chef Wawan.

Wawan menjelaskan, supaya daging tetap menempel di tulangnya, iga direbus selama tiga jam menggunakan api kecil. "Itu untuk menjaga kualitas iga," kata Wawan.

Setelah iga ditiriskan, dilumuri dengan saus bakar lalu dipanggang. Untuk rasa Nusantara disiapkan saus bakar, sedangkan turis asing lebih suka saus barbekyu. Untuk saus bakarnya, bawang putih ditumis sampai harum lalu ditambah dengan kecap manis, oyster sauce, dan kecap Inggris. Beri sedikit beef stock, paprika, dan bawang bombai, lalu aduk hingga rata.

Setelah siap, lalu dituangkan ke atas iga yang sudah dibakar tadi. Anda juga bisa mencicipi iga dengan saus Jinara yang terbuat dari campuran jamur, lada, dan saus tomat. Bagi Anda pecinta aneka sup, jangan lupa menyantap sup buntut yang dipadu dengan soto Bandung. Sup buntut ini kuahnya berasal dari kaldu iga sapi yang ditambah jeruk limau, daun salam, cengkih, dan kayu manis. "Campuran rempah itu menghasilkan cita rasa Eropa dan Sunda," ia menambahkan.

Seporsi iga bakar dan semangkuk supnya semakin terasa nikmat dan mengenyangkan bila dihidangkan dengan nasi putih dan kerupuk melinjo. Apalagi bila dinikmati saat cuaca dingin di malam pergantian tahun. Untuk mencicipi sup iga bakar ini, Anda hanya perlu mengeluarkan duit sejumlah Rp 45.500.

Selama gala dinner dengan menikmati iga bakar, Anda akan dimanjakan dengan iringan live music dan atraksi sulap.

RISANTI


10.17 | 0 komentar | Read More

Tahun Baru, Solo Gelar Car Free dan Tari Kolosal

Written By Unknown on Rabu, 26 Desember 2012 | 10.17

Selasa, 25 Desember 2012 | 15:17 WIB

TEMPO.CO, Surakarta - Pengusaha bus kota dan angkutan kota di Surakarta menyatakan kesiapannya untuk mengerahkan armada hingga malam hari di malam pergantian tahun. Hal itu dilakukan untuk mendukung penyelenggaraan car free night yang diselenggarakan di ruas Jalan Slamet Riyadi dan Jalan Jenderal Sudirman.

Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Surakarta, Djoko Soeprapto, mengaku telah berkoordinasi dengan pemerintah setempat. "Bus kota dan angkot siap untuk mengangkut penumpang yang ingin menikmati malam tahun baru di car free night," katanya, Selasa, 25 Desember 2012.

Menurutnya, ketersediaan kendaraan umum itu mutlak dibutuhkan untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi di malam pergantian tahun. "Sehingga jalan tidak bertambah macet," katanya. Bus kota dan angkot tersebut akan disiagakan hingga lewat tengah malam untuk mengangkut kembali warga yang hendak pulang.

Pemerintah Kota Surakarta menggelar car free night di dua jalan protokol. Penyelenggaraan car free night ini adalah untuk kedua kalinya, setelah tahun lalu mereka menggelar acara serupa.

Dua jalan protokol tersebut akan dibebaskan dari kendaraan bermotor sepanjang 5 kilometer. Kawasan bebas kendaraan akan diberlakukan sejak pukul 21.00 hingga 01.00.

Djoko mengatakan pengoperasian angkutan tersebut bukan semata-mata karena permintaan dari pemerintah. "Kami melihat memang ada peluang," katanya. Dia yakin banyak warga yang memilih untuk menggunakan kendaraan umum daripada harus kebingungan mencari tempat parkir di kawasan car free night.

Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo, meminta masyarakat agar menggunakan kendaraan umum saat merayakan malam pergantian tahun. "Esensi dari penyelenggaraan car free night ini adalah untuk mengurangi emisi gas buang," katanya. Selain itu, penggunaan kendaraan umum juga dimaksudkan untuk mencegah kemacetan di ruas jalan lain.

Rudyatmo menjelaskan bahwa pelaksanaan car free night pada kali ini bakal lebih meriah dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Selain menggelar pentas seni di tujuh panggung yang disediakan, mereka akan menggelar tari kolosal. Sebanyak 2.013 penari jaran kepang akan memeriahkan malam pergantian tahun.

AHMAD RAFIQ


10.17 | 0 komentar | Read More

Libur Natal, Wisatawan Lereng Merapi Membludak

Rabu, 26 Desember 2012 | 03:30 WIB

TEMPO.CO , Jakarta: Saat libur akhir pekan dan Natal 2012, wisatawan yang mengunjungi lereng Merapi jumlahnya luar biasa banyak. Bahkan bisa disebut membludak. Jika di hari biasa sekitar 100 orang, di akhir pekan mencapai 500 orang, dan di libur panjang kali ini lebih dari 1.000 orang berkunjung menikmati lava tour bekas erupsi Merapi 2010.

"Tempat parkir sampai tak mencukupi," kata Ketua Paguyuban Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman, Selasa, 25 Desember 2012.

Lokasi di lereng Gunung Merapi pascaerupsi 2010 memang masih menjadi salah satu favorit tujuan wisata. Betapa tidak, lokasi yang sebelum erupsi merupakan perkampungan penduduk itu kini menjadi lahan yang dipenuhi material vulkanik.

Kinahreno merupakan lokasi paling favorit dikunjungi wisatawan. Sebab, di dusun itu ada bekas-bekas rumah almarhum juru kunci Merapi, Mbah Maridjan.

Di lokasi itu juga didirikan posko wisata yang menyediakan jasa pemandu wisata, sarana sepeda motor, ojeg wisata, dan mobil jip untuk berkeliling ke lahan-lahan yang tersapu oleh material vulkanik dan awan panas.

Selain Kinahrejo, wisatawan juga bisa menikmati lokasi lainnya seperti dusun Petung, Kopeng, dan yang paling dekat dengan lembah Merapi adalah Kaliadem di Desa Kepuharjo, Cangkringan.

Wisatawan yang datang, menurut dia, mayoritas dari luar Daerah Istimewa Yogyakarta dan sebagian dari Yogyakarta. Dari luar daerah antara lain dari Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Selain itu, juga dari luar Jawa bahkan turis mancanegara.

Gunung Merapi terlihat sangat gagah jika tidak tertutup awan. Batu-batu vulkanik yang sangat besar juga menjadi daya tarik tersendiri, Antara lain Batu Alien, Batu Manten, Batu Tumpeng, dan Batu Gajah. Batu-batu besar itu keluar dari perut gunung saat erupsi. Besarnya rata-rata sebesar gajah atau minibus.

"Kebanyakan wisatawan penasaran melihat kondisi lereng Merapi pascaerupsi," kata dia.

Biaya masuk dan parkir kendaraan ke lokasi wisata itu Rp 2.000 untuk sepeda motor. Mobil Rp 5.000 dan untuk bus Rp 10 ribu. Per orang dipungut Rp 3.000 untuk memasuki wilayah lava tour tersebut.

Menurut Bambang Kotir, salah satu pelaku wisata di lereng Merapi para wisatawan banyak yang menyewa trail yang disediakan untuk berkeliling lereng Merapi. Tarif sewanya mulai Rp 50 ribu hingga Rp 250 ribu untuk beberapa jam. Jika wisatawan tidak bisa mengendarai trail, penyedia jasa juga siap mengantar.

"Jumlah motor trail yang ada lebih dari 50 unit siap digunakan," kata dia.

Hasanudin, 30 tahun, salah satu wisatawan asal Bogor Jawa Barat tertarik mengunjungi lereng Merapi karena penasaran. Ia juga tidak pernah naik gunung.

"Sangat menarik untuk melihat sisa-sisa erupsi. Juga banyak marchendais seperti rekaman erupsi Merapi, kaus dan makanan jadah tempenya," kata dia.

MUH SYAIFULLAH

Terpopuler:
Pulau Panjang Jepara Jadi Kawasan Konservasi
Radio Wisata Hadir di Batu
Hotel di Lombok Panen Pelancong
Tahun Baru, Solo Gelar Car Free dan Tari Kolosal
Penginapan di kawasan Wisata Ciater Habis Dipesan


10.17 | 0 komentar | Read More

Radio Wisata Hadir di Batu

Written By Unknown on Selasa, 25 Desember 2012 | 10.17

Selasa, 25 Desember 2012 | 03:55 WIB

TEMPO.CO, Malang--Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Batu mendirikan radio komunitas wisata. Radio diawaki dari komunitas pelaku wisata di Batu. Mereka berlatih olah vokal, bersiaran menyampaikan informasi wisata melalui radio siaran. "Siapapun bisa bersiaran," kata Ketua PHRI Baru, Uddy Syaifudin, Senin 24 Desember 2012.

Radio berkekuatan pancaran 50 watt ini menempati frekwensi 107,7 MHz. Siaran ini mengantungi izin siaran dari Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Timur. Perangkat siaran didanai bersama, patungan dari seluruh anggota PHRI Batu terdiri dari 70 hotel dari restoran dan hotel.

"Menjangkau sekitar 10 kilometer," katanya. PHRI tengah menyiapkan sumber daya manusia dan perangkat siaran. Pelaku wisata ini dilatih Jaringan Radio Komunitas Indonesia (JRKI). Diperkirakan radio komunitas pariwisata ini bersiaran tahun depan. Radio komunitas bakal menyiarkan informasi pariwisata, agenda kegiatan wisata dan pelaku wisata.

Juga memudahkan pengunjung untuk memesan hotel, dan alternatif penginapan di Batu. Serta menginformasikan kondisi lalu lintas di Batu. Termasuk informasi kemacetan dan jalur alternatif menuju pusat Kota Malang. Untuk memudahkan pengunjung untuk menuju obyek wisata yang dituju. "Memandu wisatawan, agar tak tersesat," ujarnya.

Kepala Satuan Lalu Lintas, Ajun Komisaris I Gusti Made Merta, mengatakan sepanjang jalur menuju Kota Batu padat. Kemacetan terjadi di mulai pintu masuk Kabupaten Malang di Lawang-Singosari. Kendaraan dari arah Surabaya memadati jalan utama Malang menuju Batu. "Volume kendaraan meningkat mulai dua hari ini," katanya.

Sedangkan jalur Karangploso Kabupaten Malang ke Kali Lanang Kota Batu cukup lancar. kemacetan terparah mulai di jalan utama masuk ke Kota Batu. Antara lain mulai jalan Soekarno-Hatta-Diponegoro. Kendaraan mayoritas berasal dari luar Kota meliputi Denpasar, Yogyakarta, Surabaya, Kediri, Bandung dan Jakarta.

Kendaraan sebagian besar menuju sejumlah obyek wisata yang tersebar di Kota Batu. Diprediksikan para pengunjung bakal bermalam di Batu selama berapa hari. Terutama saat malam perayaan pergantian tahun. "Kendaraan bakal terus bertambah sampai 2 Januari besok," katanya.

Selain itu, upaya lain untuk mengurai kemacetan dengan menutup jalur yang bakal terjadi kemacetan. Agar kendaraan tak menumpuk di sejumlah titik jalur utama Kota Batu. Pengendara juga diminta untuk mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Serta tak menyerobot laju kendaraan lain yang bakal memperparah kemacetan.

Termasuk jalur kendaraan dari arah Kediri dan Jombang juga terjadi kepadatan. Untuk itu, para pengguna jalan diminta berhati-hati dan waspada. Terutama di jalur yang memiliki jalur tikungan seperti di Songgoriti. Selain itu, saat hujan juga harus diwaspadai tanah longsor dan pohon tumbang di jalur tersebut.

EKO WIDIANTO


10.17 | 0 komentar | Read More

Pulau Panjang Jepara Jadi Kawasan Konservasi

Selasa, 25 Desember 2012 | 04:29 WIB

TEMPO.CO , Jepara--Pulau Panjang, yang terletak satu mil dari Pantai Kartini, Kabupaten Jepara, diusulkan sebagai kawasan konservasi daerah. "Pulau ini memiliki banyak fungsi, selain untuk wisata, yaitu ekologis dan tempat penelitian mahasiswa,"kata Zainul Arifin, Ketua Dewan Riset Daerah (DRD) Jepara, Senin 24 Desember 2012.

Berdasarkan diskusi yang melibatkan banyak pihak dan beberapa kali digelar, kata Zainul, Pulau Panjang layak diusulkan ke pusat dan mendorong pemerintah Jepara untuk mendalami usulan itu.

Hasil kajian dari tahun ke tahun, menurut Suyono Ketua II DRD Jepara, menunjukkan potensi biofisik dan bioekogi, Pulau Panjang mengalami penurunan kualitas. Padahal pulau itu tidak hanya aset Pemerintah Jepara, tapi juga aset Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Pusat. "Karena memiliki potensi khas pulau kecil di pantura," kata Suyono.

Pulau itu memiliki potensi keaneragaman hayati, ekosistem terumbu karang, lamun, hewan yang berasosiasi dengan karang. "Kondisi ikan karang masih dalam kondisi paling baik di kawasan pantura Jawa Tengah," ujar Suyono.

Selama ini, terumbu karang di P. Panjang masih dalam kondisi baik hanya tinggal tujuh persen. Sisanya, 57 persen kondisinya sedang dan 29 persen kondisinya buruk dan 5 persen buruk sekali. Hasil survei lainnya, kata Suyono, terjadi penurunan pada keanekaragaman dan kelimpahan ikan karang. Pada tahun 2001 ditempat itu ditemukan 360 ekor per transek, sedangkan hasil sensus tahun ini hanya tinggal 61 ekor per transek.

Namun kondisdi lamun di Pulau Panjang terbilang masih cukup baik di banding di tempat lain di pantura. Ini dibuktikan dengan kerapatan total lamun masih 388 individu per meter persegi dengan prosentasi penutupan total 85 persen. Faktor penurunan akibatgangguan alam dan gangguan dari aktivitas kegiatan manusia. Penyelamatan P. Panjang sangat diperlukan karena sebagai penghasil plasma nuftah kelautan bagi perairan Jawa Tengah. Karena itu, P. Panjang dapat dikelola dengan model ekowisata bahari berbasis masyarakat.

Pulau ini merupakan tempat wisata laut yang kini digemari masyarakat. Terutama saat upacara tradisional Pesta Lomban, yakni satu pekan setelah Hari Raya Idul Fitri. Puluhan kapal pesiar disiapkan untuk melayani para wisatawan untuk berkunjung ke Pulau Panjang. Lokasi Pulau Panjang, tampak mengalami kerusakan yang sangat serius. Menurut peta tahun 1858, Pulau Panjang pernah memiliki luas sekitar 70 hektare. Kerusakan pulau ini, akibat maraknya pencurian trumbu karang, penebangan hutan mangrove dan sedimentasi dari gelontoran lumpur dari hulu melalui muara sungai. Akibatnya, pulau ini sekarang tinggal sekitar 30 hektare. Di sekitar pulau itu, larva terumbu karang tidak dapat berkembang.

Karena itu, tahun lalu, Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Jepara menghijaukan Pulau Panjang dengan lima ribu batang tanaman mangrove jenis api- api. Kemudian tahun ini (2012), kembali dihijaukan dengan empat ribu pohon mangrove. "Ini untuk mengurangi abrasi ," kata Ahmad Junaedi, Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Jepara.

Namun, adanya tekstur tanah di perairan itu yang lunak, kata Junaedi, maka mangrove yang ditanam sering mati. Selain menanam mangrove, Badan Lingkungan Hidup juga menanam 270 batang berbagai tanaman buah, seperti pohon kresen, ketapang dan waru, karena di pulau itu sebelumnya dilepas ratusan burung berbagai jenis.

Tahun lalu, Pemerintah Jepara membangun pemecah gelombang sepanjang 670 meter dari beton, dengan anggaran APBN sebesar Rp 900 juta. Pulau ini sudah lama mengalami abrasi. Menurut Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Jepara, Achid Setiawan, pemecah gelombang ini untuk mengurangi abrasi. Jarak terdekat beton pemecah gelombang dibangun dari bibir pantai sekitar 10 meter dan terjauh 50 meter.

Pembangunannya dimulai dari barat daya pulau, dekat menara mercu suar. Hasil dari bangunan pemecah gelombang sudah tampak nyata. "Sudah terjadi sedimen pasir putih di bangunan pemecah gelombang sepanjang 539 meter," kata Dian Satriadi, Kepala Seksi Pengelolaan Pulau- pulai kecil Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Jepara.

Sedimen ini berhasil mewmbentuk daratan baru dan mulai mengembalikan beberapa daratan yang hilang, di antaranya jalan di depan makam Syeh Abu Bakar yang hampir terputus, sekarang tersambung lagi. Bangunan pemecah gelombang itu memang belum ideal. Idealnya pemecah gelombang itu mengelilingi P. Panjang.

Selama ini Pulau Panjang dijadikan sebagai tempat wisata karena lokasinya sangat strategis dan dekat dengan Pantai Kartini. Apalagi, setelah Pantai Kartini dilengkapi museum kura- kuranya, sebuah pesawat terbang, kolam kecek,dan taman bermain anak serta gazebo. Sejak 10 tahun terakhir ini, Jepara kehilangan pantai seluas 61 hektare, akibat abrasi. Daerahnya tersebar di beberapa kecamatan, seperti Kecamatan Kedung terkena abrasi 9,7 hektare, Kecamatan Jepara 7,3 hektare, Kecamatan Mlonggo 5,5 hektare, Kecamatan Keling 37,8 hektare dan Kembang 0,5 hektare.

BANDELAN AMARUDIN


10.17 | 0 komentar | Read More

Kota Solo Terus Dandan untuk Manjakan Pejalan Kaki

Written By Unknown on Senin, 24 Desember 2012 | 10.17

Minggu, 23 Desember 2012 | 15:43 WIB

TEMPO.CO, Surakarta - Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo meminta kontraktor untuk membongkar jalur pedestrian yang tengah dibangun di kawasan Kottabarat. Penyebabnya, lantai yang digunakan untuk jalur penyandang tunanetra sebagai pelengkap fasilitas umum itu dipasang secara asal-asalan.

Jalur untuk tunanetra yang menggunakan keramik bertekstur khusus tersebut dipasang melintas di pot tanaman, tiang listrik, serta tempat sampah. "Pengguna yang tunanetra justru bisa celaka kalau mangandalkan jalur tersebut," kata Rudyatmo di Solo, kemarin.

Dia meminta agar kontraktor memindah jalur tunanetra itu sehingga aman untuk dilalui.

Pemerintah Kota Surakarta membenahi jalur pejalan kaki sepanjang 110 meter di kawasan Kottabarat dengan anggaran Rp 800 juta melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2012. Selain memperbaiki trotoar, mereka memasang kanopi di atas jalur pedestrian tersebut. Mereka juga memanfaatkan jalur tersebut sebagai lokasi wisata kuliner pada malam hari.

Menurut Rudyatmo, dia juga masih menemukan adanya kebocoran kanopi saat hujan turun. Dia menilai pemasangan atapnya dilakukan secara asal-asalan. Dia juga menduga kontraktor menyalahi bestek. "Secara kasatmata sudah kelihatan," katanya.

Meski demikian, dia masih memberikan kesempatan bagi kontraktor untuk memperbaiki pengerjaan proyek tersebut. "Mereka masih memiliki waktu 50 hari untuk pembenahan," katanya. Menurut dia, jalur pejalan kaki harus dibuat senyaman mungkin untuk mengurangi penggunaan kendaraan bermotor.

Sementara itu, pelaksana dari CV Pembangunan Nugroho, Gono, berjanji untuk membongkar dan memindahkan jalur khusus untuk tunanetra. Sebenarnya, memindah pot tanaman serta tempat sampah lebih mudah untuk dikerjakan. "Namun sepertinya mustahil jika harus memindah tiang listrik," katanya.

Selain itu, dia berdalih pengerjaan jalur pedestrian tersebut telah sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. "Saat ini memang masih dalam tahap penyempurnaan," katanya. Dia menjamin kekurangan dalam pengerjaan masih bisa disempurnakan dalam waktu singkat.

AHMAD RAFIQ


10.17 | 0 komentar | Read More

Libur Panjang, Jatim Park dan Selekta Padat Pengunjung

Senin, 24 Desember 2012 | 07:31 WIB

TEMPO.CO, Malang - Sejumlah obyek wisata di Kota Batu dipadati pengunjung sejak akhir pekan kemarin. Sejumlah obyek wisata yang ramai dikunjungi antara lain Jatim Park Group meliputi Jatim Park, Jatim Park 2, Eco Green Park, dan Batu Night Spektakuler (BNS). "Pengunjung kami perkirakan melonjak di awal tahun nanti," kata juru bicara Jatim Park, Titik S. Ariyanto, Ahad 23 Desember 2012.

Sejak Jumat hingga Ahad, katanya, jumlah pengunjung mulai naik. Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Jatim Park sersebanyak 2.000 orang, BNS sekitar 1.500 orang, dan Eco Green Park yang diluncurkan pertengahan tahun lalu sebanyak 1.000 pengunjung.

Namun, Titik khawatir cuaca di Batu yang tak menentu bakal mempengaruhi tamu yang datang. "Saat hujan, pasti sepi," katanya. Sedangkan manajemen Jatim Park Group tak menyediakan peralatan dan perlengkapan khusus menghadapi musim hujan. Apalagi, pengunjung tak membawa jas hujan maupun payung mengantisipasi musim hujan.

Saat tahun baru nanti, Jatim Park tak membuat peringatan khusus. Manajemen hanya menata dekorasi obyek wisata dengan suasana natal. Pengunjung diprediksi melonjak saat tahun baru nanti hingga mencapai 5.000 orang.

Wisatawan juga menyerbu kawasan Taman Rekrasi Selekta di lereng Gunung Arjuna. Akhir pekan ini pegunjung mencapai 2 ribu sampai 7 ribu orang. Pengunjung diprediksi semakin melonjak pada tahun baru nanti. "Sebagian besar rombongan wisata," kata Direktur Utama PT Selekta Batu, Samuel Rusdi.

Seperti rombongan asal Yogyakarta mencapai 70 bus. Pengujung rata-rata berasal dari Jawa Tengah, Jawa Barat, Jakarta, Subaraya, dan Bali. Saat tahun baru, Selekta menggelar berbagai acara untuk menarik pengunjung. Antara lain konser musik, parade putri bunga dan tarian tradisional. Target sepanjang tahun pengunjung mencapai 400 ribu.

EKO WIDIANTO

Berita terpopuler lainnya:
Presiden Palestina, Mahmoud Abbas Ikut Misa Natal
Andi Mallarangeng Dikenal Cuek Sama Tetangga
Dahlan, Jokowi, Ahok, Capres Pilihan Slank


10.17 | 0 komentar | Read More

Libur Panjang, Potongan Harga Hotel di Batu

Written By Unknown on Minggu, 23 Desember 2012 | 10.17

Minggu, 23 Desember 2012 | 03:30 WIB

TEMPO.CO, Batu--Selama liburan natal dan tahun baru, sejumlah hotel menyediakan potongan harga. Khusus bagi tamu hotel yang menginap lebih dari satu hari. Potongan harga diberikan agar pengunjung memperpanjang masa tinggal atau menginap lebih lama di Batu. Hari pertama harga penuh, hari kedua dan selanjutnya dapat potongan khusus.

"Bahkan ada yang menetapkan menginap tiga malam, cukup bayar dua malam," kata ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Batu, Uddy Syaifudin, Sabtu 22 Desember 2012. Selama ini, katanya, berdasar survei rata-rata tamu hotel menginap 1,6 hari. Artinya, banyak tamu khususnya untuk tujuan wisata hanya menginap semalam.

Sedang untuk kegiatan pelatihan, seminar yang diselenggarakan lembaga dan institusi pemerintahan tercatat rata-rata melebihi dua hari. Tarif hotel saat libur natal dan tahun baru sama dengan tarif saat week end, yakni naik antara 25 persen sampai 50 persen dibanding week day. "Harga berubah, jika ada tambahan pelayanan," ujarnya.

Sementara tingkat hunian atau okupansi hotel di Batu mencapai 80 persen. Sedangkan pada 30 Desember 2012-2 Januari 2013, sebanyak 3.200 kamar menampung 6.500 sampai 7 ribu orang penuh tersisi. Kamar tersedia di 52 hotel, delapan diantaranya hotel berbintang. Bagi pengunjung yang memesan kamar mendadak akan diarahkan ke sejumlah rumah tinggal di Desa wisata.

Sebanyak delapan desa wisata di Batu menyediakan 80 rumah tingga. Setiap rumah tinggal dikelola masyarakat setempat. Antara lain warga Desa Plengkung, Sumberrejo, Gunung Sari. Pondok Wisata. Pengunjung, katanya, juga bakal bisa mengenal budaya dan suasana alam pedesaan di Batu.

Bagi tamu yang kesulitan mendapat kamar bisa mengubungi call center PHRI 0341-3131111. Petugas, katanya, akan mencarikan kamar yang sesuai dengan kebutuhan pengunjung. Berdasar data anggota PHRI, bahkan memberikan layanan untuk mengantar ke penginapan yang dibutuhkan. "Kita buka pos di Alun-Alun mulai 25 Desember-2 Januari 2013," katanya.

EKO WIDIANTO


10.17 | 0 komentar | Read More

Gala Dinner Akhir Tahun di Hotel Kawasan Bromo

Minggu, 23 Desember 2012 | 03:55 WIB

TEMPO.CO , Jakarta--Hotel di kawasan Gunung Bromo berlomba-lomba memberikan layanan lebih kepada para turis yang menghabiskan waktu libur akhir tahun di tengah perkampungan suku Tengger. Service plus itu berupa gala dinner yang digelar hampir seluruh hotel di kawasan Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo ini.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restauran (PHRI) Kabupaten Probolinggo, Digdoyo Djamaluddin berkata, gala dinner itu digelar menjelang pergantian tahun. Tarif kamar yang naik hingga 100 persen itu salah satunya juga mencakup untuk gala dinner itu. Dalam gala dinner tersebut, kata dia, akan disajikan sejumlah hiburan kesenian daerah setempat. "Ada tari-tarian dan campursari," kata Digdoyo yang biasa disapa Yoyo kepada Tempo Sabtu, 22 Desember 2012.

Hampir setiap hotel yang menggelar gala dinner ini menyuguhkan pertunjukan musik dan kesenian untuk para tamunya. "Suasana hotel akan meriah," kata Yoyo.

Dia mengatakan, selagi menikmati gala dinner pada akhir tahun nanti, tamu juga akan menikmati purnama akhir tahun. "Perhitungan jawa memperkirakan purnama akan jatuh pada akhir tahun," ujarnya. Pemandangan purnama akhir tahun ini merupakan fenomena alam yang langka yang tidak musti terjadi setiap akhir tahun.

Yoyo mengatakan, angka hunian kamar di hotel kawasan Gunung Bromo akan mencapai 100 persen pada leburan akhir tahun ini. Tarif hotel yang naik hingga 100 persen tidak mengurangi minat para turis untuk menyewa kamar hotel. Bahkan, kata Yoyo, kamar hotel sudah habis dipesan sebelum akhir tahun ini. Tarif hotel yang naik 100 persen ini sudah akan berlaku mulai 24 Desember 2012 hingga 2 Januari 2013.

Kepala Bidang Pengelolaan Wilayah I, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Sarmin mengatakan arus wisatawan asing dan domestik akan membanjiri kawasan Bromo pada libur natal dan tahun baru nanti.

"Kami sudah berkoordinasi dengan instansi terkait sebagai persiapan keamanan libur natal dan tahun baru nanti," katanya. Dia berharap hingga akhir liburan natal dan tahun baru nanti, semua berjalan lancar. Arus kendaraan menuju kawasan Bromo nanti dipastikan bakal mengalami peningkatan volume. "Itu juga sudah kami perhitungkan untuk menjadi bahan koordinasi," kata Sarmin kepada Tempo.

DAVID PRIYASIDHARTA


10.17 | 0 komentar | Read More

Ini Rahasia Holycow! Memasak Steak Wagyunya

Written By Unknown on Sabtu, 22 Desember 2012 | 10.17

Sabtu, 22 Desember 2012 | 09:56 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Restoran Steak Hotel by Holycow! memang sedang hot. Hampir semua orang membicarakan restoran ini. Selasa lalu, salah seorang pendirinya, Wynda Mardio, membuka sejumlah rahasia kelezatan steak wagyu yang mereka miliki.

Cara memasak steak-nya tidak umum. Sementara biasanya daging steak dibumbui lalu didiamkan beberapa saat, di Holycow semua bumbu dilumuri tepat saat daging akan dipanggang. Metode ini membuat cita rasa daging wagyu level lima hingga tujuh tetap terasa. Bahkan, ketika daging masuk panggangan, hanya perlu waktu paling lama 10 menit.

Waktu 10 menit itu untuk tingkat panggangan paling matang. Wynda juga mengajari stafnya memasak steak tidak perlu sering dibolak-balik. Cukup dua kali bisa membuat daging terpanggang sempurna. Sebagai seorang ibu satu putra, ia tidak mau memanggang dengan arang karena kontaminasinya membuka celah potensi kanker. "Kami pakai gas, jadi yang hamil pun bisa makan steak," katanya.

Sejak berdiri pada 2010, Holycow! berhasil memikat pangsa pasar kelas menengah dengan kantong pas-pasan untuk menikmati wagyu. Awal membuka restoran, empat pendirinya memakai teknik media sosial untuk mendapatkan pelanggan. Cara ini terbukti berhasil. Untuk mendapatkan tempat duduk di restoran itu saja perlu waktu satu jam. Dalam sehari, restoran ini bisa menjual 50-150 kilogram wagyu. Daging ini menjadi istimewa karena berasal dari sapi hitam asal Jepang yang mendapat perlakuan khusus.

Sapi wagyu mendapat pijatan dan pakan teratur yang membuat lemaknya menyebar sempurna. Jadi, tidak mengherankan jika potongan daging ini lemaknya bersulir-sulir putih seperti guratan tekstur marmer. Semakin banyak guratan alias marbled, maka levelnya pun kian tinggi dan mahal. Level tertingginya adalah 12.

Harga steak-nya memang terbilang murah. Untuk jenis potongan sirloin 200 gram seharga Rp 69 ribu. Di restoran lain, harganya bisa lebih dari Rp 100 ribu. Yang termahal adalah ribs wagyu, seharga Rp 250 ribu per piring (Rp 1 kilogram). Harga yang murah ini karena mereka menekan biaya operasional, seperti tempatnya di ruko sederhana dan ada kontrak khusus dengan penyuplai daging dari Australia. "Awal kami berdiri bahkan memakai tenda saja di depan ruko," ujarnya.

Wynda juga mengakui, keuntungan restoran tidak ia ambil banyak. "Kami penekanan pada jumlah barang dagangan," katanya. Maka, tidak aneh jika media sosial menjadi cara terampuh untuk menggaet konsumen yang ia sebut para carnivores itu.

Kembali ke soal memasak steak, Wynda juga tidak ingin merusak cita rasa daging dengan mentega atau minyak goreng biasa. "Kami pakai minyak zaitun jenis extra virgin supaya cita rasanya lebih intens," ujarnya. Minyak zaitun ini memiliki kekentalan lebih tinggi, tapi tingkat keasamannya sangat rendah, sekitar 0,08 persen.

Semua cara memasak ini memang membuat daging menjadi terasa alami. Rasa asinnya tidak berlebihan. Ketika saya mencoba sirloin steak dengan kematangan sedang saat pembukaan cabang baru restoran ini di daerah Sabang, Jakarta Pusat, gulir lemaknya membuat daging empuk. Ada rasa manis juga di dalamnya. Porsi 200 gramnya pun cukup membuat perut kenyang.

Sebagai side dish, tumis bayam organik menjadi pilihan. Tumisan bawang putihnya merupakan penyebab rasa yang menonjol. Lalu, ada kentang goreng yang gurih dengan ukuran besar dan banyak. Pilihan sausnya, yaitu jamur dan merica hitam, dibuat terpisah dari daging. "Kami memang menyajikannya bergaya Western," kata Wynda.

Meski membuka sejumlah proses memasak steak mereka, Wynda tentu merahasiakan beberapa bumbu yang dipakai di sana. "Yang jelas, tanpa bumbu instan atau MSG, tapi memakai banyak rempah-rempah," kata sarjana hukum Universitas Trisakti angkatan 2001 itu.

SORTA TOBING


10.17 | 0 komentar | Read More

Bertamu ke Kampung Penyu di Derawan

Sabtu, 22 Desember 2012 | 10:12 WIB

TEMPO.CO, Makassar - Dua penyu hijau menyambut perahu motor yang merapat di Pulau Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Bagi penyuka wisata bahari, rasanya melihat penyu membawa kegembiraan seperti ABG bertemu dengan artis idolanya.

Apa pun akan mereka lakukan, mulai membidik dengan kamera sampai memberi daun pisang dengan harapan bintang pujaan mendekat, seperti yang dilakukan 31 peserta perjalanan wisata penerbangan perdana Garuda Indonesia Balikpapan-Tarakan, pertengahan pekan lalu. Tempo memilih cara lain: mengunjungi mereka di rumahnya.

Di Kepulauan Derawan --terdiri atas 31 pulau dengan Derawan, Sangalaki, Kakaban, Maratua, Panjang sebagai pulau utama-- bermukim penyu hijau (Chelonia mydas) dan penyu sisik (Eretmochelys imbricata). Pantai berpasir putih dan hamparan padang lamun membuat tempat itu menjadi rumah ideal bagi mereka.

Pada musim bertelur, sekitar Mei dan Juni, terdapat tiga penyu betina yang mendarat untuk bertelur di Derawan dan Sangalaki dalam semalam. "Penyu selalu bertelur di tempat dia ditetaskan," ujar Syamsuddin, 35 tahun. Warga RT 10 Derawan ini sudah delapan tahun menjaga pantai pulau seluas 44,6 hektare itu dari pencuri telur penyu.

Osland, pemandu selam setempat, mengajak saya ke tempat penyu berkumpul. Dia menolak menjawab pertanyaan soal jumlah penyu yang bisa dilihat. "Kalau kurang dari 30, saya tidak bayar, ya," kata saya. Pria 42 tahun itu tersenyum dan mengangguk. Bukan janji enteng karena biaya dua kali penyelaman plus sewa perahu mencapai Rp 1,75 juta.

Butuh satu jam melaut dari Derawan --pulau dengan populasi 1.300 orang-- ke Maratua. Tujuan kami adalah Turtle Traffic, titik penyelaman di sisi selatan pulau itu. Spot tersebut berupa karang keras dengan kemiringan 20-30 derajat di kedalaman 5-15 meter. Perairan yang berwarna biru kehijauan di permukaan itu memiliki jarak pandang sekitar 15 meter. Di kedalaman tiga meter, saya menjumpai target pertama, penyu sisik muda dengan panjang sekitar 50 sentimeter.

Cuma perlu sedikit kayuhan fin untuk menemui penyu berikutnya. Dua puluh satu, dua puluh dua, ... saya melupakan hitungan. Hilang sudah janji menyelam gratis. Tempat ini adalah kampung penyu. Osland mengatakan penyu mencari rumput laut di sekitar pantai saat air pasang. Menjelang siang, saat air surut, perut kenyang membawa mereka kembali ke dasar laut untuk beristirahat. "Ini waktu terbaik melihat penyu," kata pria yang menyelam sejak 2004 itu.

Siang itu, kebanyakan dari penyu sedang bermalas-malasan dengan mata keriyep-keriyep. Dalam hati, agak sungkan mengganggu tidur siang binatang berwajah sendu ini. Tapi siapa yang mau melewatkan kesempatan mengelus penyu? Sebagian terusik dan berpindah tempat, tapi ada juga yang cuek dan melanjutkan mimpinya.

Kami mendapati penyu hijau dengan panjang 1,5 meter. Osland mengatakan itu penyu terbesar yang pernah dia lihat. "Usianya pasti lebih dari 80 tahun," katanya. Pikiran saya melayang ke Master Oogway, kura-kura ahli silat nan bijak dalam film Kung Fu Panda.

Sang master tidak terusik oleh kehadiran kami. Dia bangkit dari peraduannya dan berenang searah kami, seolah-olah menjadi pemandu berkeliling sembari memperkenalkan para juniornya. Saya tidak menghitung jaraknya, tapi kami beriringan sekitar 20 menit.

Ajaib. Saat Master Oogway berhenti mengayuh dan melanjutkan istirahatnya, saya melirik penunjuk oksigen: hampir habis. Waktunya berpisah dengan sang tetua dan--dengan berat hati--meninggalkan Kampung Penyu.

REZA MAULANA

Berita Lainnya:
WNI di Melbourne Bakal Gelar Pesta Rakyat 
Tahun Baru, Jalur ke Batu, Malang Akan Disetop
Hotel di Lahan Saripetojo Solo Segera Dibangun
Revitalisasi Tugu Yogyakarta Rampung 
Parit Benteng Keraton Yogyakarta Dibuka Tahun 2013


10.17 | 0 komentar | Read More

Mengintip Bayi Buaya di Taman Margasatwa Mangkang

Written By Unknown on Jumat, 21 Desember 2012 | 10.17

Kamis, 20 Desember 2012 | 19:43 WIB

TEMPO.CO, Semarang -- Telur buaya peliharaan Taman Margasatwa Mangkang Kota Semarang telah menetas pada Kamis 20 Desember 2012. Pengelola Taman Margasatwa mengetahui hal ini kala melihat reaksi induk buaya yang telah membongkar timbunan tanah penutup telur yang dierami sejak 29 September 2012 lalu.

"Kami telah ambil dua sampel telur ternyata satu di antaranya menetas," ujar Kepala Unit Pelaksana Tugas Taman Margasatwa Mangkang, Kusyanto. Buaya jenis muara koleksi Taman Margasatwa ini sebelumnya mengeluarkan telur yang kemudian ditimbun di sekitar kandang. Penetasan anak buaya ini merupakan yang kedua.

Penetasan pertama terjadi pada 10 Oktober 2011 lalu sebanyak 57 butir dan berhasil menetaskan 36 ekor. "Kalau jumlah telur saat ini belum kami ketahui karena masih tertimbun," ujar Kusyanto menambahkan. Belum diketahui panjang buaya ini. Menurut catatan, buaya terbesar ada di Filipina.

Hari ini juga pengelola Taman Margasatwa Mangkang akan membongkar timbunan tanah untuk mengamankan proses penetasan bayi buaya. Rencananya bayi buaya akan dipindahkan ke kandang khsusus jauh dari induknya agar tak tersebar. Kusyanto memastikan anak bayi buaya tersebut boleh ditonton pengujung meski berada di tempat yang terpisah. "Boleh ditonton meski ditempatkan pada kandang tersendiri," katanya.

Kebun binatang yang memelihara buaya harus mengantongi izin khusus. Jika tidak, satwa langka ini bisa disita.

EDI FAISOL 


10.17 | 0 komentar | Read More

Car Free Night Malam Tahun Baru di Solo

Peserta Solo Batik Carnival 2 menyusuri jalan-jalan Kota Solo dengan becak, di depan Pasar Gede, Solo, Jateng, Jumat (26/6). ANTARA/Andika Betha

Peserta Solo Batik Carnival 2 menyusuri jalan-jalan Kota Solo dengan becak, di depan Pasar Gede, Solo, Jateng, Jumat (26/6). ANTARA/Andika Betha

Jum'at, 21 Desember 2012 | 04:55 WIB

TEMPO.CO, Surakarta--Pemerintah Kota Surakarta akan menerapkan malam bebas kendaraan di dua ruas jalan utama pada malam tahun baru besok. Penerapan car free night ini merupakan kali kedua lantaran tahun lalu mereka juga melakukan hal yang sama.

Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo mengatakan bahwa ruas Jalan Slamet Riyadi dan Jalan Sudirman jadi kawasan bebas kendaraan pada malam pergantian tahun. "Mulai dari Purwosari hingga balai kota," katanya, Kamis 21 Desember 2012.

Rudyatmo menyebutkan bahwa pemberlakukan car free night itu dimaksudkan untuk mengurangi emisi gas buang di malam pergantian tahun. "Banyak masyarakat keluar rumah pada malam itu," katanya. Dia berharap masyarakat bisa merayakannya tanpa mengendarai kendaraan bermotor.

Kawasan bebas kendaraan bermotor itu akan diberlakukan di dua ruas jalan utama kota yang jaraknya mencapai lima kilometer. Kebijakan itu akan diterapkan sejak pukul 21.00 WIB hingga 01.00 WIB.

Pihaknya juga menyiapkan 24 kantong parkir di sekitar kawasan car free night tersebut. Selain menggunakan halaman gedung milik pemerintah, pihaknya juga meminta sejumlah perkantoran swasta untuk menyediakan halamannya sebagai lokasi parkir.

Seperti halnya tahun lalu, kegiatan malam pergantian tahun di area car free night itu juga akan diisi dengan berbagai atraksi seni. Sebanyak tujuh panggung akan disiapkan di jalur tersebut. "Selain itu juga akan diisi karnaval dari berbagai komunitas," katanya.

Rudyatmo mengatakan bahwa pusat kegiatan malam pergantian tahun akan dipusatkan di ruas Jalan Sudirman. Mereka menyelenggarakan tarian kolosal berupa kesenian Jaran Dor. "Kami siapkan 2.013 penari," katanya.

Sayangnya, hingga saat ini mereka belum mampu menjamin ketersediaan angkutan umum di malam pergantian tahun tersebut. Selama ini, warga Surakarta sering kesulitan untuk mendapatkan kendaraan umum selain taksi pada malam hari.

"Idealnya memang bus kota dan angkot terus beroperasi pada malam pergantian tahun," kata Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Kota Surakarta Yosca Herman Soedrajad. Keberadaan mereka dibutuhkan untuk mengangkut warga ke kawasan car free night.

Dia mengaku bahwa hingga saat ini pihaknya belum melakukan koordinasi dengan perusahaan angkutan yang ada di kota tersebut. Dia berjanji akan menggunakan sisa waktu yang ada untuk menjalin komunikasi dengan pengusaha bus kota serta pemilik angkot.

AHMAD RAFIQ


10.17 | 0 komentar | Read More

Revitalisasi Tugu Yogyakarta Rampung

Written By Unknown on Kamis, 20 Desember 2012 | 10.17

Rabu, 19 Desember 2012 | 10:42 WIB

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta meresmikan revitalisasi tahap pertama Tugu Pal Putih, Selasa, 18 Desember 2012. Peresmian itu sekaligus menjadi penanda bagi masyarakat dan wisatawan yang selama ini memanfaatkan monumen tersebut untuk berfoto dengan cara naik ke bagian badannya. 

"Mulai saat ini, masyarakat tidak diperkenankan lagi berfoto dengan menaiki Tugu, demi menjaga keawetan dan kelestariannya sebagai ikon kota," kata Kepala Dinas Kebudayaan DIY, GBPH Yudaningrat.

Menurut adik tiri Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X itu, peresmian revitalisasi tahap pertama yang memakan waktu tiga setengah bulan ini menghabiskan biaya sekitar Rp 688 juta. Revitalisasi ini meliputi pembuatan pengaman Tugu berupa taman dan jalur pedestrian selebar setengah meter di sekeliling Tugu, penggantian kemuncak, serta pemasangan perada berwarna emas di kemuncak. 

Di empat sisi Tugu juga dipasang prasasti. Sedangkan lapisan batu andesit dipasang pada empat simpang jalan di sekitar Tugu dan diberi lampu sorot untuk menonjolkan sosok Tugu pada malam hari.

Menurut Koordinator Masyarakat Advokasi Warisan Budaya (Madya) Yogyakarta Johannes Marbun, dia sangsi larangan menyentuh Tugu akan efektif tanpa dikomunikasikan dengan masyarakat, khususnya warga di sekitar Tugu. "Komunikasi tentang bagaimana sejarah dan perawatan cagar budaya tak pernah tersampaikan sehingga aturan yang kemudian tiba-tiba ada sangat berpotensi dilanggar," katanya.

Kepala Bidang Sejarah Purbakala dan Museum Dinas Kebudayaan DIY Nursatwika mengatakan revitalisasi tahap kedua Tugu dimulai tahun depan, yaitu dengan membangun diorama luar ruang Tugu Golong Gilig, yang akan dibangun di sisi tenggara Tugu. Diorama itu akan memakai lahan seluas 293 meter persegi. "Saat ini sedang proses pembebasan lahan, lalu membuat detail engineering design," ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO


10.17 | 0 komentar | Read More

Hotel di Lahan Saripetojo Solo Segera Dibangun

Kamis, 20 Desember 2012 | 04:17 WIB

TEMPO.CO , Surakarta: Perusahaan Daerah Citra Mandiri Jawa Tengah akan memulai pemanfaatan lahan di bekas pabrik es Saripetojo di Surakarta. Mereka akan membangun hotel berbintang di kawasan itu.

Direktur Perusda Citra Mandiri Jawa Tengah Sayuti menyebut bahwa mereka tengah merampungkan penyusunan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal). "Kemungkinan Januari besok kami sudah bisa melaksanakan peletakan batu pertama," katanya, Rabu 19 Desember 2012.

Hotel berkapasitas 180 kamar tersebut akan dibangun dengan 16 lantai. Sayuti mengaku telah mengantongi izin dari pengelola Bandara Adisumarmo terkait persyaratan ketinggian bangunan. "Kami telah memenuhi semua prosedur dalam pembangunan hotel ini," kata Sayuti.

Hotel ini juga akan dilengkapi ruang pertemuan berkapasitas lebih dari 2.000 pengunjung. Menurut Sayuti, ruang pertemuan itu sengaja dibangun berdasarkan masukan dari banyak pihak. "Surakarta belum memiliki gedung pertemuan berkapasitas besar," katanya.

Sayuti yakin fasilitas gedung pertemuan ini bisa semakin mengukuhkan Kota Surakarta sebagai kota tempat penyelenggaraan pertemuan, pameran, konferensi, dan insentif. "Hotel ini juga akan mendukung keberadaan Surakarta sebagai kota wisata," katanya.  
Di sisi lain, dia juga berjanji menjaga keutuhan bangunan cagar budaya yang ada di lokasi itu. "Bangunan kuno bekas rumah dinas manajer akan kami pelihara," katanya. Mereka akan memanfaatkan bangunan tersebut sebagai ruang pamer.

Ruang pamer itu akan diisi dengan foto-foto pabrik es Saripetojo yang pernah berdiri di kawasan ini. Foto itu akan dipajang sebagai penanda kemajuan industri di Surakarta pada masa lampau.

Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo mendukung rencana pembangunan hotel itu. Menurut dia, pembangunan hotel di lokasi ini tidak menyalahi aturan. "Yang penting bangunan cagar budaya yang ada di dalamnya tetap terpelihara," katanya.

Rencana pemanfaatan bangunan bekas pabrik es Saripetojo pernah menuai protes dari warga Surakarta. Saat itu, pemilik lahan berencana membangun pusat belanja di kawasan ini. Polemik itu menyebabkan ketegangan antara Wali Kota Surakarta pada saat itu, Joko Widodo dengan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo.

Penyebab penolakan dari warga adalah bahwa di sekitar lokasi tersebut terdapat sejumlah pasar tradisional. Selain itu, bangunan bekas pabrik es tersebut diduga merupakan bangunan cagar budaya.

AHMAD RAFIQ

Berita lain:
Parit Benteng Keraton Yogyakarta Dibuka Tahun 2013
Parit Beteng Keraton Yogyakarta akan Dibuka 2013
Natal dan Akhir Tahun, Tiket Kereta Nyaris Ludes 
Dari Bali ke Lombok Kian Cepat dan Mudah  


10.17 | 0 komentar | Read More

Pantai Kuta Bakal Bersih dari Puntung Rokok

Written By Unknown on Rabu, 19 Desember 2012 | 10.17

Rabu, 19 Desember 2012 | 03:46 WIB

TEMPO.CO, Jakarta--Pantai Kuta Bali akan menjadi pantai yang bersih dari puntung rokok melalui program Bali Beach Clean Up.

Program Bali Beach Celan Up didukung Garuda Indonesia, Coca Cola Amatil Indonesia dan Quiksilver. Garuda baru terlibat dalam kerja sama ini, setelah Quiksilver dan Coca-cola memulai kerja sama pada 2008 lalu. Perusahaan penerbangan milik negara ini menyumbangkan 2 unit alat kebersihan berupa Barber Surf Rake, di Pantai Kuta Selasa, 18 Desember 2012, dengan nilai kurang lebih Rp 1 miliar.

Pengangkut sampah seberat 1,7 ton ini dinyatakan sebagai mesin pengangkut sampah tercanggih saat ini, yang bisa menyeleksi sampah hingga ukuran terkecil tanpa menyertakan pasir pantai di dalamnya. Sehingga, jumlah pasir tidak berkurang.

Alat yang didatangkan langsung dari California, Amerika Serikat ini mampu mengumpulkan sampah terkecil seperti puntung rokok, pecahan botol, dan pecahan kaleng. Yang mana sampah-sampah ini sangat membahayakan pengunjung. Total jumlah sampah yang bisa ditampung mencapai 2 ton.

Tempat penampungan setinggi 3 meter akan memudahkan pengangkutan sampah untuk dibawa ke penampungan berikutnya. Executive Vice President Human Capital and Corporate Affairs PT Garuda Indonesia Tbk, Heriyanto Agung Putra mengaku tidak akan berhenti sampai di sini. "Program ini kami lakukan selama tiga tahun ke depan, pokoknya untuk kebersihan pantai. Mulai dari alat angkut ini (Barber Surf Rake-red), petugas, dan tempat sampah" kata Heriyanto.

Program kepedulian lingkungan ini untuk sementar masih berjalan di lima pantai, Pantai Jimbaran, Kedonganan, Kuta, Legian, dan Seminyak, dengan panjang garis pantai 9,6 kilometer.

Dengan bantuan 2 unit alat ini, Pantai Kuta kini memiliki 5 unit pengangkut sampah. Tiga alat angkut sebelumnya diberikan langsung oleh pemerintah kabupaten Badung. "Alat paling anyar diberikan 6 tahun lalu," ungkap I Gusti Ngurah Tresna selaku Kepala Satgas Desa Adat Kuta.

Bagi dia, alat ini akan sangat membantu petugas kebersihan dalam bekerja. Tahun ini, keberadaan sampah di Pantai Kuta jauh berkurang dibanding sebelumnya. Tahun lalu, tiap harinya tidak kurang dari 12 meter kubik sampah diangkut dari Pantai Kuta.

Penurunan volume sampah ini, menurutnya tidak lepas dari faktor cuaca. Hingga akhir tahun ini, angin barat yang biasanya membawa sampah ke Pantai Kuta, belum berhembus. "Tahun lalu, November pasti sudah banyak sampah. Tapi sekarang belum. Kata BMG, nanti Mei baru mulai dan sampah akan banyak di sini," terang dia.

KETUT EFRATA


10.17 | 0 komentar | Read More

Parit Beteng Keraton Yogyakarta akan Dibuka 2013

Rabu, 19 Desember 2012 | 04:31 WIB

TEMPO.CO, Yogyakarta--Jagang alias parit yang mengelilingi beteng keraton Yogyakarta akan dibuka pada 2013. Pembukaan jagang tersebut merupakan upaya pemerintah DIY untuk mengembalikan bangunan cagar budaya seperti bentuk fisik sedia kala.

"Memang tidak semua jagang kami buka. Hanya sebagian saja. Itu sebagai contoh," kata Kepala Bidang Sejarah Purbakala dan Museum Dinas Kebudayaan DIY Nursatwika saat dihubungi Tempo, Selasa 18 Desember 2012.

Pembukaan sebagian jagang tersebut, menurut Nursatwika untuk menunjukkan kepada publik mengenai bentuk asli bangunan cagar budaya kawasan beteng. Langkah tersebut akan diawali dengan melakukan studi untuk menentukan bagian beteng keraton sisi mana yang jagangnya akan dibuka kembali. "Karena sudah banyak bangunan di sekitar beteng keraton," kata Nursatwika.

Upaya untuk mengembalikan bangunan cagar budaya pada bentuk semula telah dimulai dengan peresmian jagang beteng Vredeburg, Selasa (18/12). Berdasarkan pengamatan Tempo, jagang yang dibuka pada sisi selatan dan utara pada jembatan yang menjadi pintu masuk beteng.

Jagang yang dibuka mempunyai panjang 100 meter, lebar 12 meter, dan kedalaman 1,5 meter. Jagang diisi dengan air yang terlihat keruh. Air tersebut tidak mengalir, melainkan ditampung di dalam jagang. "Parit itu ada ikannya. Lele, juga nila," kata tukang parkir beteng Vredeburg, Ujang kepada Tempo.

Sebelum dibuka, jagang tersebut ditutup tanah yang ditanami rerumputan seperti taman. Proses pembukaan jagang dengan melalui pengerukan dengan total anggaran yang dihabiskan sebesar Rp 1,7 miliar.

Nursatwika menjelaskan, jagang asli berupa parit yang dibangun melingkari beteng. Kedalamannya pun mencapai tujuh meter. Pada masa penjajahan kolonial Belanda, jagang merupakan bagian pertahanan dari bangunan beteng. "Kami tidak mengeruk sampai tujuh meter, karena akan merusak situs di bawahnya," kata Nursatwika.

Selain pembukaan jagang beteng keraton, agenda 2013 adalah memfungsikan kembali jembatan buka tutup di beteng Vredeburg. Jembatan yang dibuka tutup itu tidak ditarik dengan hidrolik, melainkan dengan cara manual seperti awal mulanya, yakni dengan kerekan. Juga air mancur yang mengucurkan air yang memancarkan airnya seperti menari dipasang di sekitar jagang. Taman pada sisi selatan jembatan akan difungsikan sebagai tempat publik untuk menyaksikan proses buka tutup jembatan dan air mancur yang menari yang hanya pada waktu-waktu tertentu.

"Jadi masyarakat akan niteni (menandai), kapan jembatan dibuka dan air mancur menari. Harapannya menarik wisatawan," kata Nursatwika.

Wakil Jogja Heritage Society Dharma Gupta menyatakan, tantangan pengembalian bentuk bangunan cagar budaya seperti aslinya adalah dana untuk ganti rugi. Lantaran banyak lokasi di sekitar beteng keraton yang menjadi hunian warga. Jagang beteng Vredeburg juga tidak dibuka keseluruhan karena akan menerabas Monumen Serangan Umum 1 Maret.

"Buat saja aturan, bahwa warga boleh tinggal di kawasan beteng hingga meninggal dunia. Setelah itu, ya kembali ke keraton karena itu tanah keraton," kata Dharma.

Aturan tersebut dinilai Dharma member kepastian kapan pembukaan jagang dilakukan secara penuh. Lantaran setiap orang dipastikan akan mati. Aturan tersebut minimal diatur dalam peraturan gubernur. "Kalau negosiasi tidak ada kepastian waktunya," kata Dharma.

Menurut Dharma, jagang yang akan dibuka nantinya adalah jagang beteng di kawasan alun-alun selatan.

PITO AGUSTIN RUDIANA


10.17 | 0 komentar | Read More

Pantai Kuta Bakal Bersih dari Puntung Rokok

Rabu, 19 Desember 2012 | 03:46 WIB

TEMPO.CO, Jakarta--Pantai Kuta Bali akan menjadi pantai yang bersih dari puntung rokok melalui program Bali Beach Clean Up.

Program Bali Beach Celan Up didukung Garuda Indonesia, Coca Cola Amatil Indonesia dan Quiksilver. Garuda baru terlibat dalam kerja sama ini, setelah Quiksilver dan Coca-cola memulai kerja sama pada 2008 lalu. Perusahaan penerbangan milik negara ini menyumbangkan 2 unit alat kebersihan berupa Barber Surf Rake, di Pantai Kuta Selasa, 18 Desember 2012, dengan nilai kurang lebih Rp 1 miliar.

Pengangkut sampah seberat 1,7 ton ini dinyatakan sebagai mesin pengangkut sampah tercanggih saat ini, yang bisa menyeleksi sampah hingga ukuran terkecil tanpa menyertakan pasir pantai di dalamnya. Sehingga, jumlah pasir tidak berkurang.

Alat yang didatangkan langsung dari California, Amerika Serikat ini mampu mengumpulkan sampah terkecil seperti puntung rokok, pecahan botol, dan pecahan kaleng. Yang mana sampah-sampah ini sangat membahayakan pengunjung. Total jumlah sampah yang bisa ditampung mencapai 2 ton.

Tempat penampungan setinggi 3 meter akan memudahkan pengangkutan sampah untuk dibawa ke penampungan berikutnya. Executive Vice President Human Capital and Corporate Affairs PT Garuda Indonesia Tbk, Heriyanto Agung Putra mengaku tidak akan berhenti sampai di sini. "Program ini kami lakukan selama tiga tahun ke depan, pokoknya untuk kebersihan pantai. Mulai dari alat angkut ini (Barber Surf Rake-red), petugas, dan tempat sampah" kata Heriyanto.

Program kepedulian lingkungan ini untuk sementar masih berjalan di lima pantai, Pantai Jimbaran, Kedonganan, Kuta, Legian, dan Seminyak, dengan panjang garis pantai 9,6 kilometer.

Dengan bantuan 2 unit alat ini, Pantai Kuta kini memiliki 5 unit pengangkut sampah. Tiga alat angkut sebelumnya diberikan langsung oleh pemerintah kabupaten Badung. "Alat paling anyar diberikan 6 tahun lalu," ungkap I Gusti Ngurah Tresna selaku Kepala Satgas Desa Adat Kuta.

Bagi dia, alat ini akan sangat membantu petugas kebersihan dalam bekerja. Tahun ini, keberadaan sampah di Pantai Kuta jauh berkurang dibanding sebelumnya. Tahun lalu, tiap harinya tidak kurang dari 12 meter kubik sampah diangkut dari Pantai Kuta.

Penurunan volume sampah ini, menurutnya tidak lepas dari faktor cuaca. Hingga akhir tahun ini, angin barat yang biasanya membawa sampah ke Pantai Kuta, belum berhembus. "Tahun lalu, November pasti sudah banyak sampah. Tapi sekarang belum. Kata BMG, nanti Mei baru mulai dan sampah akan banyak di sini," terang dia.

KETUT EFRATA


10.17 | 0 komentar | Read More

Parit Beteng Keraton Yogyakarta akan Dibuka 2013

Rabu, 19 Desember 2012 | 04:31 WIB

TEMPO.CO, Yogyakarta--Jagang alias parit yang mengelilingi beteng keraton Yogyakarta akan dibuka pada 2013. Pembukaan jagang tersebut merupakan upaya pemerintah DIY untuk mengembalikan bangunan cagar budaya seperti bentuk fisik sedia kala.

"Memang tidak semua jagang kami buka. Hanya sebagian saja. Itu sebagai contoh," kata Kepala Bidang Sejarah Purbakala dan Museum Dinas Kebudayaan DIY Nursatwika saat dihubungi Tempo, Selasa 18 Desember 2012.

Pembukaan sebagian jagang tersebut, menurut Nursatwika untuk menunjukkan kepada publik mengenai bentuk asli bangunan cagar budaya kawasan beteng. Langkah tersebut akan diawali dengan melakukan studi untuk menentukan bagian beteng keraton sisi mana yang jagangnya akan dibuka kembali. "Karena sudah banyak bangunan di sekitar beteng keraton," kata Nursatwika.

Upaya untuk mengembalikan bangunan cagar budaya pada bentuk semula telah dimulai dengan peresmian jagang beteng Vredeburg, Selasa (18/12). Berdasarkan pengamatan Tempo, jagang yang dibuka pada sisi selatan dan utara pada jembatan yang menjadi pintu masuk beteng.

Jagang yang dibuka mempunyai panjang 100 meter, lebar 12 meter, dan kedalaman 1,5 meter. Jagang diisi dengan air yang terlihat keruh. Air tersebut tidak mengalir, melainkan ditampung di dalam jagang. "Parit itu ada ikannya. Lele, juga nila," kata tukang parkir beteng Vredeburg, Ujang kepada Tempo.

Sebelum dibuka, jagang tersebut ditutup tanah yang ditanami rerumputan seperti taman. Proses pembukaan jagang dengan melalui pengerukan dengan total anggaran yang dihabiskan sebesar Rp 1,7 miliar.

Nursatwika menjelaskan, jagang asli berupa parit yang dibangun melingkari beteng. Kedalamannya pun mencapai tujuh meter. Pada masa penjajahan kolonial Belanda, jagang merupakan bagian pertahanan dari bangunan beteng. "Kami tidak mengeruk sampai tujuh meter, karena akan merusak situs di bawahnya," kata Nursatwika.

Selain pembukaan jagang beteng keraton, agenda 2013 adalah memfungsikan kembali jembatan buka tutup di beteng Vredeburg. Jembatan yang dibuka tutup itu tidak ditarik dengan hidrolik, melainkan dengan cara manual seperti awal mulanya, yakni dengan kerekan. Juga air mancur yang mengucurkan air yang memancarkan airnya seperti menari dipasang di sekitar jagang. Taman pada sisi selatan jembatan akan difungsikan sebagai tempat publik untuk menyaksikan proses buka tutup jembatan dan air mancur yang menari yang hanya pada waktu-waktu tertentu.

"Jadi masyarakat akan niteni (menandai), kapan jembatan dibuka dan air mancur menari. Harapannya menarik wisatawan," kata Nursatwika.

Wakil Jogja Heritage Society Dharma Gupta menyatakan, tantangan pengembalian bentuk bangunan cagar budaya seperti aslinya adalah dana untuk ganti rugi. Lantaran banyak lokasi di sekitar beteng keraton yang menjadi hunian warga. Jagang beteng Vredeburg juga tidak dibuka keseluruhan karena akan menerabas Monumen Serangan Umum 1 Maret.

"Buat saja aturan, bahwa warga boleh tinggal di kawasan beteng hingga meninggal dunia. Setelah itu, ya kembali ke keraton karena itu tanah keraton," kata Dharma.

Aturan tersebut dinilai Dharma member kepastian kapan pembukaan jagang dilakukan secara penuh. Lantaran setiap orang dipastikan akan mati. Aturan tersebut minimal diatur dalam peraturan gubernur. "Kalau negosiasi tidak ada kepastian waktunya," kata Dharma.

Menurut Dharma, jagang yang akan dibuka nantinya adalah jagang beteng di kawasan alun-alun selatan.

PITO AGUSTIN RUDIANA


10.17 | 0 komentar | Read More

Warga Semarang Bisa Lihat Anak Harimau Benggala

Written By Unknown on Selasa, 18 Desember 2012 | 10.17

Senin, 17 Desember 2012 | 15:49 WIB

TEMPO.CO, Semarang - Kebun Binatang Mangkang, Semarang, sengaja pamerkan empat koleksi anak harimau jenis Benggala yang lahir 18 September lalu. Empat ekor anak harimau ini sebelumnya masih dalam karantina bersama induknya setelah dilahirkan.

"Sengaja (dipamerkan) untuk memanjakan pengunjung yang dulu penasaran," ujar Kepala Unit Pelaksana Tugas Daerah Kebun Binatang Mangkang, Kusyanto, Senin, 17 Desember 2012 kemarin.

Bayi harimau dari ras negara India ini menjadi perhatian pengunjung arena taman margasatwa, yang jumlahnya mulai meningkat dibanding sebelum musim liburan. Dengan begitu, pengelola sengaja tidak menampilkan panggung hiburan musik karena pengunjung lebih tertarik dengan anak harimau. Kusyanto mengaku terus mengawasi keberadaan empat anak harimau untuk menghindari gangguan dari pengunjung. "Jangan sampai stres karena masih kecil," katanya.

Menurut Kusyanto, pengunjung taman wisata sudah mulai meningkat sejak Ahad, 16 Desember. Jumlah rata-rata mencapai 1.000 orang per hari. Jumlah itu mengalami peningkatan tajam. Sebab, pada hari biasa, jumlah pengunjung berkisar 100 hingga 200 orang.

Keramaian arena wisata di Kota Semarang juga terlihat di Water Blaster Semarang. Kunjungan obyek wisata di Jalan Bukit Candi Golf ini mengalami kenaikan hingga 70 persen dari kunjungan rata-rata 200 orang. "Pada liburan akhir tahun ini, kami juga menyediakan beberapa kegiatan, seperti lomba bally dance, bag-bagi hadiah saat natalan, dan peringatan tahun baru," ujar Asisten Manajer Obyek Wisata Water Blaster Semarang, Retno Tunjungsari, kemarin.

Ia memperkirakan, kunjungan ini terus meningkat pada akhir pekan karena orang tua siswa ikut libur kerja. "Orang tua akan ikut menemani anaknya untuk berkunjung di sini karena akhir pekan mereka juga libur kerja," kata Retno.

EDI FAISOL

Baca juga :
Pontianak Helat Festival Seni Budaya Melayu
Pusat Kuliner Madura Tak Terpengaruh Flu Burung
Royal Dinner Ala Keraton Kasepuhan
Kiamat 2012, Lima Situs Maya Ini Wajib Dikunjungi


10.17 | 0 komentar | Read More

Warga Texas Senang Masakan Indonesia

Senin, 17 Desember 2012 | 16:18 WIB

TEMPO.CO, Houston - Warga Houston, Texas, Amerika Serikat, suka makan di restoran atau kafe baru yang harganya terjangkau. Selain murah, mereka juga cenderung mencari tempat makan dan minum yang bersih sekaligus strategis. Masakan Asia, termasuk Indonesia, sejak lama digemari warga Texas.

Demikian, antara lain, terungkap dalam serial forum diskusi yang diselenggarakan Konsulat Jenderal RI di Houston bekerja sama dengan Diaspora Indonesia Houston, Sabtu lalu, 15 Desember 2012.

Dalam paparannya, Soentono Jie, pemilik restoran Rice Bowl di Houston, mengatakan, meski bukan restoran untuk kalangan atas, pengunjungnya cukup banyak. "Masakan Indonesia yang saya jual bahkan dimuat dalam Houston Chronicle," kata Soentono Jie, yang akrab dipanggil Asun. Restoran milik Soentono Jie termasuk 100 terbaik di Houston. Houston Chronicle adalah koran terbesar di Texas dan 10 besar di Amerika.

Kisah berbeda disampaikan Suzan Jie, yang sudah 14 tahun menggeluti bisnis di Amerika Serikat. Sebelum membuka Tea House & Cafe sembilan bulan yang lalu, ia menjalankan restoran masakan Cina. Sekarang Suzan lebih tertarik membuka Tea House & Cafe karena usaha ini lebih mudah dijalankan. "Dalam sembilan bulan, saya sudah mencapai break even point," katanya.

Sementara itu, Harry Kumala sudah berbisnis di Amerika sejak 25 tahun yang lalu saat masih kuliah. Beraneka ragam bisnis sudah ia jalankan, antara lain mendatangkan ikan dan barang-barang dari Indonesia hingga akhirnya sekarang membuka restoran bersama temannya, Andrew, yang juga orang Indonesia. "Saya memulai usaha di Amerika dengan mengusung bakul dari pintu ke pintu," kenangnya mengingat masa lalu yang tidak mudah. Dengan "usaha-bakul"-nya itu, Harry berhasil menyelesaikan kuliah.

Konsul Jenderal Indonesia di Houston, Al Busyra Basnur, mengatakan, Serial Forum Diaspora itu dimaksudkan untuk memberikan masukan, tambahan pengetahuan, dan mendorong Diaspora Indonesia di wilayah kerja KJRI Houston mengembangkan kegiatan bisnis dan kerja sama ekonomi Indonesia-Amerika sesuai dengan bidang yang mereka senangi.

"Saya melihat banyak sekali Diaspora Indonesia di wilayah kerja KJRI Houston yang berminat untuk mengembangkan usaha kecil di Amerika maupun meningkatkan perdagangan dengan Indonesia, namun belum mengetahui dengan baik potensi dan bidang-bidang yang hendak mereka tekuni maupun peraturan-peraturan yang harus mereka ikuti," kata Konjen Al Busyra Basnur dalam siaran pers yang diterima Tempo, Senin, 17 Desember 2012.

Dalam forum tersebut, tampil sebagai narasumber: Christian Tan, Wakil Presiden Indonesian Diaspora Network (IDN), yang menyampaikan perkembangan terkini Diaspora Indonesia; Ni Made Ayu Marthini, Atase Perdagangan KBRI Washington, yang menyampaikan perkembangan dan prospek hubungan perdagangan RI-Amerika Serikat; Haroen Calehr, pengacara, yang memaparkan berbisnis di Amerika dari segi Hukum dan Regulasi; dan Benyamin Rasyad, CEO Start Source LLC, yang menjelaskan peluang usaha bisnis dan menengah di Amerika. Juga ada Soentono Jie, pemilik restoran Rice Bowl; Suzan Lin, pemilik Tea House & Cafe; dan Harry Kumala, pemilik Sasu Sushi Bar & Grill. Setiap narasumber menyampaikan pengalaman mereka dalam menjalankan usaha bisnis di Houston.

Forum tersebut berlangsung pukul 09.30 sampai 14.00, dihadiri oleh 100 orang Diaspora Indonesia yang berasal dari Houston, Austin, dan Atlanta.

NATALIA SANTI


10.17 | 0 komentar | Read More

Tahun Baru, Tarif Hotel Kaliurang Naik 150 Persen

Written By Unknown on Senin, 17 Desember 2012 | 10.17

Senin, 17 Desember 2012 | 03:29 WIB

TEMPO.CO , Sleman: Tarif hotel dan penginapan di kawasan wisata Kaliurang, Pakem, Sleman, naik berlipat saat malam pergantian tahun 2012 ke 2013. Kenaikan tarif ini merupakan pertama kali usai letusan Gunung Merapi 2010.

Sudah menjadi kebiasaan para pengelola penginapan di kawasan lereng Merapi itu menaikkan tarif kamar saat pergantian tahun. Namun mereka sempat tidak menaikkan tarif karena adanya letusan besar pada 2010.

"Sesuai kesepakatan, ada kenaikan tarif kamar penginapan saat pergantian tahun," kata Ketua Asosiasi Perhotelan Kaliurang, Heribertus Indiantara, Minggu, 16 Desember 2012.

Tarif penginapan yang biasanya hanya Rp 50 per malam, bisa naik menjadi Rp 100 ribu atau Rp 150 ribu per kamar per malam. Sedangkan kamar hotel kelas bintang yang semula tarif kamar hanya Rp 400 ribu menjadi Rp 700 ribu per malam.

Pada malam pergantian tahun itu di kawasan wisata Kaliurang juga akan disuguhkan hiburan pesta kembang api dan pentas musik dangdut. Saat ini tercatat sekitar 250 pondok wisata atau penginapan dan tiga hotel bintang tiga yang ada di Kaliurang.

Ia menjelaskan, jumlah kamar yang tersedia dari penginapan dan hotel di Kaliurang sekitar 5.000 kamar. Namun, dari perkiraan dia, wisatawan yang akan datang ke wisata Kaliurang akan melebihi angka ketersediaan kamar itu.

"Kalau akhir pekan ada 2.500-an kamar yang terisi," kata dia.

Menurut Kepala Bidang Pemasaran, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sleman Nurhidayati, pihaknya berkoordinasi dengan Badan Promosi Pariwisata Sleman untuk menggelar pentas musik dangdut dan juga pentas kembang api pada malam pergantian tahun.

"Ini salah satu upaya untuk menarik wisatawan datang ke Kaliurang," kata dia.

MUH SYAIFULLAH


10.17 | 0 komentar | Read More

Asyiknya Wisata Pedati dan Pertanian di Sleman

Pedati sapi tradisional berkumpul sebelum pawai peringatan 67 tahun kemerdekaan di Lapangan Pojok, kelurahan Harjobinangun, kecamatan Pakem, kabupaten Sleman, Yogyakarta, Sabtu (25/8). TEMPO/Suryo Wibowo

Pedati sapi tradisional berkumpul sebelum pawai peringatan 67 tahun kemerdekaan di Lapangan Pojok, kelurahan Harjobinangun, kecamatan Pakem, kabupaten Sleman, Yogyakarta, Sabtu (25/8). TEMPO/Suryo Wibowo

Senin, 17 Desember 2012 | 03:44 WIB

TEMPO.CO, Sleman--Pelesatarian keberadaan gerobak sapi atau pedati di Desa Donoharjo, Ngaglik, Sleman salah satunya dengan menjadikan alat transportasi itu sebagai wisata. Di desa wisata Tanjung di Donoharjo itu wisatawan bisa menikmati gerobak sapi dan membajak sawah dengan sapi itu.

"Andalan desa wisata kami adalah pertanian dan kesenian," kata Diana Wijonarko, Kepala Desa Donoharjo, saat pesta rakyat di dusun Tanjung, Ahad 16 Desember 2012.

Para wisatawan diajak untuk mengikuti proses tanam padi, jagung dan tanaman pertanian lainnya. Di saat panen, mereka juga diajak mengikuti prosesnya juga dengan naik gerobak sapi atau pedati yang dikemudikan oleh seorang bajingan.

Pada pesta rakyat yang digelar di halaman Sekolah Dasar Banteran, Minggu (16/12) diikuti sedikitnya 1.500 warga dan wisatawan. Juga diramaikan dengan konvoi pedati 50 unit dan konvoi komunitas Vespa juga festival jathilan dan gejog lesung.

Deda Donoharjo yang berada di bawah Gunung Merapi sekitar 20 kilometer dari puncak gunung itu memang masih sangat potensial menjual wisata pertanian dan kesenian. Semua warga terlibat, bahkan rumah-rumah mereka telah siap menerima tamu yang menginap.

"Adanya program desa wisata bisa menambah penghasilan masyarakat, ibu-ibu rumah tangga diberdayakan untuk memasarkan produk rumahan seperti barang kerajinan dan makanan," kata dia.

Rumah-rumah di desa itu banyak yang masih asli yang berbentuk joglo yang umurnya ratusan tahun. Itu juga merupakan salah satu daya tarik wisatawan yang jenuh dengan suasana perkotaan.

Menurut Ketua Panitia Gelar Pesta Rakyat Donoharjo, Agus Hadyo Pancoro desa wisata Tanjung setiap haro didatangi rata-rata 100 wisatawan. Baik indifidu maupun rombongan anak sekolah. Rumah-rumah penduduk dijadikan lokasi penginapan. Selain menginap, wisatawan juga bisa langsung nerinteraksi dengan warga.

"Kalau rumah penduduk di Tanjung tidak mencukupi, wisatawan diarahkan menginap di dusun lain," kata dia.

Saat menginap, wisatawan hanya ditarik tarif Rp 50 ribu perhari. Itu pun sudah termasuk makan 3 kali.

MUH SYAIFULLAH


10.17 | 0 komentar | Read More

Semarang Gelar Festival Seni Pandanaran 2012

Written By Unknown on Minggu, 16 Desember 2012 | 10.17

Sabtu, 15 Desember 2012 | 05:10 WIB

TEMPO.CO , Jakarta: Liburan akhir pekan ini di Semarang, Jawa Tengah, alangkah baiknya melongok ke Jalan Pandanaran. Selama dua hari mulai hari ini Pemerintah Kota Semarang bakal menggelar Pandanaran Art Festival 2012. Di situ berbagai makanan kuliner, produk seni, dan budaya empat etnis masyarakat dipamerkan.

"Kami memamerkan pagelaran seni budaya dari empat etnis Budaya Jawa, Cina, Arab dan belanda yang hidup dalam inetraksi damai di Kota Semarang," ujar Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Kota Semarang, Achyani Tjokrodimedjo.

Acara yang semula hendak digelar November lalu dipusatkan di sepanjang jalan Pandanaran, Kota Semarang. Panitia menampilkan sajian Liong Samsi, Wayang Potehi, Drama Sun Go Kong, Tari Tangan Seribu, karaoke mandarin bahkan musik tradisional Cina.

Kampung Arab tak mau kalah. Mereka menampilkan musik Gambus,Marawis, Japin, Tari Sufi dan Belli Dance. Sama halnya stan etnis Kampung Belanda. Tontonannya Polka Dance, Klimpen Dance atau Tari Bakiak, dan Jazz Ngisorringin.

Kalau ingin menikmati tradisi yang sangat lokal, keroncong dan tari Semarang pas dilihat di kampung Jawa.

Sembari menonton, berbagai sajian produk seni dan makanan pun bisa didapat. Ketua pelaksana, Ikade Winaya, menyatakan kegiatan tahunan sejak 2010 ini ditujukan untuk Visit Jateng 2013 dan program Ayo Wisata ke Semarang. Konsep acara menyediakan panggung pentas seni budaya di empat zona kampung sesuai etnis.

"Acara akan berlangsung sejak Sabtu sore sampai Ahad jelang subuh, dan berakhir bersamaan dengan berakhirnya car free day," ujar Ikade.

Penyelenggara sengaja menyiapkan kantong parkir kendaraan pengunjung menghindari kemacetan di tengah kota dengan cara menetapkan Jalan Pemuda dan tempat-tempat parkir di area DP Mall dan Paragon Mall sebagai area parkir.

EDI FAISOL


10.17 | 0 komentar | Read More

7 Sensasi dalam 1 Restoran

Minggu, 16 Desember 2012 | 03:27 WIB

TEMPO.CO, Jakarta-Satu restoran dengan tujuh konsep ruangan yang berbeda. Seperti itulah gambaran Restoran Black House di Jalan Cililin, Jakarta Selatan. Mulai dari lantai dasar hingga empat lantai di atasnya suasananya berbeda-beda. Ada semacam gradasi cahaya. Semakin ke atas, semakin terang. Di lantai pertama, ada tiga konsep ruangan, yaitu wine area, boutique are, dan books area.

Suasana di lantai satu tersebut lebih seperti bar dengan pencahayaan remang-remang. Sofa dan meja tidak banyak karena ruangan pun penuh dengan aksesoris. Ada lemari buku, lemari berisi manekin, kolam ikan, dan rak penyimpan minuman anggur. "Tapi kami tidak menyediakan minuman alkohol di sini," kata Anas, pelayan yang bertugas pada Kamis siang itu.

Di lantai dua ada flower area dan candy area. Dari namanya saja sudah ketahuan kalau dua area tersebut bertema sangat girly. Warna merah muda dan putih mendominasi. Saya memilih ruangan bertema permen karena lebih tertutup namun dekat dengan jendela. Hanya ada dua meja di dalamnya. Terdapat lemari berisi permen dan coklat di salah satu dinding. Tentu saja semua itu hanya pemanis ruangan.

Model meja dan tempat duduknya biasa terlihat di taman yang terbuka. Konsep ini semakin terasa dengan adanya rumput sintetis di lantainya. Saat melihat ke lemari di dinding bentuknya mirip dengan pintu kuno khas toko-toko di pinggir jalan London. Di bagian atasnya terdapat tulisan candy store yang semakin mempertegas konsep.

Naik ke lantai tiga, hanya ada satu area, yaitu music. Warnanya dominan hitam, merah, dan abu-abu. Terlihat lebih maskulin dibanding sebelumnya. Kaset dan piringan hitam jadul terdapat pada salah satu lemari. Di lantai terakhir, heaven area, suasana kota London semakin terasa. Ruangannya terbuka, berada di atap restoan. Terdapat boks telpon umum berwarna merah dan sepeda fixie untuk mempertegas konsep. Cocok untuk tempat nongkrong anak muda saat sore atau malam hari.

Setiap area tersebut bebas untuk duduk para perokok dan punya minuman masing-masing. Bagaimana soal makanannya? Baca lengkap di Koran Tempo Minggu 16 Agustus 2012.

SORTA TOBING


10.17 | 0 komentar | Read More

Mantau dan Dimsum Jing Yang Menggoda

Written By Unknown on Sabtu, 15 Desember 2012 | 10.17

Jum'at, 14 Desember 2012 | 22:27 WIB

TEMPO.CO, Bandung - Di meja bundar  yang bisa diputar itu, Xoo Long Boo, dimsum khas Hongkong, roti mantau dan  siomay udang disajikan di piring oval nan ramping. Xoo Long Bo, dimsum ini biasa disajikan dengan saos jahe dan vinegar atau cuka hitam. Tapi, hati-hati memakannya, karena dimsum ini akan muncrat seperti makan kue kelepon kalau kita tak tahu cara memakannya.

Yoyo Tee, Manager Jing Paradise Restaurant mengatakan, untuk menikmati dimsum Xoo Long Boo, siram dimsum itu dengan saos jahe vinegar, lalu gigit sedikit bagian atas dimsum untuk mengeluarkan udara di dalamnya, lalu tambahkan sedikit saos lagi. "Nikmat rasa dimsum ayam berkaldu, sangat beda dengan dimsum lainnya, " ujar di kepada Tempo, Jumat, 14 Desember 2012.

Ehm, rasa dimsum ini gurih, manis, dan racikan ayamnya berpadu dengan kulit dimsum terasa lembut dilidah. Rasa saos jahe dicampur vinegar terasa hangat. Kudapan ini sangat pas dinikmati saat cuaca dingin.

Menurut chef Lim Ching Soo, cara memasak dimsum Xoo Long Boo, ayamnya dipotong-potong kecil lalu diracik dengan aneka rempah-rempah, beri sedikit maizena, dicampur kaldu ayam, lalu bungkus dengan kulit dimsum.

"Membungkusnya pun harus ekstra hati-hati, karena isian dimsum ini berkaldu, kalau salah kaldunya bisa keluar dari kulit dimsum, dan itun mengurangi cantiknya penampilan Xoo long boo," ujar lelaki asal Hongkong yang sudah lebih dari 20 tahun menjadi chef itu.

Setelah sajian dimsum dilahap, Tempo pun mencoba mantau, sejenis roti putih dengan isian ayam madu juga tak kalah enak. Bentuknya mirip bapau, tapi ukurannya kecil. Jika dimakan hangat-hangat toping terasa crispy karena sebelum roti khas Hongkong itu dipanggang diberi taburan cream yang menambah rasa gurih roti

Rupanya mantau ini menjadi roti pavorit para tamu di Jing Paradise. "Saya kalau ke sini, pasti pesan mantau, rasanya manis-manis gurih," kata Andi Suryadi, enterpreneur yang siang itu datang bersama 7 temannya. Mereka makan siang dengan menu roasted Peking Duck atau bebek peking panggang.

Selanjutnya, Tempo juga memesan barbeque kombinasi, terdiri dari bebek panggang dan ayam panggang dengan saos ubur-ubur lalu. Rasa saos ubur-ubur laut ini gurih dan sedikit pedas. "Ubur-ubur laut sangat baik untuk kesehatan reproduksi dan kecantikan kulit karena mengandung banyak protein dan vitamin E," kata Yoyo, perempuan asal Malaysia ini.

Chef Ching So, sapaan Lim Ching So mengatakan, cara masak ubur-ubur laut juga tidak sembarangan, karena kalau salah bisa membuat kulit gatal-gatl. Untuk itu ubur-ubur harus direbus hingga matang, lalu di siram dengan air mengalir selama semalam. "Besoknya baru bisa dibuat saos," kata Chef Ching So.

Menu yang tak kalah unik adalah teri ala Hongkong dalam piring oval putih. Teri yang digoreng crispy dicampur dengan serutan wortel dan irisan bawang bombay serta daun bawang itu terasa gurih. Tak seperti teri pada umumnya teri ini rasanya tawar. Untuk menikmatinya bisa dicocol dengan dua macam sambal, yakni sambal soya bean yang rasanya tidak terlalu pedas dan sambal ebi yang rasanya sedikit pedas.

Harga makanan di Jing mulai dari Rp 80 ribu per prosi. Sedangkan untuk spesial set menu mulai dari Rp198 ribu untuk 4 orang. Buat Anda penyuka masakan China dan Hongkong, tak ada salahnya mencoba menu-menu andalan di Jing Paradise di Jalan Setiabudi, Bandung. Nama Jing dalam bahasa Cina artinya emas. Jing dibaca Cing. "Jing menawarkan tempat dan menu makanan berkelas seperti halnya golden yang bernilai tinggi," ucap Yoyo.

Lokasi restoran berada di dataran tinggi arah Lembang dapat ditempuh sekitar 30 menit perjalanan dengan menggunakan mobil dari arah Bandung kota. Suasana restoran bergaya oriental ini berkapasitas 460 tempat duduk ini buka dua kali setiap hari saat makan siang dari puku 11 siang hingga 3 sore dan pukul 6 sore hingga 10 malam. Sedangkaan saat weekend buka mulai pukul 8 pagi hingga 3 dinihari.

"Masakan China itu sensasional, dan selalu ingin menikmatinya lagi," kata Andi Suryadi, penggemar masakan China.

ENI SAENI


10.17 | 0 komentar | Read More

Semarang Gelar Festival Seni Pandanaran 2012

Sabtu, 15 Desember 2012 | 05:10 WIB

TEMPO.CO , Jakarta: Liburan akhir pekan ini di Semarang, Jawa Tengah, alangkah baiknya melongok ke Jalan Pandanaran. Selama dua hari mulai hari ini Pemerintah Kota Semarang bakal menggelar Pandanaran Art Festival 2012. Di situ berbagai makanan kuliner, produk seni, dan budaya empat etnis masyarakat dipamerkan.

"Kami memamerkan pagelaran seni budaya dari empat etnis Budaya Jawa, Cina, Arab dan belanda yang hidup dalam inetraksi damai di Kota Semarang," ujar Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Kota Semarang, Achyani Tjokrodimedjo.

Acara yang semula hendak digelar November lalu dipusatkan di sepanjang jalan Pandanaran, Kota Semarang. Panitia menampilkan sajian Liong Samsi, Wayang Potehi, Drama Sun Go Kong, Tari Tangan Seribu, karaoke mandarin bahkan musik tradisional Cina.

Kampung Arab tak mau kalah. Mereka menampilkan musik Gambus,Marawis, Japin, Tari Sufi dan Belli Dance. Sama halnya stan etnis Kampung Belanda. Tontonannya Polka Dance, Klimpen Dance atau Tari Bakiak, dan Jazz Ngisorringin.

Kalau ingin menikmati tradisi yang sangat lokal, keroncong dan tari Semarang pas dilihat di kampung Jawa.

Sembari menonton, berbagai sajian produk seni dan makanan pun bisa didapat. Ketua pelaksana, Ikade Winaya, menyatakan kegiatan tahunan sejak 2010 ini ditujukan untuk Visit Jateng 2013 dan program Ayo Wisata ke Semarang. Konsep acara menyediakan panggung pentas seni budaya di empat zona kampung sesuai etnis.

"Acara akan berlangsung sejak Sabtu sore sampai Ahad jelang subuh, dan berakhir bersamaan dengan berakhirnya car free day," ujar Ikade.

Penyelenggara sengaja menyiapkan kantong parkir kendaraan pengunjung menghindari kemacetan di tengah kota dengan cara menetapkan Jalan Pemuda dan tempat-tempat parkir di area DP Mall dan Paragon Mall sebagai area parkir.

EDI FAISOL


10.17 | 0 komentar | Read More

Tahun Baru, Tarif Hotel Bromo Naik 100 Persen

Written By Unknown on Jumat, 14 Desember 2012 | 10.17

Warga Tengger beristirahat usai berladang menikmati pemandangan alam Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di Lava View, Cemorolawang, Bromo, Jawa Timur, Jumat (3/8). TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Pengusaha hotel di kawasan Bromo ramai-ramai menaikkan tarif sewa kamar di malam tahun baru mendatang. Tidak tanggung-tanggung, kenaikannya mencapai 100 persen.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Digdoyo Djamaluddin, mengatakan kenaikan tarif itu berlaku mulai 24 Desember 2012 hingga 2 Januari 2013. "Soal kenaikan tarif hotel sudah kami beritahukan sejak November lalu," katanya kepada Tempo, Kamis, 13 Desember 2012.

Menurut Digdoyo, yang biasa disapa Yoyo, informasi kenaikan tarif 100 persen ini disebarkan melalui agen travel dan biro wisata yang biasa beroperasi ke kawasan wisata Gunung Bromo.

"Sebagian besar tamu sudah tahu. Setiap menyambut Natal dan tahun baru memang seperti itu," katanya.

Berbeda dengan liburan panjang akhir pekan, kenaikan tarif sewa kamar pada masa itu tidak sampai 100 persen. Yoyo menjelaskan, liburan Natal dan tahun baru, kawasan Bromo dibanjiri wisatawan mancanegara dan domestik. Bagi pengusaha hotel dan restauran, masa-masa itu menjadi lahan mendulang pemasukan. Tidak hanya tarif sewa kamar saja yang naik, sewa kuda atau kendaraan jeep di kawasan Bromo juga naik meskipun tidak sampai 100 persen.

DAVID PRIYASIDHARTA

Berita Lainnya:
Ahok: Hidup Sekali, Jangan Takut Lawan Korupsi
Kasus Aceng Tak Ada Apa-apanya Dibanding Ini
Penghina Habibie Puas dengan Tulisannya
Kiamat Suku Maya di Mata Orang Belanda
Mau Dinikahi Aceng, Fanny Diduga Punya Motif Lain


10.17 | 0 komentar | Read More

Akhir Tahun, Hotel Kawasan Bromo Habis Dibooking

Sejumlah wisatawan melihat dan menikmati suasana matahari terbit dari atas Gunung Penanjakan, Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Pasuruan,Rabu (7/11). TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jakarta - Hotel di kawasan wisata Gunung Bromo diborong habis oleh para wisatawan. Mereka tak ragu mem-booking kamar kendati tarif sewa naik hingga 100 persen. Menurut Ketua Perhimpunan Hotel dan Restauran Indonesia Kabupaten Probolinggo, Digdoyo Djamaluddin, sudah 90 persen kamar hotel di kawasan Bromo dipesan turis untuk libur Natal dan Tahun Baru ini. "Pemesanan kamar sejak akhir November," kata Yoyo, panggilan akrab Digdoyo, saat dihubungi Tempo, Kamis, 13 Desember 2012.

Ia memastikan sepanjang libur Natal dan Tahun Baru mendatang, kamar-kamar hotel di kawasan Bromo penuh. Turis yang terlanjur berencana merayakan akhir tahun di kawasan Bromo terpaksa harus menginap di homestay warga setempat. Yoyo mengatakan jumlah kamar hotel di kawasan Bromo hanya sekitar 300 unit.

Yoyo mengatakan musim liburan merupakan "panen raya" bagi pengelola hotel. Makanya, tak heran jika sebagian besar tarif kamar hotel naik, bahkan hingga 100 persen. Kamar yang biasanya bertarif Rp 200 ribu semalam naik menjadi Rp 400 ribu, yang Rp 300-350 ribu menjadi Rp 700 ribu.

Kenaikan tarif itu diberlakukan mulai 24 Desember 2012 hingga 2 Januari 2013. "Soal kenaikan tarif hotel sudah kami beritahukan sejak November lalu," kata Yoyo. Menurut dia, informasi kenaikan tarif sudah dissosialisasikan melalui agen travel dan biro wisata yang biasa beroperasi ke kawasan wisata Gunung Bromo. "Sebagian besar tamu sudah tahu. Setiap menyambut Natal dan tahun baru memang seperti itu." katanya.

Tidak hanya tarif sewa kamar saja yang naik, sewa kuda atau kendaraan Jeep di kawasan Bromo juga naik meskipun tidak sampai 100 persen. "Wisatawan sudah tahu semua soal itu," ujarnya. Libur Natal dan tahun baru merupakan peak season wisatawan domestik maupun mancanegara.

Pada masa liburan tersebut, semua sektor usaha jasa dan industri pariwisata di kawasan Gunung Bromo, seperti hotel, restauran, jasa penyewaan kuda, dan Jeep menerima penghasilan lebih dibanding hari-hari biasa.

DAVID PRIYASIDHARTA


10.17 | 0 komentar | Read More

Ambisi Sawahlunto Jadi Kota Wisata

Written By Unknown on Kamis, 13 Desember 2012 | 10.17

Wisata kereta api uap di Sawahlunto. TEMPO/Febriyanti

TEMPO.CO, Jakarta - Ambisi Wali Kota Sawahlunto, Amran Nur, 67 tahun, menjadikan Sawalunto sebagai kota wisata seakan tak pernah berhenti. Setelah membangun water boom, ia membangun Taman Satwa Kandi di tepi Danau Kandi, sekitar 10 kilometer dari pusat kota. Danau itu semula lubang tambang terbuka peninggalan PT Bukit Asam. Lama-lama terisi air lalu menjadi danau. Di dekat kebun binatang itu, Amran juga membuat lintasan pacuan kuda.

Obyek wisata makin lengkap setelah lokomotif uap "Mak Itam", yang pada zaman kolonial digunakan untuk menarik kereta bermuatan batu bara, diboyong kembali dari Salatiga pada 2008. "Mak Itam" menjelma jadi kereta wisata dengan rute Sawahlunto-Muaro Kalaban dan Sawahlunto-Padang Panjang, yang hanya beroperasi pada hari libur.

Untuk menampung turis, Sawahlunto butuh hotel. Wisma Ombilin, hotel peninggalan Belanda, hanya punya segelintir kamar. Pemerintah daerah kemudian membangun hotel bintang empat, namun pengelolaannya di tangan sebuah jaringan hotel nasional. Namanya Parai Garden City Hotel. Namun, bila musim turis tiba seperti pada ulang tahun Sawahlunto, kamar hotel tak sanggup lagi menginapkan tamu.

Menyiasati itu, Amran justru tak membangun hotel lagi. Ia memberdayakan penduduk Sawahlunto untuk menampung turis. "Supaya penduduk kebagian untung," katanya.

Di bawah koordinasi Dinas Pariwisata sejak tiga tahun lalu, rumah-rumah yang memadai menyediakan home stay. Kini, ada sekitar 70 home stay dengan fasilitas kamar berpendingin udara dan tidak. Harganya berkisar Rp 100 ribu sampai Rp 200 ribu per kamar. Murah meriah. Harga itu sudah termasuk sarapan dan makan malam.

Amran adalah salah satu dari tujuh bupati/wali kota yang dipilih majalah Tempo dalam Liputan Khusus Kepala Daerah Pilihan 2012. Baca selengkapnya di majalah Tempo edisi Minggu, 9 Desember 2012: Bukan Bupati Biasa.

ANTON SEPTIAN | FEBRIANTI (PADANG)

Berita Lainnya:
Ada 40 Lokasi Penyelaman Terbaik di Wakatobi
Menikmati Wisata Satwa di Simpang Lima Gumul
Mau ke Pulau Komodo Gratis? Begini Caranya
UNS Teliti Kain Lurik Tradisional
Batu Kelamin Lelaki Ditemukan di Raja Ampat
Di Gunung Kidul Ada Gua Purba Baru?
Sail Komodo, NTT Siapkan 44 Destinasi
Tiga Satwa Langka di Bali Zoo Melahirkan Bayi
Sarjana Kelautan Bersihkan Laut Bunaken
Bedog Art Festival Raih Rekor MURI


10.17 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger