Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts Today

DIY Minta Desa Wisata Gelar Acara 2 Kali Setahun

Written By Unknown on Jumat, 30 November 2012 | 10.17

Suasana pondokan di Desa Wisata Kembangarum, Turi Sleman, Yogyakarta. TEMPO/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO , Yogyakarta: Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DI Yogyakarta meminta desa wisata di Yogyakarta menggelar kegiatan wisata sebanyak-banyaknya demi meningkatkan kunjungan wisata. Selama ini yang menjadi persoalan desa wisata masih tentang dikenal dan kurang dikenal.

"Untuk membuat publik kenal, promosi efektif adalah lebih giat menggelar even," kata anggota Komisi D DPRD DI Yogyakarta Janu Ismadi, Rabu, 28 November 2012.

Janu melihat, kunjungan wisatawan di desa wisata DIY saat ini masih timpang satu dengan lainnya. Sebuah desa wisata yang sudah mapan, mampu melengkapi sejumlah fasilitas dan publikasi secara efektif, seperti membuat website. Namun, itu belum terjadi pada desa wisata lainnya.

"Akhirnya perputaran uang masih terkonsentrasi pada sejumlah desa saja," ujar politikus Partai Golkar itu.

Agar perkembangan desa wisata tidak timpang, DPRD meminta pemerintah daerah membidik desa wisata yang memang belum punya gema di telinga wisatawan agar jadi prioritas pembinaan. Seperti di kawasan Kabupaten Kulonprogo dan Gunung Kidul.

"Setidaknya desa wisata yang belum dikenal itu bisa menggelar even dua kali setahun. Itu sudah cukup. Karena sekarang ada desa yang sama sekali tak pernah membuat even, sehingga makin tenggelam, dan khawatirnya hilang jadi desa biasa," kata dia.

Pemerintah DI Yogyakarta sendiri pada 2013 telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 800 juta melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah untuk mengembangkan desa wisata yang jadi prioritas. Alokasi itu disalurkan untuk memicu tak kurang 32 desa wisata yang masih stagnan dan belum mapan.

"Dengan alokasi itu setiap desa akan mendapat stimulant masing-masing Rp 25 juta," kata Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Dinas Pariwisata DIY Sinang Sukanta.

Ia menambahkan, 32 desa itu telah diseleksi meski yang mengajukan bantuan ada 100 lebih desa wisata di DIY. Menurut dia, saat ini baru 40 desa wisata yang sudah mapan dan memberdayakan potensinya sehingga jumlah kunjungan wisata cukup stabil. Seperti Desa Pentingsari Cangkringan Kabupaten Sleman.

Selain memberi stimulus peningkatan penyelenggaraan kegiatan wisata bagi desa prioritas, pemerintah DIY pun telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp 1,5 miliar untuk menambah tak kurang 15 even di berbagai obyek wisata yang dilakukan berkala setiap bulan.

PRIBADI WICAKSONO

Berita lain:
Ini Curhat Bekas Penyidik KPK tentang Abraham Samad
Marzuki Alie Lapor Menlu, Dubes di Jerman Santai 
Jokowi: Saya Selesai, MRT Selesai
Surat Pengunduran Diri Penyidik Hendy Puji KPK 
Misteri Otak Saat Koma Mulai Terkuak


10.17 | 0 komentar | Read More

Pengunjung Gunung Padang Turun hingga 90 Persen

Anak - anak bermain di kawasan punden berundak Gunung Padang, Desa Karya Mukti, Kecamatan Campaka, Cianjur, Jawa Barat, Minggu (29/1). Akses jalan yang buruk membuat situs megalitik terbesar di Asia Tenggara ini masih kurang populer kalangan umum. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Cianjur- Jeleknya kondisi jalan membuat objek wisata Situs Gunung Padang di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat kurang diminati pengunjung. Saat ini jumlah kunjungan turun drastis hingga 90 persen.

Padahal setiap hari tak kurang dari 200 orang berkunjung ke situs itu dan pada akhir pekan jumlahnya mencapai  2.000 orang. "Sekarang tingga  belasan pengunjung," kata Deni Aritonang, salah seorang Juru Pelihara Situs Gunung Padang di Cianjur, Rabu 28 November 2012.

Saat ini, jalan menuju obuek wisata peninggalan zaman neo megalitikum itu rusak parah. Hujan memperparah kerusakan jalan, ditambah beberapa titik rawan longsor.

"Kami malu saat mendengar pengunjung mengeluh soal kondisi jalan, apalagi musim hujan ini kondisi jalan licin dan berbahaya," ujar Deni.

Deni berharap pemerintah ikut bertanggung jawab mengelola obyek wisata sejarah ini dengan membangun infrastruktur, khususnya jalan menuju lokasi situs sepanjang 10 kilometer.

"Jalan rusak ini sudah terjadi sejak 10 tahun lalu, tapi belum pernah ada perbaikan serius," ucap Deni.

Sukandi, 49 tahun, warga setempat mengeluhkan hal serupa. Turunnya jumlah pengunjung mempengaruhi omzet penjualan makan dan kelapa muda. "Sekarang pendapatan turun, padahal dulu, saat jalannya masih bagus, jika libur panjang akhir pekan, pengunjung Gunung Padang ramai. Sekarang terus menurun," katanya.

DEDEN ABDUL AZIZ

Berita lain:
Pelaku Wisata Desak Kereta Jaladara Dijalankan Lagi
7 Cara Meraup Uang Kala Liburan 
Mendorong Anak Lestarikan Permainan Tradisional
Jus Pare, Jajanan Jalanan Taipei
10 Kilogram Jeruk untuk Mandikan Satu Kereta


10.17 | 0 komentar | Read More

Pengunjung Gunung Padang Turun hingga 90 Persen

Written By Unknown on Kamis, 29 November 2012 | 10.17

Anak - anak bermain di kawasan punden berundak Gunung Padang, Desa Karya Mukti, Kecamatan Campaka, Cianjur, Jawa Barat, Minggu (29/1). Akses jalan yang buruk membuat situs megalitik terbesar di Asia Tenggara ini masih kurang populer kalangan umum. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Cianjur- Jeleknya kondisi jalan membuat objek wisata Situs Gunung Padang di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat kurang diminati pengunjung. Saat ini jumlah kunjungan turun drastis hingga 90 persen.

Padahal setiap hari tak kurang dari 200 orang berkunjung ke situs itu dan pada akhir pekan jumlahnya mencapai  2.000 orang. "Sekarang tingga  belasan pengunjung," kata Deni Aritonang, salah seorang Juru Pelihara Situs Gunung Padang di Cianjur, Rabu 28 November 2012.

Saat ini, jalan menuju obuek wisata peninggalan zaman neo megalitikum itu rusak parah. Hujan memperparah kerusakan jalan, ditambah beberapa titik rawan longsor.

"Kami malu saat mendengar pengunjung mengeluh soal kondisi jalan, apalagi musim hujan ini kondisi jalan licin dan berbahaya," ujar Deni.

Deni berharap pemerintah ikut bertanggung jawab mengelola obyek wisata sejarah ini dengan membangun infrastruktur, khususnya jalan menuju lokasi situs sepanjang 10 kilometer.

"Jalan rusak ini sudah terjadi sejak 10 tahun lalu, tapi belum pernah ada perbaikan serius," ucap Deni.

Sukandi, 49 tahun, warga setempat mengeluhkan hal serupa. Turunnya jumlah pengunjung mempengaruhi omzet penjualan makan dan kelapa muda. "Sekarang pendapatan turun, padahal dulu, saat jalannya masih bagus, jika libur panjang akhir pekan, pengunjung Gunung Padang ramai. Sekarang terus menurun," katanya.

DEDEN ABDUL AZIZ

Berita lain:
Pelaku Wisata Desak Kereta Jaladara Dijalankan Lagi
7 Cara Meraup Uang Kala Liburan 
Mendorong Anak Lestarikan Permainan Tradisional
Jus Pare, Jajanan Jalanan Taipei
10 Kilogram Jeruk untuk Mandikan Satu Kereta


10.17 | 0 komentar | Read More

DIY Minta Desa Wisata Gelar Acara 2 Kali Setahun

Suasana pondokan di Desa Wisata Kembangarum, Turi Sleman, Yogyakarta. TEMPO/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO , Yogyakarta: Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DI Yogyakarta meminta desa wisata di Yogyakarta menggelar kegiatan wisata sebanyak-banyaknya demi meningkatkan kunjungan wisata. Selama ini yang menjadi persoalan desa wisata masih tentang dikenal dan kurang dikenal.

"Untuk membuat publik kenal, promosi efektif adalah lebih giat menggelar even," kata anggota Komisi D DPRD DI Yogyakarta Janu Ismadi, Rabu, 28 November 2012.

Janu melihat, kunjungan wisatawan di desa wisata DIY saat ini masih timpang satu dengan lainnya. Sebuah desa wisata yang sudah mapan, mampu melengkapi sejumlah fasilitas dan publikasi secara efektif, seperti membuat website. Namun, itu belum terjadi pada desa wisata lainnya.

"Akhirnya perputaran uang masih terkonsentrasi pada sejumlah desa saja," ujar politikus Partai Golkar itu.

Agar perkembangan desa wisata tidak timpang, DPRD meminta pemerintah daerah membidik desa wisata yang memang belum punya gema di telinga wisatawan agar jadi prioritas pembinaan. Seperti di kawasan Kabupaten Kulonprogo dan Gunung Kidul.

"Setidaknya desa wisata yang belum dikenal itu bisa menggelar even dua kali setahun. Itu sudah cukup. Karena sekarang ada desa yang sama sekali tak pernah membuat even, sehingga makin tenggelam, dan khawatirnya hilang jadi desa biasa," kata dia.

Pemerintah DI Yogyakarta sendiri pada 2013 telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 800 juta melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah untuk mengembangkan desa wisata yang jadi prioritas. Alokasi itu disalurkan untuk memicu tak kurang 32 desa wisata yang masih stagnan dan belum mapan.

"Dengan alokasi itu setiap desa akan mendapat stimulant masing-masing Rp 25 juta," kata Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Dinas Pariwisata DIY Sinang Sukanta.

Ia menambahkan, 32 desa itu telah diseleksi meski yang mengajukan bantuan ada 100 lebih desa wisata di DIY. Menurut dia, saat ini baru 40 desa wisata yang sudah mapan dan memberdayakan potensinya sehingga jumlah kunjungan wisata cukup stabil. Seperti Desa Pentingsari Cangkringan Kabupaten Sleman.

Selain memberi stimulus peningkatan penyelenggaraan kegiatan wisata bagi desa prioritas, pemerintah DIY pun telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp 1,5 miliar untuk menambah tak kurang 15 even di berbagai obyek wisata yang dilakukan berkala setiap bulan.

PRIBADI WICAKSONO

Berita lain:
Ini Curhat Bekas Penyidik KPK tentang Abraham Samad
Marzuki Alie Lapor Menlu, Dubes di Jerman Santai 
Jokowi: Saya Selesai, MRT Selesai
Surat Pengunduran Diri Penyidik Hendy Puji KPK 
Misteri Otak Saat Koma Mulai Terkuak


10.17 | 0 komentar | Read More

Tempat Berburu Kain Tenun di Bukittinggi (3)

Written By Unknown on Rabu, 28 November 2012 | 10.17

Sejumlah kain tenun kuno Minangkabau dipamerkan dalam pameran Prosesi Minangkabau : "Menyulam Keindahan Budaya Matrilineal" di Museum Tesktil, Minggu, Jakarta (18/11). TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO , Bukittinggi: Bagi pecinta kain-kain tradisional buatan tangan seperti kain tenun dan kain dengan hiasan bordir, jangan lupa ke Bukittinggi. Ada berbagai songket yang ditenun dari helai demi helai benang yang layak dikoleksi. Begitu juga kain-kain dengan hiasan bordir cantik yang siap dijadikan gaun atau kebaya.

Di Bukittinggi tempat untuk mencari kain songket atau bordir ini biasanya di Pasar Atas di depan Jam Gadang. Namun, bagi sebagian orang tempat ini terlalu melelahkan untuk berdebat menawar harga dengan pedagang. Apalagi harga yang dipatok juga kadang-kadang terlalu tinggi yang membuat pembeli keder duluan.

Lebih baik membeli kain tenun atau kain bordir di tempat pembuatannya. Meski agak jauh dari Bukittinggi, dengan menggunakan mobil sewaan, di tempat pembuatannya ini belanja menjadi lebih memuaskan. Di samping banyak pilihan, juga dapat langsung melihat proses pembuatannya.

Untuk harga, juga biasanya tidak perlu tawar-menawar lagi. Harga akan sesuai dengan kualitas barang. Berikut beberapa tempat pilihan berburu kain.

Studio Songket Erika Riyanti

Tempatnya di Ampek Angkek, sekitar 4 km dari Bukittinggi. Studio Erika Riyanti berdiri sejak 2005 dan tidak terlepas dari Bernhard Bart, arsitek asal Swiss yang kini menetap tinggal di ranah Minang bersama istrinya Erika Dublerl.

Keduanya tinggal di Studio Erika Riyanti, ikut mengelola studio songket. Bernhard Bart berhasil menciptakan sistem baru dalam menenun songket yang hasilnya bisa memudahkan membuat songket tenun dengan motif kuno yang indah dan rumit.

Studio Songket Erika ini berhasil menghadirkan kembali motif-motif lama songket Minangkabau yang tidak pernah dibuat lagi karena pengerjaannya yang sangat rumit.

Selain membuat kain replika dari songket kuno, Studio Songket ErikaRianti juga berhasil memindahkan motif dari ukir Rumah Gadang ke songket, di antaranya motif Salimpat jo Pucuak Rabuang, Saik Ajik Babungo, Swastika, dan Siriah Gadang.

Menurut Direktur Studio Songket Erika Riyanti, Nanda Wirawan, Studio Songket Erika sudah menghasilkan 185 lembar songket, 125 di antaranya adalah replika dari songket-songket kuno, dan 60 lembar kain songket lainnya merupakan hasil eksplorasi motif yang diambil dari motif ukiran rumah gadang bahkan dari pahatan pada arca Bhairawa.

Harga selembar kain songket ini berkisar Rp10-16 juta. Songket yang paling mahal adalah motif Kapalo Harimau yang dijual Rp20 juta-an. Mahal karena rumitnya pengerjaannya. Songket di Studio Erika Riyanti ini biasanya dibeli kolektor kain.

Studio Songket Erika Riyanti
Kompleks SMKN 1 Ampek Angkek
Jalan Raya Panca, Batu Taba
Ampek Angkek, Agam
Telp:0752-783452

Silakan berbelanja kain ke Bukittinggi. Selain berbelanja, juga sambil menikmati keindahan nagari di pedalaman Ranah Minang.

FEBRIANTI

Berita lain:
Ini Dia Penumpang Idaman Para Pramugari
Perayaan Sekaten Yogyakarta Ditata Lebih Nyaman
Ada Festival Musik Internasional di Sawah Lunto
Keindahan Raja Ampat Memikat Produser Hollywood
Jateng dan NTB Didorong Jadi Tujuan Wisata Baru


10.17 | 0 komentar | Read More

10 Kilogram Jeruk untuk Mandikan Satu Kereta

Ratusan warga berkumpul untuk mengambil air bekas mencuci kereta Kanjeng Nyai Jimat saat melakukan ritual Jamasan Kereta di Museum Kereta Keraton Yogyakarta, Selasa (27/11). TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO , Yogyakarta: Ratusan warga mengikuti jamasan atau pembasuhan sejumlah kereta keramat milik Keraton Yogyakarta, di Museum Kereta, di Jalan Rotowijayan, Yogyakarta, kemarin.

Kereta Kanjeng Nyai Jimat dan Kyai Wimono Putro, yang usianya  hampir tiga abad, dimandikan. Jamasan kereta dilakukan setiap Sura, pada Selasa Kliwon.
"Kami habiskan 10 kilogram lebih jeruk purut untuk perawatan satu kereta," kata Mas Lurah Surono Pawoko, 67 tahun, penjamas yang juga abdi dalem Keraton Yogyakarta, usai pembasuhan.

Kereta Kanjeng Nyai Jimat dan Kyai Wimono Putro dikeluarkan dari tempat penyimpanan yang menyerupai bentuk rumah. Di tempat itu, tak kurang dari sepuluh kereta kuno lain tersimpan. Menurut Surono, Nyai Jimat merupakan kereta yang ditarik delapan kuda, pernah digunakan pada masa Sultan Hamengku Buwono I sampai V. Pasangannya, kereta Kyai Wimono.

Sebelum pembasuhan, sekitar 30 abdi dalem laki-laki duduk bersila, menyalakan dupa dan berdoa. Setelah kereta dicuci, saat mengeringkan, mereka kembali menyalakan dupa dan berdoa. Agar kereta tak bau apek dan mengundang rayap, bermacam bunga ditaburkan, dari sekar talon, kantil, kenanga, hingga mawar.

Ratusan warga, juga wisatawan asing, langsung mendekati tong-tong air bekas cucian kereta. Seusai upacara, ada yang membawa pulang air dengan kantong plastik, untuk mandi. "Biar awet muda," kata Sriati, warga Temanggung, Jawa Tengah.

PRIBADI WICAKSONO

Terpopuler:
Pameran Tjipanas Tempo Doeloe Sedot Pengunjung 
Pelaku Wisata Desak Kereta Jaladara Dijalankan Lagi
7 Cara Meraup Uang Kala Liburan 
Mendorong Anak Lestarikan Permainan Tradisional
Jus Pare, Jajanan Jalanan Taipei
Tempat Berburu Kain Tenun di Bukittinggi (1)
Tempat Berburu Kain Tenun di Bukittinggi (2)
Tempat Berburu Kain Tenun di Bukittinggi (3)  


10.17 | 0 komentar | Read More

Tempat Berburu Kain Tenun di Bukittinggi (2)

Written By Unknown on Selasa, 27 November 2012 | 10.17

Sejumlah kain tenun kuno Minangkabau dipamerkan dalam pameran Prosesi Minangkabau : "Menyulam Keindahan Budaya Matrilineal" di Museum Tesktil, Minggu, Jakarta (18/11). TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO , Bukittinggi:Bagi pecinta kain-kain tradisional buatan tangan seperti kain tenun dan kain dengan hiasan bordir, jangan lupa ke Bukittinggi. Ada berbagai songket yang ditenun dari helai demi helai benang yang layak dikoleksi. Begitu juga kain-kain dengan hiasan bordir cantik yang siap dijadikan gaun atau kebaya.

Di Bukittinggi tempat untuk mencari kain songket atau bordir ini biasanya di Pasar Atas di depan Jam Gadang. Namun, bagi sebagian orang tempat ini terlalu melelahkan untuk berdebat menawar harga dengan pedagang. Apalagi harga yang dipatok juga kadang-kadang terlalu tinggi yang membuat pembeli keder duluan.

Lebih baik membeli kain tenun atau kain bordir di tempat pembuatannya. Meski agak jauh dari Bukittinggi, dengan menggunakan mobil sewaan, di tempat pembuatannya ini belanja menjadi lebih memuaskan. Di samping banyak pilihan, juga dapat langsung melihat proses pembuatannya.

Untuk harga, juga biasanya tidak perlu tawar-menawar lagi. Harga akan sesuai dengan kualitas barang. Berikut beberapa tempat pilihan berburu kain.

Sulaman dan Bordir HJ Rosma

Rumah Sulaman dan Bordir Haji Rosma letaknya di jalan Bukittinggi ke arah Payakumbuh. Sekitar 10 km dari Kota Bukittinggi. Haji Rosma juga terkenal sebagai perintis sulaman dan bordir dari daerahnya. Kain bordir yang dihasilkannya indah bagai lukisan. Dan gambar-gambar untuk pola bordir itu ia ciptakan sendiri. Kebanyakan motif flora.

Di sinilah tempat membeli kain berhias bordir dan sulaman yang berkualitas. Keunggulan sulaman dan bordir Rosma adalah keindahan dan kehalusan hasil sulaman dan bordir perpaduan warna bagaikan lukisan yang dibuat dengan benang.

Hj.Rosma boleh disebut seniman bordir, karena selain membuat bordir ia juga merancang semua motifnya, apalagi motif yang diciptakannya selalu berganti. Produk sulaman dan bordir H.Rosma ini memang telah lama dikenal dan selalu menjadi tujuan belanja turis-turis. Selain keindahannya karena dibuat tangan di tempat ini juga bisa melihat proses pembuatannya yang dikerjakan puluhan gadis-gadis setempat yang menjadi anak jahit yang bekerja di rumah Rosma.

Yang paling banyak diproduksi Rosma adalah bordir dan sulaman untuk kain kebaya, gaun, mukena, jilbab, hingga taplak meja dan seprai. Produk yang dijual mulai dari kebaya, selendang, seprai pengantin, alas meja, hingga mukena, tatakan gelas, dan gambar dinding.

Harga kain kebaya berhiaskan border sepotong kebaya harganya Rp 130 ribu sampai Rp 1,6 juta. Bahan dasar kebaya dari organdi dan sutra tentu berbeda harganya. Begitu pula dengan taplak meja yang harganya cukup beragam, dari Rp 100 ribu sampai jutaan rupiah. Harga baju kurung biasa dipatok dari Rp 500 ribu sampai Rp 3 juta per potong.

Sulaman dan Bordir HJ.Rosma
Jalan Raya Bukittinggi-Payakumbuh
Bonjo Panampung,
Kecamatan IV Angkek Candung, Agam
Sumatera Barat
Telp. 0752-28224-28225

FEBRIANTI

Berita lain:
Ini Dia Penumpang Idaman Para Pramugari
Perayaan Sekaten Yogyakarta Ditata Lebih Nyaman
Ada Festival Musik Internasional di Sawah Lunto
Keindahan Raja Ampat Memikat Produser Hollywood
Jateng dan NTB Didorong Jadi Tujuan Wisata Baru


10.17 | 0 komentar | Read More

Tempat Berburu Kain Tenun di Bukittinggi (3)

Sejumlah kain tenun kuno Minangkabau dipamerkan dalam pameran Prosesi Minangkabau : "Menyulam Keindahan Budaya Matrilineal" di Museum Tesktil, Minggu, Jakarta (18/11). TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO , Bukittinggi: Bagi pecinta kain-kain tradisional buatan tangan seperti kain tenun dan kain dengan hiasan bordir, jangan lupa ke Bukittinggi. Ada berbagai songket yang ditenun dari helai demi helai benang yang layak dikoleksi. Begitu juga kain-kain dengan hiasan bordir cantik yang siap dijadikan gaun atau kebaya.

Di Bukittinggi tempat untuk mencari kain songket atau bordir ini biasanya di Pasar Atas di depan Jam Gadang. Namun, bagi sebagian orang tempat ini terlalu melelahkan untuk berdebat menawar harga dengan pedagang. Apalagi harga yang dipatok juga kadang-kadang terlalu tinggi yang membuat pembeli keder duluan.

Lebih baik membeli kain tenun atau kain bordir di tempat pembuatannya. Meski agak jauh dari Bukittinggi, dengan menggunakan mobil sewaan, di tempat pembuatannya ini belanja menjadi lebih memuaskan. Di samping banyak pilihan, juga dapat langsung melihat proses pembuatannya.

Untuk harga, juga biasanya tidak perlu tawar-menawar lagi. Harga akan sesuai dengan kualitas barang. Berikut beberapa tempat pilihan berburu kain.

Studio Songket Erika Riyanti

Tempatnya di Ampek Angkek, sekitar 4 km dari Bukittinggi. Studio Erika Riyanti berdiri sejak 2005 dan tidak terlepas dari Bernhard Bart, arsitek asal Swiss yang kini menetap tinggal di ranah Minang bersama istrinya Erika Dublerl.

Keduanya tinggal di Studio Erika Riyanti, ikut mengelola studio songket. Bernhard Bart berhasil menciptakan sistem baru dalam menenun songket yang hasilnya bisa memudahkan membuat songket tenun dengan motif kuno yang indah dan rumit.

Studio Songket Erika ini berhasil menghadirkan kembali motif-motif lama songket Minangkabau yang tidak pernah dibuat lagi karena pengerjaannya yang sangat rumit.

Selain membuat kain replika dari songket kuno, Studio Songket ErikaRianti juga berhasil memindahkan motif dari ukir Rumah Gadang ke songket, di antaranya motif Salimpat jo Pucuak Rabuang, Saik Ajik Babungo, Swastika, dan Siriah Gadang.

Menurut Direktur Studio Songket Erika Riyanti, Nanda Wirawan, Studio Songket Erika sudah menghasilkan 185 lembar songket, 125 di antaranya adalah replika dari songket-songket kuno, dan 60 lembar kain songket lainnya merupakan hasil eksplorasi motif yang diambil dari motif ukiran rumah gadang bahkan dari pahatan pada arca Bhairawa.

Harga selembar kain songket ini berkisar Rp10-16 juta. Songket yang paling mahal adalah motif Kapalo Harimau yang dijual Rp20 juta-an. Mahal karena rumitnya pengerjaannya. Songket di Studio Erika Riyanti ini biasanya dibeli kolektor kain.

Studio Songket Erika Riyanti
Kompleks SMKN 1 Ampek Angkek
Jalan Raya Panca, Batu Taba
Ampek Angkek, Agam
Telp:0752-783452

Silakan berbelanja kain ke Bukittinggi. Selain berbelanja, juga sambil menikmati keindahan nagari di pedalaman Ranah Minang.

FEBRIANTI

Berita lain:
Ini Dia Penumpang Idaman Para Pramugari
Perayaan Sekaten Yogyakarta Ditata Lebih Nyaman
Ada Festival Musik Internasional di Sawah Lunto
Keindahan Raja Ampat Memikat Produser Hollywood
Jateng dan NTB Didorong Jadi Tujuan Wisata Baru


10.17 | 0 komentar | Read More

Perayaan Sekaten Yogyakarta Ditata Lebih Nyaman

Written By Unknown on Minggu, 25 November 2012 | 10.17

Pembukaan Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) Tahun Be 1944/2011 di Yogyakarta. TEMPO/Arif Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta- Tak ingin menyebabkan kemacetan jalan di sekitarnya, penataan aktivitas Pasar Malam Perayaan Sekaten Yogyakarta 2012 diubah menjadi terpusat di alun-alun utara Keraton Yogyakarta. "Ada perubahan pola penataan untuk Sekaten tahun ini," kata Camat Gondomanan, Agus Arif, Jumat 23 November 2012.

Pasar malam ini rutin digelar saban tahun bersamaan dengan datangnya peringatan kelahiran Nabi Muhammad. Nama sekaten berasal dari kata "syahadatain" yang berarti dua kalimat syahadat. Perayaan Sekaten di Yogyakarta tahun ini digelar selama dua bulan, dari 21 Desember 2012 hingga 24 Januari 2013.

Menurut Agus, berbeda dengan tahun lalu, Sekaten yang selalu dipusatkan di alun-alun Yogyakarta masih mentoleransi aktivitas di luar lokasi, semisal pedagang dan tempat parkiran. "Yang dulu tersebar sampai ke luar alun-alun sekarang dimasukkan ke dalam alun-alun semua," katanya. Alasannya, kata dia, kegiatan di luar alun-alun itu kerap menjadi pemicu kemacetan. Jalanan sesak oleh pedagang kaki lima dan menjadi lokasi parkir dadakan, sehingga pengendara dan pejalan kaki terganggu.

Ketua Forum Kumunitas Alun-alun Utara, Muhammad Fuad, mengatakan Sekaten tahun ini merupakan yang pertama kalinya melibatkan warga sebagai panitia penyelenggara. Forum itu beranggotakan warga yang tinggal di sekitar alun-alun utara.

Menurut Fuad, dalam Sekaten kali ini 20 persen dari luas total alun-alun utara akan digunakan sebagai lokasi parkir. Adapun 80 persen lainnya tetap berfungsi sebagai tempat lapak pedagang, tempat pameran, dan arena permainan.

ANANG ZAKARIA


10.17 | 0 komentar | Read More

Ini Dia Penumpang Idaman Para Pramugari

Pramugari maskapai penerbangan Cebu Pasifik, Filipina menari untuk mendemonstrasikan prosedur keamanan penerbangan. dailyqi.com

TEMPO.CO, London - Siapa penumpang favorit para pranmugari? Ternyata adalah pria Inggris berusia 30 tahun yang bepergian seorang diri.

Dalam sebuah survei terhadap lebih dari 700 awak kabin internasional dari 85 negara, situs Skyscanner menyimpulkan inilah jenis penumpang yang ideal menurut mereka. Skyscanner juga mencatat lebih bagus lagi jika  penumpang ini bepergian sendirian, dan duduk dalam kelas ekonomi ketimbang kelas bisnis atau kelas satu.

"Ini adalah pertama kalinya kami menyurvei awak kabin internasional dan temuan memberi kita wawasan nyata apa yang mereka benar-benar inginkan dari penumpang," kata juru bicara Skyscanner, Sam Poullain.

Survei juga memeringkat kebiasaan penumpang  yang paling menjengkelkan. Mau tahu apa saja? Ini dia:

10. Meminta minuman merek tertentu : 4%
9. Membunyikan bel memanggil awak kabin untuk mengeluh tentang temperatur: 6%
8. Meminta makanan yang berbeda: 6%
7. Memasukkan sampah di saku kursi: 7%
6. Meminta tambahan bantal atau selimut: 8%
5. Berbicara selama demo keselamatan: 9%
4. Mengeluh tidak ada ruang untuk tas mereka di rak atas: 10%
3. Memasukkan tas terlalu banyak ke rak penyimpanan di atas: 11%
2. Meninggalkan kursi sebelum lampu dilarang membuka sabuk pengaman padam: 13%
1. Menjentikkan ibu jari dan jari tengah untuk mendapatkan perhatian: 26%

SKYSCANNER | TRIP B


10.17 | 0 komentar | Read More

Perayaan Sekaten Yogyakarta Ditata Lebih Nyaman

Written By Unknown on Sabtu, 24 November 2012 | 10.17

Pembukaan Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) Tahun Be 1944/2011 di Yogyakarta. TEMPO/Arif Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta- Tak ingin menyebabkan kemacetan jalan di sekitarnya, penataan aktivitas Pasar Malam Perayaan Sekaten Yogyakarta 2012 diubah menjadi terpusat di alun-alun utara Keraton Yogyakarta. "Ada perubahan pola penataan untuk Sekaten tahun ini," kata Camat Gondomanan, Agus Arif, Jumat 23 November 2012.

Pasar malam ini rutin digelar saban tahun bersamaan dengan datangnya peringatan kelahiran Nabi Muhammad. Nama sekaten berasal dari kata "syahadatain" yang berarti dua kalimat syahadat. Perayaan Sekaten di Yogyakarta tahun ini digelar selama dua bulan, dari 21 Desember 2012 hingga 24 Januari 2013.

Menurut Agus, berbeda dengan tahun lalu, Sekaten yang selalu dipusatkan di alun-alun Yogyakarta masih mentoleransi aktivitas di luar lokasi, semisal pedagang dan tempat parkiran. "Yang dulu tersebar sampai ke luar alun-alun sekarang dimasukkan ke dalam alun-alun semua," katanya. Alasannya, kata dia, kegiatan di luar alun-alun itu kerap menjadi pemicu kemacetan. Jalanan sesak oleh pedagang kaki lima dan menjadi lokasi parkir dadakan, sehingga pengendara dan pejalan kaki terganggu.

Ketua Forum Kumunitas Alun-alun Utara, Muhammad Fuad, mengatakan Sekaten tahun ini merupakan yang pertama kalinya melibatkan warga sebagai panitia penyelenggara. Forum itu beranggotakan warga yang tinggal di sekitar alun-alun utara.

Menurut Fuad, dalam Sekaten kali ini 20 persen dari luas total alun-alun utara akan digunakan sebagai lokasi parkir. Adapun 80 persen lainnya tetap berfungsi sebagai tempat lapak pedagang, tempat pameran, dan arena permainan.

ANANG ZAKARIA


10.17 | 0 komentar | Read More

Ada Festival Musik Internasional di Sawah Lunto

Sawahlunto. TEMPO/Febrianti

TEMPO.CO , PADANG: Sawahlunto akan menggelar festival musik internasional yang akan menampilkan pemusik-pemusik dunia dari berbagai etnik. Diantaranya dari Senegal, India, Australia, Swiss, Jerman dan musisi dari dalam negeri. Pertunjukan musik dengan nama Sawahlunto Internasional Musik Festival (SIMFes)akan digelar pada 1-3 Desember yang bertepatan dengan hari jadi Kota Sawahlunto yang ke-124.

Wali Kota Sawahlunto Amran Nur mengatakan Sawahlunto Internasional Musik Festival (SIMFes) ini untuk ketigakalinya digelar di Kota Sawahlunto."Kami berutung mereka mau jauh-jauh datang ke Kota Sawahlunto dari negaranya untuk membuat pertunjukan di sini dalam segala keterbatasan, tetapi mereka juga mengaku senang, bahkan yang dari Jerman sudah ini untuk kedua kalinya tampil di Sawahlunto,"Amran Nur, Kamis 22 November 2012.

Menurut Amran Nur, dengan adanya festival musik multi etnik ini memberikan warna dan kontribusi tersendiri untuk mengukuhkan Kota Sawahlunto sebagai salah satu daerah tujuan wisata heriatage dan budaya yang penting di Indonesuia.

Adanya festival musik ini menurut Amran Nur berkat andil besar dari Edi Utama dan Hiltrud Cordes yang menjadi kurator. "Berkat keduanya yang punya jaringan luas dengan musisi dunia, para musisi itu bersedia dibawa ke Sawahlunto, yang jaraknya begitu jauh dari negara mereka," kata Amran Nur.

Musisi yang tampil diantaranya Kim Sanders dan Ron Reeves dari Australia, Cajun Roosters dari Jerman, Moushumbhdwmk, Satyaki Banerjeed, Rosalind dari India, Cajun Roosters dari Jerman, Taufik Adam Minstrel dari Jakarta, Bernhard dan Batschelet dari Swiss, Nookoate dari Senegal dan Keny Endo dari Amerika.

Festival musik ini akan berlangsung selama tiga malam di Kawasan Silo di Kota Sawahlunto.
Selain itu juga akan tampil Keronjong Toegoe dari Jakarta, Kota Arang Perkusi dari Sawahlunto,Noisensamble dari ISI padang Panjang dan Gambus Kontemporer dari Malaysia.
Selain menghibur warga kota, festival musik ini juga menjadi daya tarik turis datang ke Sawahlunto.

"Setiap tahun turis asing yang ke Sawahlunto untuk melihat pertunjukan musik ini terus bertambah, begitu juga dengan turis dari dalam negeri, acara ini menjadi kalender wisata tahunan di Sawahlunto," kata Amran Nur.

 FEBRIANTI


10.17 | 0 komentar | Read More

Gunung Ijen Berpotensi Semburkan Gas Beracun

Written By Unknown on Jumat, 23 November 2012 | 10.17

Wisatawan di Gunung Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur. TEMPO/Arie Basuki

TEMPO.CO , Jakarta: Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Ijen mengeluarkan peringatan kepada wisatawan dan penambang belerang akan potensi keluarnya gas beracun dari Gunung Ijen pada musim penghujan.

Kepala PPGA Ijen, Bambang Heri Purwanto, mengatakan keluarnya gas beracun karena dipicu adanya perbedaan suhu yang sangat ekstrim antara di dalam kawah dengan suhu di luarnya saat musim penghujan.

Saat musim penghujan, dia menjelaskan, suhu di luar kawah mencapai sekitar 18-21 derajat Celcius. Sementara suhu di dalam kawah, saat pemantauan terakhir petugas, berada di titik 35 derajat Celcius. Perbedaan suhu ini kemudian memicu proses konveksi atau perpindahan molekul-molekul material dari air kawah yang mengandung CO dan CO2. "Gas tersebut bisa mematikan manusia," kata Bambang kepada wartawan, Rabu, 21 November 2012.

Musim penghujan diprediksi datang di Desember dan mencapai puncaknya pada Februari 2013. Intensitas keluarnya gas beracun itu diperkirakan semakin tinggi karena saat ini aktivitas vulkanik Gunung Ijen belum normal. Sejak 24 Juli 2012, gunung setinggi 2.368 meter itu berstatus Siaga.

Radius 1,5 kilometer dari kawah direkomendasikan harus steril dari aktivitas manusia. Namun, kenyataanya, masih ada ratusan penambang belerang dan wisatawan yang masih nekad mendaki gunung.

Untuk mencegah kejadiaan terburuk, Bambang meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah melakukan sosialisasi atau memasang papan peringatan supaya tidak ada orang yang mendekat ke kawah.

Kepala BPBD Banyuwangi, Achmad Wiyono, berjanji akan melakukan sosialisasi dan memasang papan peringatan. "Tapi saya belum bisa pastikan kapan akan memasang papan peringatan karena baru menerima informasinya," kata dia.

IKA NINGTYAS

Berita Terkait:
Banyuwangi Kekurangan Fasilitas Pengungsian Raung
Ribuan Warga Sekitar Rokatenda Diminta Mengungsi 
Gunung Rokatenda Semburkan Abu Vulkanik 
Gunung Rokatenda Semburkan Api
Lokon Meletus, Warga Manado Terganggu Guyuran Debu


10.17 | 0 komentar | Read More

Menikmati Sarapan Serabi dan Kue Putu di Hotel

Restoran Coral di Solo Paragon Hotel menyediakan menu camilan kue serabi dan kue putu untuk tamu, Kamis (22/11). TEMPO/Ukky Primartantyo

TEMPO.CO, Surakarta - Sebuah sepeda onthel terparkir di area restoran di Solo Paragon Hotel, Kamis, 22 November 2012. Di sadel belakang, Wardal, 43 tahun, si pemilik sepeda sibuk membuat kue putu dengan memanfaatkan uap panas yang keluar dari lubang-lubang kecil di sebuah kotak kayu. Kue berbentuk selongsong yang terbuat dari tepung beras dan dicampur gula jawa itu menebarkan aroma harum.

Di sebelahnya, Rini Rahayu, 39 tahun, tak kalah sibuknya. Dia membuat serabi di empat wajan kecil yang diletakkan di atas kompor tanah liat berbahan bakar arang. Kue serabi polos, coklat, dan nangka buatannya tak kalah harum.

The Coral Restaurant di Solo Paragon Hotel menyajikan menu camilan makanan tradisional untuk menemani sarapan tamu hotel. Juru bicara Solo Paragon Hotel, Nicky Olivia, mengatakan banyak tamu yang menginginkan ada makanan tradisional yang bisa disantap saat makan pagi.

"Kami memutuskan menyajikan kue serabi dan kue putu karena termasuk makanan yang banyak dicari tamu hotel saat berkunjung ke Solo," ujarnya ketika ditemui, Kamis, 22 November 2012.

Kue serabi sudah disajikan sejak Juni lalu, sementara kue putu baru 21 November. Pihaknya sudah berkeliling kota untuk mencari penjual kue serabi dan kue putu yang rasanya enak. "Dan ternyata tamu sangat menyukai. Kadang satu orang bisa pesan lebih dari satu buah kue," katanya.

Untuk menarik minat tamu mencoba, proses pembuatan kue serabi dan kue putu dilakukan di area restoran. Tamu bebas mengambil karena sudah termasuk dalam paket buffet sarapan seharga Rp 60 ribu per orang.

Dia mengatakan, saat okupansi tamu hotel tinggi, minimal 70 persen, kue serabi dan kue putu pasti dihadirkan. Juga di Sabtu dan Minggu. "Kami akan terus menyediakan kue serabi dan kue putu sepanjang diinginkan tamu hotel," ujarnya.

Rini mengaku dalam sehari bisa membuat 250 kue serabi polos, rasa coklat, dan rasa nanas. "Biasanya habis," ujarnya, yang selama ini berjualan serabi di Jalan Juanda. Sedangkan Wardal selama ini berjualan keliling dengan sepeda onthel di kawasan Fajar Indah.

"Kalau pas diminta ke Solo Paragon, saya tidak keliling," katanya. Dalam sehari, paling tidak dia menghabiskan 2 kilogram tepung beras untuk membuat kue putu.

UKKY PRIMARTANTYO

Terpopuler:
Gunung Ijen Berpotensi Semburkan Gas Beracun
ISI Gelar Festival Seni Melayu se-Asia Tenggara
Menuju Pulau Burung Loe 
7 Cara Meraup Uang Kala Liburan 
Mendorong Anak Lestarikan Permainan Tradisional
Jus Pare, Jajanan Jalanan Taipei


10.17 | 0 komentar | Read More

Kunjungi Borobudur, Putri Thailand Banyak Bertanya

Written By Unknown on Kamis, 22 November 2012 | 10.17

Putri Kerajaan Thailand, Maha Chakri Sirindhorn (kanan) memperhatikan relief di dinding Candi Borobudur ketika berkunjung ke Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB) Magelang, Jawa Tengah, Rabu (21/11). ANTARA/Anis Efizudin

TEMPO.CO, Yogyakarta - Putri Kerajaan Thailand Maha Chakri Sirindhorn betah menggali informasi tentang Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Kepala Seksi Umum Taman Wisata Candi Borobudur Sulistyono mengatakan putri kerajaan Thailand itu berada di Candi Borobudur selama 1,5 jam. "Putri sangat tertarik karena banyak bertanya tentang cerita Borobudur. Para tamu khusus dan pengunjung biasanya hanya bertahan paling lama satu jam," kata dia saat dihubungi di Purworejo, Rabu 21 November 2012.

Menurut dia, Putri Thailand tiba di pelataran Candi Borobudur sekitar pukul 07.45 WIB. Setelah mengenakan kain sarung khas Candi Borobudur, putri berkeliling candi dan mendapat penjelasan dari petugas Balai Konservasi Borobudur, Panggah Ardiyansyah. "Sembari menenteng kamera, buku catatan dan pulpen, Putri Thailand yang juga seorang arkeolog antusias berkeliling ke candi," katanya.

Pihak Taman Wisata Candi Borobudur, kata dia, juga memberikan oleh-oleh berupa buku tentang sejarah Borobudur. Buku itu biasanya diberikan secara khusus bagi para tamu-tamu penting yang berkunjung ke Borobudur. 

Kepala Unit Taman Wisata Candi Borobudur, Bambang Irianto, mengatakan Candi Borobudur ditutup untuk pengunjung umum selama kunjungan putri dari Thailand berlangsung. Zona 1, yang merupakan kawasan candi, ditutup sejak pukul 06.00 WIB hingga pukul 09.00 WIB. 

Pengamanan kunjungan putri di Candi Borobudur juga berlangsung ketat seperti di Dataran Tinggi Dieng, Wonosobo, Selasa, 20 November. Sebelumnya di Dieng, putri juga menunjukkan ketertarikannya mengkaji sejarah purbakala. 

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Hadi Prabowo, Bupati Magelang Singgih Sanyoto, Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan dan Ratu Boko Purnomo Prasetjo, dan Kepala Balai Konservasi Borobudur Marsis Sutopo juga hadir dalam kunjungan itu.

SHINTA MAHARANI


10.17 | 0 komentar | Read More

Gunung Ijen Berpotensi Semburkan Gas Beracun

Wisatawan di Gunung Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur. TEMPO/Arie Basuki

TEMPO.CO , Jakarta: Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Ijen mengeluarkan peringatan kepada wisatawan dan penambang belerang akan potensi keluarnya gas beracun dari Gunung Ijen pada musim penghujan.

Kepala PPGA Ijen, Bambang Heri Purwanto, mengatakan keluarnya gas beracun karena dipicu adanya perbedaan suhu yang sangat ekstrim antara di dalam kawah dengan suhu di luarnya saat musim penghujan.

Saat musim penghujan, dia menjelaskan, suhu di luar kawah mencapai sekitar 18-21 derajat Celcius. Sementara suhu di dalam kawah, saat pemantauan terakhir petugas, berada di titik 35 derajat Celcius. Perbedaan suhu ini kemudian memicu proses konveksi atau perpindahan molekul-molekul material dari air kawah yang mengandung CO dan CO2. "Gas tersebut bisa mematikan manusia," kata Bambang kepada wartawan, Rabu, 21 November 2012.

Musim penghujan diprediksi datang di Desember dan mencapai puncaknya pada Februari 2013. Intensitas keluarnya gas beracun itu diperkirakan semakin tinggi karena saat ini aktivitas vulkanik Gunung Ijen belum normal. Sejak 24 Juli 2012, gunung setinggi 2.368 meter itu berstatus Siaga.

Radius 1,5 kilometer dari kawah direkomendasikan harus steril dari aktivitas manusia. Namun, kenyataanya, masih ada ratusan penambang belerang dan wisatawan yang masih nekad mendaki gunung.

Untuk mencegah kejadiaan terburuk, Bambang meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah melakukan sosialisasi atau memasang papan peringatan supaya tidak ada orang yang mendekat ke kawah.

Kepala BPBD Banyuwangi, Achmad Wiyono, berjanji akan melakukan sosialisasi dan memasang papan peringatan. "Tapi saya belum bisa pastikan kapan akan memasang papan peringatan karena baru menerima informasinya," kata dia.

IKA NINGTYAS

Berita Terkait:
Banyuwangi Kekurangan Fasilitas Pengungsian Raung
Ribuan Warga Sekitar Rokatenda Diminta Mengungsi 
Gunung Rokatenda Semburkan Abu Vulkanik 
Gunung Rokatenda Semburkan Api
Lokon Meletus, Warga Manado Terganggu Guyuran Debu


10.17 | 0 komentar | Read More

Indahnya Sepi di Kepulauan Sembilan

Written By Unknown on Rabu, 21 November 2012 | 10.17

Panorama keindahan pulau Panambungan di Makassar, Sulawesi Selatan. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Makassar - Pulau kecil tampak berjejer. Dari kejauhan pulau itu mirip benda kecil yang mengapung di laut biru, diombang-ambingkan gelombang perairan Teluk Bone. Gugusan pulau, yang terletak di Kabupaten Sinjai, ini berjumlah sembilan sehingga dinamakan Kepulauan Sembilan.

Saya memilih Pulau Burung Loe, sebagaimana yang direkomendasikan sang nakhoda perahu, Suardi. "Pulau tersebut sangat cantik," katanya. Benar saja, pulau ini terbentuk dari sebuah gunung batu. Dari jauh, Burung Loe akan tampak seperti bukit hijau di tengah laut biru.

Di bawah kaki bukit itu, berderet rumah penduduk menghadap ke laut. Pulau Burung Loe tak memiliki pasir pantai. Namun, pulau ini memiliki garis laut yang sangat indah di bawah tebing. Sepanjang bibir laut adalah tebing-tebing batu yang rendah. Dari atas tebing, kita bisa menyaksikan birunya air di bawah sana. Ikan-ikan kecil yang berenang berkelompok tampak sangat jelas.

Meski pulau ini tak didesain khusus untuk wisatawan, cukup banyak juga pengunjung yang datang ke sini untuk melepas penat setiap akhir pekan. Ada sebuah rumah penginapan sederhana. "Vila ini biasa dipakai pejabat dari Sinjai yang ingin berlibur atau rapat," kata Bambang Setiawan, salah seorang warga pulau ini.

Berenang di air laut yang jernih sambil menikmati pemandangan deretan pulau di seberang sana merupakan sebuah keindahan tersendiri. Sebab, setiap pulau saling berdekatan sehingga ada beberapa pulau yang bisa ditempuh dengan berjalan kaki saat air sedang surut. Hanya, kita harus berhati-hati karena di tempat ini bulu babi berkembang biak dengan subur.

Di sekeliling, perahu motor berlalu-lalang, yang menjadi alat transportasi alternatif bagi warga dari Sinjai yang ingin menyeberang ke pulau. Ada dua dermaga di Pulau Borong Loe. Dermaga yang lebih besar biasanya digunakan oleh kapal dari Sinjai untuk menurunkan penumpang, sedangkan dermaga kecil sering dikunjungi karena pemandangan bawah lautnya yang cukup indah.

Di balik air yang jernih akan terlihat jelas terumbu karang dan ikan-ikan kecil berbagai jenis berenang berkelompok. Tempat ini juga sangat bagus untuk duduk menyepi karena hampir tidak ada gangguan dibandingkan dengan di dermaga besar.

Saat gelap mulai datang, dari dermaga akan tampak pemandangan cahaya berkelap-kelip. Sinar itu berasal dari jermal-jermal yang berada di sekeliling pulau. Di kejauhan juga tampak kelap-kelip lampu Kota Sinjai. Tak salah jika ada juga pengunjung yang ingin menyepi di tempat ini, bahkan ada yang berenang pada malam hari.

Menurut Bambang, kadang ada pengunjung yang berpesta pada malam hari sambil membakar ikan. Ada tempat yang disediakan khusus untuk membakar ikan di sisi dermaga.

Mata pencarian semua penduduk di pulau ini adalah sebagai nelayan. Ikan-ikan segar sangat mudah didapatkan di pulau ini, begitu pula dengan cumi dan udang. Harganya relatif murah, hanya Rp 10 ribu untuk setiap keranjang ikan segar.

ANISWATI SYAHRIR


10.17 | 0 komentar | Read More

Putri Kerajaan Thailand Datang ke Dieng

Kompleks Candi Arjuna di Dataran Tinggi Dieng, menjadi salah satu destinasi wisata favorit selama musim libur lebaran. TEMPO/Aris Andrianto

TEMPO.CO, Wonosobo- Putri Kerajaan Thailand, Maha Chakri Sirindhorn, menyempatkan diri berkunjung ke Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah. Saat mampir ke kantor Pemerintah Kabupaten Wonosoba, Sirindhorn mendapat hadiah buku berjudul Mata Air Peradaban dari Bupati Wonosobo Abdul Kholiq Arif.

Hadiah ini sebagai penghormatan kepada Putri Sirindhorn karena memiliki komitmen kesejarahan yang bagus. "Putri Thailand yang merupakan penulis ingin merunut sejarah Dieng," kata dia di halaman Pendopo Kabupaten Wonosobo, Selasa, 20 November 2012.

Menurut dia, sejarah kepurbakalaan Dieng menarik minat putri yang merupakan seorang peneliti sejarah. Apalagi, Thailand memiliki beberapa kemiripan budaya dan sejarah dengan Nusantara. Kholiq berharap buku tulisannya itu menjadi sumber referensi sejarah purbakala. "Sebagai seorang peneliti, putri tentu akan mengembangkan gagasan sehingga muncul penemuan-penemuan baru tentang sejarah Dieng," ujar dia.

Pemerintah Kabupaten Wonosobo, kata dia, akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan Thailand untuk mengembangkan sejarah purbakala. Melalui kerja sama itu, ia berharap muncul konsep sejarah Nusantara yang utuh. Buku setebal 542 itu mengulas Dieng sebagai pusat peradaban dan sejarah Jawa.

Kholiq melibatkan sejumlah peneliti dan guru besar dari beberapa universitas sebelum menulis buku itu. Buku dengan pengantar dari Gus Dur itu juga menjelaskan situs-situs benda purbakala peninggalan kerajaan Hindu Wangsa Sanjaya dan Kerajaan Buddha Wangsa Syailendra.

Adapun, putri pasangan raja Thailand Bhumibol Adulyadej-Ratu Sirikit itu hari ini mengunjungi kompleks candi Hindu yang dibangun pada abad VII. Beberapa candi yang dikunjungi meliputi Candi Arjuna, Semar, Srikandi, dan Bima. Candi-candi itu terletak di perbatasan Wonosobo-Banjarnegara. Selain ke Dieng, Putri Sirindhorn dijadwalkan berkunjung ke Candi Borobudur, Magelang, pada Rabu, 21 November 2012.

SHINTA MAHARANI

Berita terpopuler lainnya:
Pacar Sewaan Ada di Jepang
Ilmuwan Temukan Gen Penentu Waktu Kematian
Roket dari Mesir Hantam Israel
Pejabat Israel Bersumpah Lakukan ''Holocaust''
Ketua KPK: Tersangka Century Tunggu Besok di DPR
Fatah-Hamas Sepakat Bersatu Melawan Israel


10.17 | 0 komentar | Read More

10 Kawasan Rawan Bencana di Batu

Written By Unknown on Selasa, 20 November 2012 | 10.17

Alun-alun Kota Wisata Batu, Malang. TEMPO/Abdi Purmono

TEMPO.CO, Malang - Musim hujan tiba. Wisatawan diharap berhati-hati saat berada di wilayah kota wisata Batu. Warga setempat pun diminta mewaspadai lingkungan tempat tinggal mereka.

Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu, Kun Mardiana, bencana alam berupa tanah longsor, banjir, dan angin puting beliung sangat mungkin terjadi di tiap pergantian musim dari musim panas ke musim hujan.

"Khusus untuk Kota Batu yang berkontur tinggi dan berbukit-bukit, kami sangat mewaspadai terjadinya tanah longsor, terutama di jalan-jalan ke obyek wisata," kata Kun, Selasa, 20 November 2012.

Kun menyebutkan, BPBD mendata ada 10 kawasan rawan bencana. Bencana longsor, antara lain, berpotensi terjadi di kawasan vila di Dusun Songgoriti, Desa Songgokerto, akses pendakian ke Gunung Panderman di Dusun Toyomerto, Desa Pesanggrahan.

Juga sangat patut diwaspadai kemungkinan terjadinya longsor di sepanjang jalan penghubung Batu ke Jombang dan Kediri. Potensi longsor pun berpotensi terjadi di sepanjang jalan dari Tulungrejo ke Sumber Brantas, dua desa di Kecamatan Bumiaji yang tembus ke Pacet, Mojokerto.

Sedangkan bencana puting beliung berpotensi terjadi di desa Torongrejo, Junrejo, dan Oro-Oro Ombo.

BPBD sudah merancang skenario tanggap darurat dengan melibatkan aparat birokrasi, militer dan kepolisian, serta masyarakat. Sejumlah aparat satuan kerja perangkat daerah (SKPD), seperti Dinas Kesehatan, Dinas Bina Marga dan Pengairan, serta Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang juga disiapkan. Mereka dilibatkan untuk memudahkan penanganan dan suplai kebutuhan di lapangan saat bencana terjadi. "Mereka dalam posisi on call, siap dipanggil saat dibutuhkan," ujar Kun.

Layanan 24 jam juga dibuka. Masyarakat atau wisatawan yang mengetahui kejadian bencana bisa menghubungi telepon pengaduan dan pelayanan bernomor 0341-9202303. Nomor telepon ini dipegang oleh tim reaksi cepat. Selain keterlibatan masyarakat, BPBD membentuk satuan sukarelawan tanggap bencana yang beranggotakan 115 orang dari 24 desa/kelurahan.

Peningkatan kewaspadaan sangat perlu dilakukan karena gejala terjadinya bencana alam sudah muncul pada awal November lalu. Di Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, terjadi longsor kecil yang tidak sampai menimbulkan korban harta dan jiwa.

ABDI PURMONO

Terpopuler:
Situs Gunung Padang Sepi Pengunjung
Solo Siap Genjot Pariwisata untuk Dukung AirAsia
Libur Panjang, Pengunjung Keraton Naik 400 Persen
Wisata Lokasi Bencana Merapi Tetap Ramai
7 Cara Meraup Uang Kala Liburan
Mendorong Anak Lestarikan Permainan Tradisional
Jus Pare, Jajanan Jalanan Taipei


10.17 | 0 komentar | Read More

Penarik Becak Malioboro Yogyakarta Minta Seragam

Jalan Malioboro, Yogyakarta. TEMPO/Arif Wibowo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Penarik becak di kawasan Malioboro minta Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta menyediakan seragam dan identitas untuk mereka. Seragam dan identitas ini guna menertibkan penarik becak liar yang dituding Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tavip Agus Rayanto melakukan tindakan yang membuat wisatawan tak nyaman.

"Selama ini, dari pengemudi yang tergabung dalam paguyuban, tidak ada yang neko-neko, yang melakukan hal-hal semacam itu adalah tukang becak liar yang asal ngetem di Malioboro," kata Wakil Paguyuban Becak Yogyakarta, Surajiman, dalam public hearing di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DI Yogyakarta, Senin, 19 November 2012.

Pada kesempatan itu, Tavip menilai keberadaan tukang becak semrawut di sisi barat jalan sepanjang 1,5 kilometer itu. Dia juga membahas perilaku pengemudi becak yang dikeluhkan wisatawan. "Sering kali ada keluhan dari wisatawan yang berjalan-jalan di kawasan itu mendapati tukang becak yang tidur dengan kaki mengarah kepada mereka yang lewat. Hal-hal seperti ini akan kami masukkan sebagai pertimbangan penataan dan pembinaan," kata dia.

Sebaliknya, Surajiman menilai perilaku penarik becak yang dinilai tak pantas itu karena belum ada pengaturan intensif bagi profesi pengemudi becak, khususnya di Malioboro. Menurut dia, sudah saatnya pemerintah turun ke bawah dan melakukan langkah penertiban karena jumlah tukang becak yang ada semakin hari semakin banyak.

Saat ini, paguyuban punya anggota sebanyak 1.080 pengemudi becak yang terbagi dari 45 kelompok. Mereka beroperasi bergantian dengan mengatur waktu siang dan malam. "Usulan kami, karena jumlahnya makin banyak, pemerintah bisa memberikan pengemudi becak seragam khusus dan identitas," katanya.

Menurut dia, dengan seragam itu, paguyuban bisa mengontrol anggota sehingga tidak terus menjadi sasaran tudingan pemerintah jika ada tindakan negatif oleh penarik becak. "Seragam juga akan membuat becak-becak liar di luar paguyuban jadi risi jika berlaku seenaknya" kata dia.

Tavip akan mengusulkan permintaan seragam dan identitas penarik becak itu dalam pertimbangan penataan kawasan Malioboro. "Kami sedang merumuskan aturan," kata Tavip.

PRIBADI WICAKSONO

Terpopuler:
Situs Gunung Padang Sepi Pengunjung
Solo Siap Genjot Pariwisata untuk Dukung AirAsia
Libur Panjang, Pengunjung Keraton Naik 400 Persen 
Wisata Lokasi Bencana Merapi Tetap Ramai
7 Cara Meraup Uang Kala Liburan 
Mendorong Anak Lestarikan Permainan Tradisional
Jus Pare, Jajanan Jalanan Taipei


10.17 | 0 komentar | Read More

Angklung Days 2012 Getarkan Bandung

Written By Unknown on Senin, 19 November 2012 | 10.17

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Bandung--Sekitar 3000 "Manusia Angklung" memainkan angklung dalam gelaran Angklung Days 2012 di halaman Gedung Sate Jalan Diponegoro Bandung, Jawa Barat, Ahad, 19 November 2012. Acara tersebut merupakan peringatan ke-2 tahun dikukuhkannya angklung sebagai "Intangible Cultural Heritage" (Warisan Budaya Tak benda) asli Indonesia oleh UNESCO pada tanggal 18 November 2010 lalu.

Ketua Pelaksana Angklung Days 2012 Agung Setiana mengatakan, acara tersebut juga sebagai ajang silaturahmi komunitas Angklung se-Jawa Barat."Ada 3000-an pemain angklung mulai dari anak TK, SD, SMP, SMA, Universitas dan komunitas angklung yang ikut berpartisipasi," kata dia, Ahad, 18 November 2012.

Angklung Days 2012 merupakan acara yang digelar oleh KABUMI (Keluarga Besar Bumi Siliwangi) Universitas Pendidikan Indonesia dengan mendatangkan 64 komunitas angklung Jabar dan bermain secara kolosal. Beberapa peserta yang ikut diantaranya SDN Dr Cipto Bandung, SDPN setiabudhi Bandung, SDN Dwikora Bandung, SD Bianglala Bandung,SMPN 5 Bandung, SMPN 12 Bandung, SMPN 44 Bandung, SMPN 52 Bandung,Balai Bahasa UPI Bandung, Balebart UNIBBA Bandung, STT Telkom Bandung, Stikes Dharma Husada Bandung, Stiepar Aktripa Bandung, Saung Angklung Udjo dan Angklung Web Institue.

"Setelah diakui oleh dunia tinggal kita yang melestarikan dan terus menggunakannya," kata Aan Handoyo, kondaktor angklung sebelum mulai penampilan.

Perayaan Angklung Days diawali dengan kode sang kondaktor yang mengangkat tangannya ke atas. Disusul getaran angklung serempak dari seluruh pemain. Suara alat musik goyang khas Jawa Barat itu semakin ciamik ketika dipadu dengan lagu pembuka dari Sumatera Utara berjudul Alusiau.

Di barisan depan pelajar Sekolah Dasar DR Cipto Bandung dengan balutan pakaian batik berwarna hijau tosca semangat menggoyang-goyang angklungnya sambil menari khas Batak. "Horas," teriak para pelajar usai lagu pertama.

Masih diawali dengan suara angklung disusul jimbe, dan musik arumba lainnya. Ribuan pelajar memainkan lagu dari Jawa Barat berjudul Peuyeum Bandung. Selanjutnya lagu daerah asal Batak berjudul Gondang Jambe dimainkan dengan secara kompak. Penonton semakin terhibur ketika lagu daerah asal Papua, Yambe Ramko Yambe dimainkan oleh ribuan pemain angklung. Riuh tepuk tangan semakin ramai.

"Lagu terakhir berjudul Jangan Takut Jadi Indonesia ini harus jadi penyemangat teman-teman untuk terus mencintai angklung. Jangan takut Indonesia, jangan takut memainkan angklung karena angklung alat musik asli Indonesia," kata Aan.

Persembahan lagu terakhir disambut dengan decak kagum penonton yang ikut bernyanyi bersama. Dalam perkembangannya angklung termasuk alat musik flesksibel yang bisa diaplikasikan ke dalam jenis lagu apapun. Mulai dari lagu dangdut, lagu daerah, lagu barat, lagu bahasa Inggris bahkan bahasa Korea sekalipun.

Pelajar SMA Negeri 24 Bandung Febby Putri Anggani mengaku gemar bermain angklung sejak SMP hingga sekarang. Menurutnya angklung itu alat musik yang tidak membosankan karena dimainkan secara berbarengan. "Setelah sekali main angklung pasti ketagihan," kata Febby.

RISANTI


10.17 | 0 komentar | Read More

Wisata Lokasi Bencana Merapi Tetap Ramai

Ziarah makam juru kunci Merapi, Mbah Maridjan di Srunen, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. ANTARA/ Wahyu Putro A

TEMPO.CO , Sleman, DIY: Wisata di lereng Gunung Merapi masih banyak dikunjungi wisatawan,t erutama di Dusun Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan, Sleman. Lokasi itu merupakan rumah Mbah Maridjan, juru kunci Merapi yang menjadi korban erupsi pada 2010 lalu.

Bahkan tidak sedikit wisatawan yang berfoto bersama Ponirah, istri Maridjan yang sering mengunjungi lokasi itu. Wisatawan bisa mengunjungi lokasi itu dengan ojek maupun motor trail yang disediakan warga.

"Masih tetap banyak dikunjungi wisatawan," kata Ponirah yang ditemui di depan lokasi rumahnya yang sudah rata dengan pasir, Minggu, 18 November 2012.

Lokasi rumah Maridjan merupakan salah satu tempat favorit wisatawan. Mereka rela parkir di jarak lebih dari 1 kilometer menuju Kinahrejo. Ada yang jalan kaki, ada pula yang menyewa sepeda motor trail maupumn ojek.

"Saya senang bisa berfoto bersama istri Mbah Maridjan, dapat banyak cerita di balik erupsi," kata Purwati, wisatawan asal Semarang yang ditemui di Kinahrejo.

Setiap hari libur, lokasi itu padat pengunjung. Jumlahnya lebih dari 1.000 pengunjung setiap hari libur. Namun di hari biasa, jumlahnya menurun bahkan hanya seratusan wisatawan saja pwer hari.

Sedikitnya ada 54 trail siap mengantar wisatawan. Biayanya untuk jarak pendek selama 1 jam hanya Rp 50 ribu saja. Jika untuk jarak medium tarif menyewa trail Rp 150 ribu per 2 jam lebih. Jika jarak jauh dan mengitaro lereng Merapi, tarifnya mencapai Rp 250 ribu selama lebih dari 3 jam.

"Bisa membonceng dan naik trail sendiri tetapi kami tetap mengawal dan memandu," kata Anto Kobis, Koordinator Komunitas Trail Lereng Merapi.
Untuk wisatawan yang ingin naik ojeg ke lokasi rumah Maridjan, tarifnya hanya Rp 20 ribu. Wisatawan juga langsung mendapat panduan dari tukang ojeg yang merupakan warga terdampak erupsi Merapi 2010.

Biaya masuk lokasi wisata itu Rp 3.000 per orang. Biaya parkir mobil Rp 5.000, parkir motor Rp 1.000, dan parkir bus Rp 10.000.

Di lokasi itu juga dijual banyak suvenir, seperti kaus bergambar erupsi Merapi, foto Maridjan, bunga edelweis, makanan jadah-tempe, buah-buahan dan lain-lain. Juga ada video yang dibuat oleh warga saat-saat erupsi Merapi.

MUH SYAIFULLAH

Terpopuler:
Jus Pare, Jajanan Jalanan Taipei
Ciri-ciri Penumpang Pesawat Idaman 
Pulau Sabang Diserbu Wisatawan
Restoran Taman di Dalam Mal 
Seribu Gandrung Ramaikan Banyuwangi Festival
Mendorong Anak Lestarikan Permainan Tradisional
Libur Panjang, Pengunjung Keraton Naik 400 Persen 
7 Cara Meraup Uang Kala Liburan  


10.17 | 0 komentar | Read More

Pulau Sabang Diserbu Wisatawan

Written By Unknown on Minggu, 18 November 2012 | 10.17

Panorama Pulau Rubiah, Sabang, Aceh. TEMPO/ Agung Pambudhy

TEMPO.CO , Banda Aceh--Libur panjang meningkatkan kunjungan wisatawan ke Pulau Sabang. Pihak Pelabuhan Ulee Lheu, Banda Aceh terpaksa menambah trip pelayaran kapal feri yang menuju Sabang.

Kepala Pelabuhan Ulee Lheu, Banda Aceh, Teuku Naziruddin mengatakan wisatawan yang akan ke Sabang membanjiri pelabuhan tersebut sejak Kamis lalu. "Ada yang memesan tiket feri jauh hari sebelumnya," ujarnya kepada Tempo, Sabtu 17 November 2012.

Wisatawan umumnya warga Sumatera Utara dan luar Aceh lainnya, juga para wisatawan asing. Mereka datang berombongan.

Permintaan tiket meningkat, sehingga dua kapal feri terpaksa dioperasikan masing-masing dua trip, bolak balik. Biasanya hanya satu trip. Sedangkan kapal besar KMP BRR tetap dioperasikan satu trip seperti biasa.

Menurut Naziruddin, dua kapal feri; Rondo dan Ekspres Bahari masing-masing berkapasitas 218 dan 235 seat. Sedangkan KMP BRR berkapasitas 440 seat. "Penambahan kunjungan ke Sabang meningkat sekitar 75 persen dari biasanya," ujarnya.

Mulai besok, Minggu diperkirakan akan terjadi arus balik, dari Sabang ke Ulee Lheu, Banda Aceh. Karena hari Senin, kantor-kantor sudah mulai beraktivitas.

Sunarta, seorang wisatawan asal Kota Medan yang ditemui di Ulee Lheu mengaku tertarik ke Sabang karena dikenal dengan wisata bahari dan keindahan bawah lautnya. "Saya sampai senin mungkin di sana," ujarnya. Dia juga mengaku telah berkeliling Banda Aceh untuk menikmati situs-situs wisata tsunami.

Pulau Sabang memang menawarkan wisata pantai dan alam bawah lautnya yang indah. Beberapa lokasi yang menjadi andalan wilayah di kilometer nol Indonesia itu adalah pantai Iboeh, pantai Gapang, Anoe Itam, pantai Pasir Putih dan pantai Sumur Tiga.

ADI WARSIDI


10.17 | 0 komentar | Read More

Ciri-ciri Penumpang Pesawat Idaman

Penumpang di dalam ruang pesawat. TEMPO/Bambang Harymurti

TEMPO.CO, Jakarta - Survei yang dilakukan situs pencarian perjalanan Skyscanner terhadap lebih dari 700 awak kabin di 85 negara mengungkapkan kriteria penumpang pesawat idaman.

Penumpang idaman menurut para awak kabin adalah laki-laki usia 30 tahunan, yang melakukan perjalanan seorang diri untuk berlibur dan bukan untuk tujuan bisnis. Selain itu, mereka yang duduk di kelas ekonomi lebih menarik ketimbang penumpang di kelas premium.

"Ini kali pertama kami melakukan survei internasional yang melibatkan awak kabin," kata Ira Noviani, Manajer Pengembangan Pasar Skyscanner untuk Indonesia, dalam keterangan tertulis, Sabtu, 17 November 2012.

Ira menjelaskan, survei ini dilakukan melalui e-mail dari database Cabincrew.com yang berasal dari awak kabin dari berbagai kebangsaan di seluruh dunia. Dari skor 0 hingga 10, para awak kabin memberikan nilai tertinggi untuk penumpang laki-laki yang berusia 30–41 tahun.


Tak hanya mengungkapkan kriteria penumpang idaman para awak kabin, survei ini juga menunjukkan kebiasaan penumpang yang tidak disukai pramugari dan pramugara. Kebiasaan itu antara lain menjentikkan jari untuk memanggil awak kabin, meninggalkan tempat duduk sebelum lampu dipadamkan, memasukkan terlalu banyak tas jinjing ke dalam loker di atas tempat duduk, serta mengeluh tidak ada tempat untuk tas mereka didalam loker.

Kebiasaan lain yang membuat awak kabin jengkel adalah berbicara ketika ada peragaan keselamatan, meminta tambahan bantal dan selimut, membuang sampah di kantong tempat duduk, meminta makanan yang berbeda, menyalakan bel untuk mengeluh soal pengatur suhu, dan meminta minuman merek tertentu.

Selama ini, lkata Ira, tugas sebagai awak kabin dianggap sebagai pekerjaan yang glamor dan paling diminati. Setiap harinya, awak kabin pesawat bertemu dan menyapa hampir 3 juta orang yang bepergian dari segala penjuru dunia.

RINI K

Berita terpopuler lainnya:
Grasi Ola, Mahfud: Istana Sudah Tutup Kasusnya  
Cara Unik Anak Roy Marten Melamar Giselle 
DPR ke Jerman Bahas Draf UU Keinsinyuran 
Imbang Tanpa Gol, Apa Kata Pemain Kamerun?
Kim Jong Un Dinominasikan Jadi Pria Terseksi 2012


10.17 | 0 komentar | Read More

Menjelajahi Tempat Unik di Dunia

Written By Unknown on Sabtu, 17 November 2012 | 10.17

Kawah di Death Valley. uwec.edu

TEMPO.CO , London: Merah, kuning, hijau, atau cokelat. Itulah warna alga yang hidup di dasar perairan. Biasanya, rona ganggang bisa mempengaruhi corak air tempat ia hidup. Tapi tidak begitu dengan Danau Hiller di Australia Barat.

Di Telaga Hiller, peneliti tidak menemukan adanya alga. Namun air tasik itu terlihat merah muda. Pada tepian danau, pasir pantai serta pohon ekaliptus terhampar.

Panjang Danau Hiller sekitar 600 meter, dengan lebar 250 meter. Sepanjang tahun, tulis situs Daily Mail, warna air di telaga tetap merah muda. "Telaga ini adalah keajaiban alam yang dimiliki Australia," tulis situs berita Daily Mail, Kamis, 15 November 2012.

Keanehan alam juga bisa ditemui di California. Bila Anda berkunjung ke sana, cobalah mampir di Death Valley. Di situ, Anda bisa melihat hamparan tanah luas bertekstur retak. Anehnya, pada permukaan tanah sejumlah batu bisa bergeser jauh hingga meninggalkan jejak panjang.

"Yang membingungkan para ahli, berat batu sekitar 300 kilogram. Secara logika, tidak mungkin bongkahan itu dapat bergeser sendiri," tulis Daily Mail.

Di perbatasan Arizona dan Utah, Amerika, Anda bisa menemukan hamparan lereng dengan tekstur tanah seperti lukisan yang menggambarkan gelombang laut. Garis meliuk-liuk dengan tingkatan warna berbeda. Dari cokelat sangat muda hingga cokelat pekat. "Karenanya lokasi ini dijuluki The Wave."

Lalu bila berlibur ke Pantai Koekohe, Selandia Baru, Anda bakal bertemu dengan telur raksasa. Kenapa dikatakan raksasa? Sebab telur ini memiliki diameter antara setengah hingga satu meter. Tapi telur ini tidak bisa menetaskan hewan seperti burung atau reptil. Karena ia terbuat dari batu alam.

"Nama bongkahan telur ini Moeraki Boulders."

Di Argentina, Anda juga bisa menemukan keajaiban alam. Tepatnya Provinsi Mendoza. Di sana, terbentang Sungai Mendoza. Aliran air Mendoza tidak beda dengan kali lainnya. Yang membuat unik adalah lengkungan tanah di atas sungai. Dan tanah itu melekuk sedemikian rupa hingga membentuk jembatan.

Yang membuatnya tambah menarik, dinding jembatan berona kuning agak jingga. Menurut para ahli, warna itu ditimbulkan belerang yang mengalir bersama air dan sisa salju.

DAILY MAIL | CORNILA DESYANA

Berita lain:
Pawai Becak Meriahkan Perayaan Tahun Baru Islam
Balkot Festival, Hajatan Budaya Sunda dan Kuliner
Permainan Rakyat Aceh Dilombakan 
AirAsia Buka 2 Rute Baru dari Medan dan Surabaya
Gangnam Style Menyusup di Festival Reog  


10.17 | 0 komentar | Read More

Ada Festival Mainan Tradisional di Yogyakarta

Permainan gasing. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Yogyakarta - Festival Permainan Tradisional Anak pertama resmi dibuka oleh Wakil Menteri Kebudayaan, Wiendu Nuryanti, di lapangan parkir Stadion Mandala Krida pada Jumat malam, 16 November 2012. Pembukaan festival ini ditandai dengan pemutaran gangsing raksasa seukuran meja pimpong sembari diiringi lagu ''Gundul-Gundul Pacul''.

Wiendu mengatakan festival ini diharapkan menjadi masukan bagi banyak guru untuk mengembangkan materi pelajaran seni dan budaya. "Ada guru SD perwakilan dari 33 provinsi yang hadir di festival ini, semoga membantu perluasan pemahaman mengenai pentingnya permainan tradisional," kata dia di sela pembukaan acara yang berlangsung Jumat - Senin, 16-19 November 2012.

Wiendu mengatakan Indonesia memiliki banyak permainan tradisional anak yang mengandung filosofi kebudayaan. Nilai ini, kata dia, harus dimanfaatkan untuk menyeimbangkan materi pendidikan sekolah agar berbasis sains sekaligus kebudayaan.

Dia menambahkan fase pendidikan usia taman kanak-kanak hingga sekolah dasar merupakan periode penting penanaman nilai-nilai kultural dan etis. Karena itu, pengenalan pada filosofi permainan tradisional pada anak didik di fase itu akan membantu pembentukan karakter mereka saat dewasa. "Misalnya, filosofi menghormati perbedaan dan tanggung jawab," kata Wiendu.

Direktur Pembinaan Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Gendro Nurhadi mengatakan peserta festival ini sebanyak 750 orang. Sebagian dari mereka, lanjut dia, merupakan guru-guru pelajaran pendidikan Kesenian dan Olah Raga.

Selain mengundang para guru, ada pula 148 praktisi permainan tradisional anak dari berbagai daerah dan 300-an siswa SD dan SMP dari sekitar Yogyakarta. Bagi guru, ada sejumlah workshop dan seminar mengenai permainan tradisional anak dan upaya internalisasinya di pelajaran. Bagi siswa anak-anak, ada pengenalan beragam permainan dan lomba permainan tradisional mulai enggrang, dakon hingga gangsing.

ADDI MAWAHIBUN IDHOM

Berita terpopuler lainnya:
5 Cara Tidur Dengan Cepat
Terinspirasi Ubur-ubur, Kenali Sel Kanker
Konsumsi Alkohol Saat Hamil Pengaruhi IQ Bayi 
Anak Indonesia Kurang Gizi
Hati-hati! Pukul Anak Bisa Berujung Kanker 
Teknologi Bayi Tabung Kian Menjanjikan  


10.17 | 0 komentar | Read More

Balkot Festival, Hajatan Budaya Sunda dan Kuliner

Written By Unknown on Jumat, 16 November 2012 | 10.17

Wisatawan melintasi "galeri jalanan" di kawasan cagar budaya dan arsitektur art deco Braga, Bandung, Minggu (21/10). TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Balkot Festival yang merupakan rangkaian puncak acara ulang tahun Kota Bandung ke 202, dibuka oleh Walikota Bandung, Dada Rosada,  di  Walikota Bandung, Kamis, 15 November 2012. Acara  yang  menampilkan, pagelaran budaya sunda dan kuliner itu digelar selama empat hari, hingga Ahad, 18 November mendatang.

Pada acara tersebut, Bandung Top Tradilicious akan  menyuguhkan menu tradisi Sunda, kaulinan barudak seperti (kora-kora, ombak banyu, korsel, kereta api, dan lain-lain), pagelaran seni budaya, dan fashion fest.

Pada puncak acara, Minggu 18 November 2012, ada pemecahan rekor MURI dengan   kontes memasak yang diikuti sekitar 216 pejabat pemerintah kota. Chef Juna, juri acara Master Chef di sebuah stasiun televisi swasta ini akan hadir sebagai  juri dalam lomba tersebut.

Wali Kota Bandung, Dada Rosada menargetkan 100 ribu pengunjung yang datang dalam acara tahunan tersebut. "Kegiatan ini merupakan sarana rekreasi dan edukasi dengan beragam kegiatan kreatif Kota Bandung untuk dikenal banyak orang," kata Dada.

Dengan konsep family gathering, di hari pertama Balkot dibuka,  pengunjung datang dari kalangan anak-anak sampai dengan dewasa. Deni Indrawan, 38 tahun, seorang  pengunjung yang datang berserta istri dan kedua anaknya mengatakan senang berkunjung ke  Balkot Festival  karena acaranya sangat mendidik, ada kuliner, pementasan budaya, hingga wahana mainan anak-anak tempo dulu.  "Acara ini cocok untuk keluarga, ada wahana bermain anak, dan  kulinernya juga enak," katanya.


Balkot Festival juga akan dimeriahkan oleh penampilan beberapa artis, diantaranya Sarasvati yang tampil hari ini, Princess, Caffeine, Skamigo akan tampil Jumat, 17 November, sedangkan Ada Band, Maudy Koesnaedi tampil  pada Sabtu, 17 November, serta grup band lokal lainnya pada Ahad mendatang.  

REZA PRAMONO | ENI S


10.17 | 0 komentar | Read More

Pawai Becak Meriahkan Perayaan Tahun Baru Islam

Sejumlah tukang becak melintas di Kawasan Ngarsopuro, Solo, dengan membawa poster bertuliskan "Solo Aman, Solo Nyaman", Selasa (4/9). TEMPO/Andry Prasetyo

TEMPO.CO , Pamekasan: Lebih dari 1.000 alumni dan santri Pondok Pesantren Nurul Hikmah, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, merayakan tahun baru islam 1434 Hijriah dengan menggelar pawai becak hias, Kamis, 15 November 2012.

Pada pawai itu, masing-masing peserta wajib mengenakan pakaian adat Madura dan busana islami. Mereka berjalan dari Taman Arek Lancor hingga kompleks Pesantren Nurul Hikmah di Jalan Jokotole Indah.

Seorang peserta, Annisa, gembira sekaligus sedih karena masyarakat Madura yang notabene mayoritas muslim kurang antusias menyambut tahun baru Islam. "Semoga kegiatan pawai semacam ini ke depan lebih meriah dan digelar di banyak tempat," katanya.

Ketua Panitia Pawai Syaiful Rijal mengungkapkan pawai ini digelar agar perayaan tahun baru hijriah tidak kalah meriah dengan tahun baru masehi. "Sekaligus mengingatkan masyarakat bahwa kita punya tahun baru sendiri yang harus terus diingat," katanya.

Selain pawai, Pengurus Pesantren Nurul Hikmah juga meresmikan Masjid Oesman. Peresmian dilakukan oleh mantan Jenderal HR Hartono yang juga disebut sebagai penyandang dana terbesar pembangunan Masjid Oesman. "Saya berharap masjid bisa bermanfaat bagi santri dan masyarakat," ungkapnya.

MUSTHOFA BISRI

BErita lain:
AirAsia Buka 2 Rute Baru dari Medan dan Surabaya
Koloni Makanan
Tenun Ikat Asal NTT Segera Dipatenkan
Jus Pare, Jajanan Jalanan Taipei


10.17 | 0 komentar | Read More

Tip Perjalanan ke Maumere

Written By Unknown on Kamis, 15 November 2012 | 10.17

Desa Nangehale, pesisir tempat tinggal pengungsi korban tsunami Pulau Babi, Maumere pada 1992. TEMPO/Nieke Indrietta

TEMPO.CO , Maumere: Orang-orang mungkin sudah tak asing dengan kota Labuan Bajo. Kota ini memang kerap dikunjungi lantaran menjadi kota persinggahan untuk masuk ke Pulau Komodo. Atau orang kerap bermain ke Danau Kelimutu di Kabupaten Ende. Maumere tak kalah memukau.

Maumere adalah ibu kota Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Kota yang mayoritas penduduknya nasrani ini pernah dikunjungi Paus Yohanes Paulus II pada 1989. Belum banyak orang yang menyadari bahwa Maumere di Kabupaten Sikka pun memiliki pesona dengan keindahan alam, kekayaan biota laut, dan warisan budaya.

Berikut beberapa tip:

1. Sediakan waktu perjalanan sehari. Masing-masing sehari untuk keberangkatan dan kepulangan. Dari Jakarta, butuh waktu sekitar dua jam perjalanan dengan pesawat untuk transit di Denpasar, Bali. Lalu dari pulau dewata itu, melanjutkan perjalanan ke Maumere dengan pesawat selama dua jam pula. Perhitungkan dengan waktu untuk check in dan boarding. Belum lagi, jika pesawat mengalami delay. Tak setiap hari ada penerbangan ke Maumere hanya ada beberapa kali dalam seminggu.

2. Perbedaan waktu sejam. Waktu yang berlaku di Maumere adalah waktu Indonesia tengah.

3. Minum obat antimalaria seminggu sebelum berangkat. Selama berada di sana dan dua minggu setelah Anda pulang. Soalnya, ini daerah endemik malaria. Selama di sana, pakai obat antinyamuk yang sudah dalam kemasan lotion.

4. Pastikan uang saku Anda cukup. Soalnya, hanya ada ATM BNI dan BRI di tempat ini.

5. Booking tempat penginapan terlebih dulu. Saingan Anda adalah turis-turis asing. Pada bulan-bulan tertentu, mereka berbondong-bondong ke Maumere untuk menikmati pantainya yang lebih tenang dan privasi ketimbang Bali. Pastikan tempat penginapan Anda memiliki fasilitas wifi.

6. Bawa sunblock. Mataharinya menyengat kulit. Apalagi jika Anda hobi jalan-jalan di tepi pantai, berenang di laut, snorkeling, dan diving.

7. Bawa jaket. Iklim di daerah pesisir kontras dengan iklim di gunung yang dingin.

8. Tak ada taksi. Anda bisa menyewa mobil melalui agen travel Anda. Beberapa hotel menyediakan fasilitas ini. Dari bandara Frans Seda, tanpa kendaraan, harus jalan kaki cukup lumayan untuk sampai ke jalan utama. Angkutan umum hanya lewat di jalan utama.

9. Jangan khawatir soal makanan. Anda akan selalu menikmati berbagai jenis hidangan ikan. Soalnya, Maumere adalah kota di pesisir. Kalau Anda bosan dengan ikan, ada warung masakan Padang.

10. Tak semua jaringan telepon seluler di sini bagus. Bahkan di beberapa tempat di Kabupaten Sikka, sinyal minim atau bahkan menghilang.

11. Sewa mobil. Tak banyak yang bisa dinikmati di Kota Maumere. Justru kebanyakan di banyak desa di Kabupaten Sikka. Kisaran harganya beragam, tergantung jarak tempuhnya.

12. Bawa vitamin dan obat-obatan. Cuacanya yang terik dan lembab bisa membuat tenggorokan panas dalam.

13. Bawa lengkap peralatan foto dan kamera Anda. Banyak panorama indah yang terlalu sayang dilewatkan. Juga baterei, charge telepon seluler, dan power bank.

NIEKE INDRIETTA

Terpopuler:
AirAsia Buka 2 Rute Baru dari Medan dan Surabaya
Koloni Makanan 
Tenun Ikat Asal NTT Segera Dipatenkan
Jus Pare, Jajanan Jalanan Taipei
Festival Sasando Jadi Ikon Pariwisata NTT
Permainan Rakyat Aceh Dilombakan 
Gelar Tradisi Budaya Jawa Timur di Jember
Main ke Kutub Utara, Tidur di Hotel Es


10.17 | 0 komentar | Read More

STNK Bisa untuk Tiket Masuk ke Dufan

Dunia Fantasi Ancol/Ancol.com

TEMPO.CO , Jakarta: Ada pilihan tempat liburan murah bagi masyarakat Jakarta yang ingin menghabiskan waktu di pantai Utara Jakarta. Wahana Dunia Fantasi di tempat bermain Taman Impian Jaya Ancol menawarkan tiket promo antara 5 November hingga 14 Desember 2012.

Para pengunjung, khususnya pengguna kendaraan sepeda motor, akan mendapatkan diskon tiket masuk Dufan hingga setengah harga normal. Para pengendara motor ini cukup menunjukkan surat tanda nomor kendaraan (STNK) motor yang asli serta menyerahkan fotokopinya. Dengan kedua bukti tersebut, mereka bisa mendapatkan diskon harga tiket masuk Dufan sebesar 50 persen untuk kunjungan pada weekday maupun weekend.

Pengendara sendiri berhak menukarkan satu lembar STNK motornya untuk pembelian maksimal 2 tiket masuk dengan harga diskon. Namun, STNK tersebut hanya bisa digunakan untuk satu kali transaksi.

Menurut Direktur Rekreasi PT Pembangunan Jaya Ancol TBK, Winarto, program promo berjudul 'Bikers Do Fun' ini digelar agar memberikan kesempatan kepada masyarakat luas untuk menikmati berbagai wahana menarik pada masa liburan akhir tahun keluarga.

"Berbagai program hiburan yang menarik dan mendidik selalu kami tampilkan dengan didukung oleh kemudahan-kemudahan yang kita berikan, termasuk promo tiket masuk bagi pengendara motor ini," kata Winarto dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 14 November 2012.

MITRA TARIGAN

Berita Lainnya:
AirAsia Buka 2 Rute Baru dari Medan dan Surabaya
Gangnam Style Menyusup di Festival Reog 
Pulau Tidung Tawarkan Agro Wisata
Festival Reog Nasional Digelar di Ponorogo 
Garuda Buka 3 Rute Internasional Baru Tahun Depan
Sail Komodo, NTT Rekrut 420 Pemandu


10.17 | 0 komentar | Read More

Takabonerate Island Expedition 2012 Dimulai

Written By Unknown on Rabu, 14 November 2012 | 10.17

Panorama keindahan pulau Panambungan di Makassar, Sulawesi Selatan. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO , Makassar: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan kembali akan menggelar kegiatan Takabonerate Island Expedition di Pulau Takabonerate. Kegiatan ini adalah yang keempat kalinya dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.

Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan, Jufri Rahman, tahun ini, kegiatan ini akan lebih banyak melibatkan masyarakat di dalamnya.

"Kegiatan akan kami pusatkan di Pantai Marina, Benteng Selayar," ujar Jufri saat jumpa pers di Gedung Mulo, Selasa, 13 November 2012. Puncak acara akan dilaksanakan pada 21 November 2012.

Dia menambahkan, yang ingin disasar sebenarnya adalah memanggil pulang orang-orang Selayar yang sedang dalam perantauan untuk kembali ke Selayar untuk berinvestasi, salah satu jalannya adalah melalui Takabonerate Island Expedition ini. Kegiatan ini memang lebih membidik wisatawan lokal dibandingkan dengan wisatawan mancanegara.

"Kesalahan kami sebenarnya, kegiatan wisata yang dikatakan berhasil jika diikuti oleh wisatawan mancanegara. Padahal, potensi dari wisatawan domestik sebenarnya lebih besar," ujar Jufri.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, kegiatan ini juga akan dilengkapi dengan kegiatan Fun Diving atau Selam Gembira. Namun, kali ini untuk kegiatan wisata Fun Diving atau Selam Gembira akan ditempatkan di pantai timur Pulau Selayar. "Karakteristik dan pemandangan bawah lautnya hampir sama dengan yang ada di Takabonerate. Ditambah lagi tempat itu akan lebih mudah diakses dibandingkan dengan yang ada di Takabonerate," ujar Jufri.

Dia menambahkan, salah satu tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menjadikan Selayar sebagai front office dari Takabonerate. Beberapa item acara yang akan dilaksanakan dalam kegiatan ini di antaranya aksi bersih pantai, pelepasan tukik penyu, lomba permainan rakyat, dan lomba lari malam.

Ketua Asosiasi Kongres dan Konvensi Indonesia, Nico B. Pasaka, berharap kegiatan Takabonerate Island Expedition tahun ini akan bisa menjadi batu loncatan untuk menggiatkan Sail Takabonerate 2014. "Kami harap Takabonerate juga bisa jadi tujuan wisata nasional, seperti Sail Morotai maupun Raja Ampat, Papua" ujarnya.

HIMAS PUSPITO PUTRA

Berita Lainnya:
Sail Komodo, NTT Rekrut 420 Pemandu
Malioboro Didorong Jadi Kawasan Ramah Pejalan Kaki 
Agenda Wisata di Solo Belum Dikelola Optimal
Maros Ingin Kembalikan Kejayaan Wisata Bantimurung 
Tabuh Genting di Ceramic Music Festival 2012  


10.17 | 0 komentar | Read More

Permainan Rakyat Aceh Dilombakan

Sekelompok anak usia sekolah dasar dan remaja adu tangkas dengan egrang pada Alimpaido 2010 di Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, Bandung Sabtu (7/8). Alimpaido adalah olimpiade olahraga dan permainan tradisional se-Jawa Barat yang sudah sangat jarang dimainkan dan terancam punah. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Banda Aceh  - Sebanyak tujuh Kabupaten di Provinsi Aceh mengirimkan tim untuk turut serta dalam acara lomba permainan rakyat yang digelar di Takengon, Kabupaten Aceh Tengah. Ikhwanusufa, panitia lomba, mengatakan perlombaan digelar untuk melestarikan budaya dan permainan rakyat yang berkembang sejak lama di Aceh.

"Tim-tim yang berasal dari sejumlah kabupaten tersebut nantinya akan mengikuti empat cabang pertandingan, yaitu main gasing, trompa panjang, musik bambu dan renang," ujar Ikhwanusufa yang juga Ketua Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (Formi) Aceh Tengah, Rabu, 14 November 2012 .

Pengurus Formi Provinsi Aceh, Sudirman, mengapresiasi Formi Aceh Tengah yang telah berinisiatif untuk menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan lomba permainan rakyat tahun ini. Sudirman mengaku, terlaksananya kegiatan perlombaan merupakan bentuk kerja sama pertama yang dilakukan pihaknya dengan pengurus Formi dalam wilayah Provinsi Aceh.

Menurut dia, di antara 13 etnis yang berdomosili di Aceh, setelah diinventarisir terdapat 58 jenis permainan rakyat. Karena itu, agar seluruh bentuk permainan tersebut tetap terjaga dan lestari, harus diupayakan langkah-langkah yang bersifat nyata. "Lomba permainan rakyat adalah bagian dari upaya untuk melestarikan permainan rakyat," ujarnya.

Sekretaris Daerah Aceh Tengah, H. Taufik, mengajak masyarakat untuk menggali dan mempopulerkan berbagai permainan tradisional sebagai khasanah budaya. "Berbagai permainan rakyat harus kita jaga dan lestarikan agar dapat diwariskan kepada anak cucu kita kelak," katanya.

Permainan rakyat dapat menjadi bagian dari pengembangan ekonomi kreatif yang berbasis wisata. Aceh Tengah merupakan daerah dataran tinggi yang menyimpan keindahan alamnya di sekitar Danau Laut Tawar.

Ajang lomba permainan tradisional tersebut dilaksanakan bertahap sesuai cabang pertandingan dan akan berakhir pada 9 Desember mendatang.

ADI WARSIDI

Berita terpopuler lainnya:
Begini Cara Bos CIA Sembunyikan E-mail ke Pacarnya
Inul Daratista: Saya Bisa Jadi Cawapres Om Haji 
Kata Ibas Soal DPR Pemeras BUMN 
Rhoma Dinilai Tak Layak Jadi Presiden
Upeti BUMN ke DPR, KPK: Pembuktiannya Gampang 
Dahlan Iskan Kaget BP Migas Dibubarkan 
Pengacara Ola, Farhat Abbas:Saya Pantas Dapat MURI


10.17 | 0 komentar | Read More

Animo Turis Malaysia ke Yogya Meningkat

Written By Unknown on Selasa, 13 November 2012 | 10.17

Pesawat Air Asia dengan rute penerbangan Malaysia - Yogyakarta di Bandara Internasional Adisutjipto, Yogyakarta. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO , Yogyakarta: Jumlah wisatawan asal Malaysia ke Yogyakarta meningkat hingga 30 persen. Salah satu pemicunya adalah layanan penerbangan langsung Yogyakarta-Kuala Lumpur.

Ketua Badan Promosi Pariwisata Kota Yogyakarta, Deddy Arnowo Eryono, mengatakan  jumlah wisatawan asing yang datang berkunjung ke Yogyakarta pada 2011 mencapai 180 ribu orang. Sebanyak 38 ribu orang di antaranya merupakan warga Malaysia. "Data lengkap per tahun belum ada, tapi dari laporan per bulan ini meningkat," katanya di sela acara Tourisme Promotion Organization di Yogyakarta, Senin, 12 November 2012.

Salah satu strategi untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan adalah dengan memanfaatkan rute penerbangan langsung. Saat ini, sambung dia, maskapi penerbangan Air Asia melayani rute penerbangan langsung Kuala Lumpur-Yogyakarta pulang pergi dalam sehari.

Menurut dia, penerbangan langsung tak sekedar berdampak meningkatkan jumlah wisatawan berkewarganegaraan Malaysia, tapi sekaligus wisatawan asing di sana. "Melalui pintu mana pun, kami bidik," katanya.

Kepariwisataan di Malaysia berkembang pesat mengalahkan Indonesia, sehingga negeri itu pun banyak dikunjung wisatawan dari luar negaranya.

Organisasi promosi pariwisata beranggotakan 70 kota dan pelaku pariwisata se Asia Pasific. Selain Yogyakarta, ada dua kota lain yang menjadi anggota organisasi itu, yakni Surabaya dan Jakarta. Dalam acara yang digelar di sebuah hotel di Yogyakarta kali ini, mereka memfokuskan pada diskusi pada tema membangun sinergi kerja sama antar negara Asia Tenggara. Hadir dalam pertemuan itu, sejumlah pejabat dari Penang, Kinabalu, dan Ipoh.

Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, mengatakan kerja sama dalam organisasi itu meliputi empat bidang, yakni budaya, pariwisata, pendidikan, dan perdagangan. Bahkan, dalam pertemuan itu, pemerintah kota secara khusus mengadakan kerja sama khusus di keempat bidang itu dengan Pemerintah Georgetown, Penang.

ANANG ZAKARIA

Berita Lainnya:
Gangnam Style Menyusup di Festival Reog 
Pulau Tidung Tawarkan Agro Wisata
Festival Reog Nasional Digelar di Ponorogo 
Garuda Buka 3 Rute Internasional Baru Tahun Depan
Sail Komodo, NTT Rekrut 420 Pemandu
Malioboro Didorong Jadi Kawasan Ramah Pejalan Kaki  


10.17 | 0 komentar | Read More

Kemuncak Tugu Yogya Diganti Sebelum Malam 1 Suro

Suasana malam di kawasan Tugu, Yogyakarta. TEMPO/Nita Dian

TEMPO.CO , Yogyakarta: Kemuncak alias bagian puncak tugu Yogyakarta yang berbentuk runcing dan berwarna emas akan diganti sebelum malam 1 Suro, lantaran kondisi kemuncak yang terbuat dari kayu jati itu sudah rusak. Usia kemuncak itu diperkirakan 100 tahun lebih.

"Bagian bawah kemuncak sudah keropos, sepertinya menyerap air," kata Kepala Dinas Kebudayaan Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Yudoningrat saat ditemui di kediamannya, Senin, 12 November 2012.

Kemuncak berukuran tinggi 1,5 meter dengan diameter 36 centimeter. Kayu yang digunakan adalah kayu Perhutani yang dibeli di Blora, Jawa Tengah. "Kayu jatinya kualitas pertama," kata Yudoningrat.

Bentuk kemuncak tersebut berulin. Proses membuat kemuncak tersebut dilakukan oleh abdi dalem keraton Ngayogyakarta yang bernama Petrus dari Kuncen. Kemuncak berdiri kokoh dengan menggunakan paku dari emas. Paku ini mempunyai berat 7 gram dengan 22 karat. Paku emas itu biasa digunakan untuk membangun bagian atas bangunan keraton.

"Filosofinya agar rumah atau bangunan berdiri kokoh dan warna emasnya adalah pancaran cahaya Illahi," kata Yudoningrat.

Proses pemasangan kemuncak akan dimulai dengan penyerahan kemuncak baru dari kontraktor kepada Yudaningrat, selaku Kepala Dinas Kebudayaan. Kemudian Yudaningrat menyerahkan kepada Sultan Hamengku Buwono X untuk dipasang paku emas. Barulah pemasangan kemuncak dilakukan sebelum malam 1 Suro atau pukul 10.00 WIB pada 14 November 2012 oleh perwakilan keraton. "Kemuncak yang lama disimpan di museum keraton," kata Yudoningrat.

Sebelumnya, kemuncak tugu berbentuk bola yang disebut golog gilig. Namun, sejak Sultan Hamengku Buwono VII diganti dalam bentuk runcing.

Wakil Jogja Heritage Society (JSH), Dharma Gupta, menambahkan bahan dasar kemuncak baru harus sama dengan yang lama. Tidak boleh dari kayu selain jati, apalagi diganti dengan beton.

"Dulu pernah diusulkan diganti dengan kayu ulin karena awet. Tapi tidak jadi karena tidak boleh," kata Dharma.

Kayu jati yang digunakan pun harus menggunakan kayu jati dengan kualitas sama. Kayu tersebut tahan lama jika diawetkan dengan cara dikeringkan dan diberi obat pencegah serangga. Jika cara pengawetannya benar, maka kemuncak itu akan tahan hingga 50 tahun lebih. "Yang diganti 10 tahun sekali adalah pradanya," kata Dharma.

Prada adalah lapisan kuning keemasan pada kemuncak. Bentuk prada seperti stiker warna keemasan yang direkatkan pada kayu kemuncak. Warnanya akan memudar dalam jangka waktu 10 tahun.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Terpopuler:
Gelar Tradisi Budaya Jawa Timur di Jember
Main ke Kutub Utara, Tidur di Hotel Es
Koloni Makanan 
Tenun Ikat Asal NTT Segera Dipatenkan
Jus Pare, Jajanan Jalanan Taipei


10.17 | 0 komentar | Read More

Main ke Kutub Utara, Tidur di Hotel Es

Written By Unknown on Senin, 12 November 2012 | 10.17

Sepasang pria dan wanita berjalan di taman yang ditutupi salju di Bukares, Rumania, (6/2). Cuaca dingin yang ekstrem menyerang Eropa akibat udara dingin yang mengurung Kutub Utara merembes ke selatan. REUTERS/Radu Sigheti

TEMPO.CO , Jakarta: Jalan-jalan ke negara berempat musim mungkin sudah pernah Anda lakukan. Seperti merasakan musim gugur di Seattle, Amerika, atau bermain bola salju di Rusia.

Tapi pernahkah Anda terpikir bermain ke daerah yang super dingin? Misalnya ke Kutub Utara atau tidur di atas es? Bila Anda tergoda ingin mencobanya, hal pertama yang harus disiapkan adalah jiwa petualang. Selanjutnya, baca tip perjalanan ini.

1. Melintasi daratan Kutub Selatan
Perjalanan singkat ke Kutub Selatan bisa Anda lakukan dalam sembilan hari. Selama itu, Anda dapat menapaki kaki di gunung es, bertemu penguin, serta anjing laut. Untuk petualangan ini, agen wisata Peregrine Adventures membuka penawaran harga mulai dari £ 2.715 atau Rp 41,5 juta per orang.

Bila Anda ingin mengetahui Benua Putih lebih jauh ke dalam, tarif yang dikenakan pun lebih mahal. Sekitar £ 7.181, setara dengan Rp 109 juta per orang. "Paket ini bisa Anda temukan di situs peregrineadventures.com," tulis kanal berita Telegraph.

2. Menumpang kereta di Kutub Utara
Bila Anda mampir ke Kutub Utara, cobalah wisata tujuh malam bersama Tur Northern Lights. Dengan agen perjalanan itu, Anda bakal mengelilingi Lingkaran Kutub Utara dengan kereta api, menginap dua malam di Kepulauan Lofoten, dan naik kapal pesiar ke Tromso.

Perjalanan sepekan itu menarik biaya sebesar £ 1.575 atau Rp 24 juta per orang. "Tarif itu sudah termasuk tiket pesawat, kereta api, kapal pesiar, serta peginapan dan sarapan," tulis Telegraph.

3. Menginap di Hotel Es
Banyak hotel atau penginapan yang menawarkan kamar nyaman, lengkap dengan kasur empuk. Tapi bagaimana dengan tidur dalam hotel berbentuk balok es? Jika Anda tertarik, cobalah kunjungi discover-the-world.co.uk. Di sana, Anda bisa memesan kamar untuk tiga malam pada Hotel Es, Lapland, Swedia.

Kamar pada Hotel Es dibangun berupa susunan balok es dengan suhu minus 5 derajat Celsius. Untuk kasur, tersedia bulu hewan yang berguna sebagai penghangat. Untuk sampai ke sana, Anda dikenakan tarif £ 870 atau Rp 13 juta per orang, berangkat dari Bandara Heathrow, Inggris.

"Di sana Anda bisa bermain mobil salju dan melihat Cahaya Utara atau aurora," tulis Telegraph.

CORNILA DESYANA

Berita lain:
Pulau Tidung Tawarkan Agro Wisata
Festival Reog Nasional Digelar di Ponorogo 
Garuda Buka 3 Rute Internasional Baru Tahun Depan
Sail Komodo, NTT Rekrut 420 Pemandu
Malioboro Didorong Jadi Kawasan Ramah Pejalan Kaki  


10.17 | 0 komentar | Read More

Gelar Tradisi Budaya Jawa Timur di Jember

Seorang pengunjung berfoto dengan finalis Jember Fashion Carnival (JFC) di Esmod Jakarta Fashion Festival E-Craft, di Gandaria City, Jakarta Selatan, Jumat (13/7) malam. Dalam acara tersebut para finalis JFC berkarnaval mengelilingi mall dengan pakaian unik mereka. TEMPO/Praga Utama

TEMPO.CO, Jember--Acara ''Gelar Tradisi Komunitas Budaya Tingkat Provinsi Jawa Timur 2012'' dilakukan di Alun-alun Jember, Ahad, 11 November 2012. Direktur jenderal Pembinaan Kepercayaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa Dan Tradisi, Kementerian Pariwisata dan Budaya Gendro Nurhadi mengatakan, acara itu dilakukan untuk melestarikan tradisi budaya masyarakat Jawa Timur agar tidak ''punah'' karena semakin ditinggalkan.

"Kemajuan jaman, membuat kita, terutama generasi muda lupa akan tradisi nenek moyangnya,"ujar dia usai membuka acara.

Gendro menyayangkan, dari 38 kabupaten/kota se Jawa Timur, hanya 12 kota/kabupaten yang mengikuti acara yang akan digelar selama empat hari kedepan itu. Namun menurut dia, ketidakhadiran komunitas tradisi budaya dari 26 kabupaten/kota lainnya di Jawa Timur, tidak berarti tradisi mereka sudah lenyap. "Mungkin sedang sibuk dengan agenda masing-masing,"katanya.

Acara tersebut menampilkan beragam tradisi budaya seperti upacara adat, permainan tradisional serta hasil karya seni masyarakat. Sejumlah tradisi yang sempat tampil seperti komunitas tari Grandrung dari Banyuwangi, dan permainan tradisional anak-anak dari Kabupaten Jember. Ada juga beragam hasil kerajinan rakyat dari Kabupaten Gresik, Sumenep, Sampang dan

Ketua panitia lokal acara itu, Arief Tjahyono mengatakan, selain acara itu akan juga dilakukan ''Sarasehan Budaya''. "Kita ingin para pegiat komunitas yang mewakili wilayah budaya ''mataraman, ''arek'', ''madura'' dan ''pendalungan'' bisa melontarkan aspirasinya agar pemerintah bisa lebih serius membantu,"katanya.

MAHBUB DJUNAIDY


10.17 | 0 komentar | Read More

Di Monkey Mia

Written By Unknown on Minggu, 11 November 2012 | 10.17

Monkey Mia, Australia. Travelpod.com

TEMPO.CO , Jakarta:Akhirnya saya tiba di Denham, sebuah kota di Australia. Angin bergerak saat saya datang bersama Antonia dan Melissa—dua kawan lama yang bermukim di Australia—ke kota yang berjarak sekitar 850 kilometer di sebelah utara Perth itu. Kelelahan kami, yang mendera setelah menempuh perjalanan panjang dengan kendaraan campervan, berakhir sudah.

Kota kecil di tepi pantai itu merupakan "gerbang" dari kawasan warisan dunia di sisi barat laut Benua Kangguru. Sudah empat hari kami menempuh perjalanan "Exploring The Indian Ocean Drive", dengan tujuan utama Monkey Mia. Kami berkelana dengan campervan, yang disewa dari Perth. Kami bebas mengendarai "rumah berjalan" itu untuk menentukan tujuan yang diminati selama 14 hari, dengan biaya sewa sekitar Rp 15 juta.

Siang itu, kami langsung mencari Discovery Centre—yang berlokasi di tepi Samudra Hindia—untuk mencari informasi. Meski kedua kawan pengembara itu lahir dan dibesarkan di Canberra, ternyata mereka baru pertama kali menyambangi Monkey Mia. Antonia dan Melissa, yang rajin mencatat pengalaman traveling mereka, mengakui bahwa perjalanan ke Australia Barat mengendarai campervan baru kali ini mereka lakukan sehingga menggoda hati sekaligus menguji nyali mereka.

Melissa, 53 tahun, dengan gesit mengemudikan "rumah berjalan"—yang menjadi hunian kami selama 2 minggu—menyusuri kota-kota pantai di tepi Samudra Hindia. Adapun Antonia pintar membaca peta, meski tak jarang kami tersesat juga.

Pada pengujung musim panas lalu, Australia Barat masih menyisakan terik matahari. Sengatannya terasa garang ketika kami keluar dari Discovery Centre dengan membawa bekal buku-buku wisata tentang tujuan utama kami: memberi makan lumba-lumba di Monkey Mia.

Monkey Mia (baca: My..ah) adalah nama unik yang punya cerita lama. "Mia" dalam bahasa Aborigin berarti pondok. Pada sekitar 1890, dua kata itu mulai dipopulerkan oleh juragan kulit putih yang berbisnis mutiara di kawasan Semenanjung Kembar, di sisi barat laut pantai Australia Barat. Julukan "Monkey", yang berkonotasi sinis, merupakan sebutan bagi para kuli yang gesit dan handal menyelam untuk mencari mutiara. Nama Monkey Mia akhirnya terus melekat kuat di kawasan resor tersebut hingga hari ini. Wilayah itu pun menjadi salah satu primadona tujuan wisata di Australia Barat.

Baca Lengkap Tulisan Penikmat Perjalanan YATIE ASFAN LUBIS di Koran Minggu 11 November 2012.


10.17 | 0 komentar | Read More

Menikmati Sushi Bar di Bar

Sushi di Sushi Bar, Kuningan City, Jakarta. TEMPO/Nieke Indrietta

TEMPO.CO, Jakarta - Baru kali ini saya menemukan restoran sushi dengan konsep bar. Namanya memang Sushi Bar. Letaknya di seberang Lotte Mart, di Kuningan City, Jakarta Selatan.

Dapurnya di tengah, dikelilingi meja tamu yang menyatu membentuk kotak. Para pengunjung duduk di atas kursi tinggi layaknya di bar. Asyiknya, pengunjung bisa melihat langsung para chef membuat sushi pesanannya.

Di hadapan tiap kursi, tersedia satu set alat makan ala Jepang, sumpit dan mangkuk kecil, serta tiga stoples kecil berisi irisan jahe merah, wasabi, dan kecap. Di sini, Anda bisa menikmati berbagai macam menu fushion sushi tanpa harus menghabiskan banyak uang. Harga yang ditawarkan cukup menyenangkan.

Saya pun menjajal menu-menu yang ditawarkan. Misalnya: Tuna Roll Boiled, harganya Rp 29 ribu. Sushi ini berisi tuna, salmon, dan mentimun yang dibalut nasi Jepang. Bagian luarnya ditaburi cod roe dan crunchy. Crunchy ini semacam kremesan. Hmm, enak!

Saya juga penasaran dengan Tuna Cheese Fried yang dibanderol Rp 24 ribu. Sushi yang diberi keju dan digoreng? Seperti apa, ya? Tak sampai sepuluh menit, menu yang saya pesan telah tersaji. Isinya: deep fried yellow fin tuna. Di atasnya dibaluri keju cair. Ada sensasi asin ala keju yang lumer di mulut saya.

Berikutnya saya memesan Sausage Tamago. Tamago adalah telur. Tak sampai lima menit, hidangan muncul. Rupanya Sausage Tamago adalah sosis berbalut omelet yang diasapi. Chef membuatnya menjadi lima potong irisan.

Lalu saya mencoba Inari Tuna Flosh. Wujudnya adalah tuna yang dicampur dengan semacam abon ikan dipadu dengan sweet bean curd. Ada dua potong, harganya Rp 18 ribu.

Menu andalan lain di Sushi Bar adalah Spicy Salmon Roll, seharga Rp 19 ribu. Sushi ini berisi salmon ditaburi merica pedas yang kering. Rasanya gurih dengan sedikit rasa pedas di mulut.

Yang paling saya nikmati dari Sushi Bar adalah irisan jahe merahnya, terasa sangat segar. Belum lagi, ocha atau teh hijau bisa re-fill. Oh, plus fasilitas colokan yang berada di bawah meja dan Wi-Fi. Tanpa sadar, saya sudah tiga jam berada di sana.

NIEKE INDRIETTA

Berita lain:
Gangnam Style Menyusup di Festival Reog
Festival Reog Nasional Digelar di Ponorogo
Pulau Tidung Tawarkan Agro Wisata
Menyusuri Sudut Kota Pariaman
Di Monkey Mia


10.17 | 0 komentar | Read More

Konselor Jerman dan Sepatu Kotor

Written By Unknown on Sabtu, 10 November 2012 | 10.17

Taman Nasional Danau Sentarum. Kapuashulukab.go.id

TEMPO.CO , Kapuas Hulu: Konselor Kedutaan Jerman di Indonesia Bidang Kerja Sama Pembangunan Andreas Beckermann dan rombongan bertandang ke sejumlah daerah di pedalaman Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Ini bukan kunjungan jalan-jalan, tapi memantau langsung jalannya kerja sama Jerman-Indonesia khususnya dengan Kementerian Kehutanan dalam program kehutanan dan perubahan iklim (Forests and Climate Change Programme/ ForClime).

Pemerintah Jerman telah menghibahkan 20 juta euro dalam program untuk mendukung pengurangan emisi dari deforestrasi dan degradasi hutan (REDD+) ini selama tujuh tahun tepatnya untuk periode 2011-2017. "Saya memang lebih suka melihat langsung prosesnya di lapangan, bukan tahu setelah dikabari programnya rampung," kata Andreas saat mengakhiri kunjungan selama empat hari di Kapuas Hulu, Rabu, 8 November 2012.

Rombongan inti bersama Andreas sebenarnya hanya delapan orang. Dua orang dari Jerman yaitu istrinya Ingeborg Seitz, yang juga bekerja di Kedutaan, dan Ketua Tim Kebijakan dan Pengembangan Strategi ForClime Barbara Lang. Sisanya seorang konsultan untuk pemerintah Jerman, konsultan dari Kementerian Kehutanan, dan tiga orang wartawan. Namun beberapa perwakilan ForClime dan pegawai daerah setempat ada juga yang ikut dalam rombongan.

Sebenarnya, kunjungan ini lebih mirip petualangan dan jauh dari kata nyaman. Sangat berbeda jika dibandingkan mengikuti kunjungan pejabat pemerintah pusat atau kementerian yang berkunjung ke daerah. Semua fasilitas serba siap dan formalitas belaka.

Tapi ini, sejumlah tempat yang dikunjungi memiliki medan yang tak biasa. Mulai dari letaknya yang jauh dan harus ditempuh dengan jalan darat yang berlubang, hingga masuk ke desa tanpa listrik yang harus ditempuh dengan jalan kaki. Jangan tanya soal sinyal handphone, ada tapi lebih banyak tiada. Satu lagi: jangan harap menginap di hotel bintang lima.

Kunjungan pertama ke Bukit Tekenang yang berada di tengah Taman Nasional Danau Sentarum mungkin cukup menyenangkan. Minimal si konselor dan rombongan merasakan nikmatnya menyusuri sungai Kapuas yang terkenal dan Danau Sentarum selama hampir dua jam dengan kapal cepat. Tapi tetap saja beresiko, mengingat kondisi sungai sedang pasang cukup tinggi saat itu. "Saya suka, tempatnya indah," kata Andreas tersenyum.

Kunjungan berikutnya ke daerah ekowisata di Desa Menua Sadap dan melihat perkembangan program energi listrik dari mikrohidro yang akan diterapkan di desa itu. Kali ini memang tak begitu menantang, tapi tetap saja jalan raya yang jauh dari kata mulus membuat perjalanan menjadi terasa melelahkan. "Sedikit capek. Tapi karena masyarakatnya ramah, saya menikmatinya," kata Barbara.

Kunjungan terakhir, rombongan ke Desa Labian Iraang, di Kecamatan Batang Lupar, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Untuk mencapai desa yang tak terjangkau listrik ini, rombongan harus menempuh jarak 3,5 kilometer dengan jalan kaki pulang-pergi.

Mungkin gampang jika jalanan beraspal dan landai. Tapi ini sebaliknya. Jalanan tanah liat yang berlubang dan becek karena hujan ini pun harus ditempuh dengan naik-turun karena bentuknya yang berbukit. Alhasil, sepatu penuh lumpur dan keringat mengucur di kemeja rapi sang konselor dan rombongan dari luar negeri itu. Tapi, mereka tak mengeluh.

"Beginilah cara pemerintah Jerman mendukung program REDD di Indonesia. Kami juga bekerja dengan sepatu yang kotor," kata Barbara.

MUNAWWAROH

Berita lain:
Malioboro Didorong Jadi Kawasan Ramah Pejalan Kaki 
Agenda Wisata di Solo Belum Dikelola Optimal
Maros Ingin Kembalikan Kejayaan Wisata Bantimurung 
Jaringan Telpon Kabel di Kawasan Bromo Lumpuh
Tabuh Genting di Ceramic Music Festival 2012  


10.17 | 0 komentar | Read More
techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger